Sella tengah terduduk di sofa ruang tamu dengan memandang bosan pada tv yang menyiarkan sebuah berita. "Kenapa?" Tanya Harry yang sepertinya mengerti akan suasana hati Sella.
"Gua mau jalan-jalan Harry" semenjak berada di Indonesia, Sella tak pernah keluar dari monsion miliknya. Ia dan Harry memutuskan akan mengadakan acara di resepsi pernikahan di Indonesia.
Rekan kerja juga seluruh Anggota mafia Davil's akan berdatangan untuk menghadiri acara pernikahan Harry juga Sella.
"Bilang saja kau ingin bertemu dengan kekasih bayanganmu itu" perkataan Harry memang benar adanya. Sella ingin mengunjungi Athes untuk terakhir kalinya sebelum acara pernikahannya akan di langsungkan dua hari lagi.
"Ada yang mau aku omongin bareng Athes. Please mengerti Harry" Harry menatap datar Sella. Ia mengangkat badan mungil Sella hingga duduk di atas pangkuannya.
"Apa?" Tanya Harry dengan menatap intens wanita di pangkuan dirinya.
"Aku mau–"
"Balikan sama dia?" Potong Harry dengan mencengkeram pinggang Sella. Ia sekuat mungkin menahan amarahnya yang memberontak ingin keluar.
"Enggak astaga. Kamu akan tau. Tapi izinin aku ketemu Athes yah. Dia sakit.." cicit Sella dengan mata berkaca-kaca siap menumpahkan tangisnya.
Harry masi diam tak bergeming hingga tangis Sella pecah baru dirinya menghela nafas panjang. "Kita kerumah sakit" jawab Harry membuat Sella tersenyum dengan memeluk erat tubuh atletis milik Harry.
"Makasih" gumam Sella yang masi bisa di dengar oleh Harry. Ia tak boleh egois. Sebisa mungkin, ia harus membuat Sella nyaman di samping agar gadis bar-bar ini tak lagi kabur darinya.
.
.
.
.
.
.
Menempuh perjalanan jauh 30 menit. Mereka akhirnya sampai pada rumah sakit pribadi milik anggota Dolly yang baru di buka oleh Alex.Jejeran motor sport tersusun rapi di parkiran rumah sakit yang menandakan jika semua anggota tengah berada di dalam sana. Sella berjala. Dengan Harry yang menggenggam erat tangan Sella.
Puluhan mata menatap mereka kaget. Gadis yang mereka cari kini datang dengan sendirinya tanpa harus di hasut. Namun, yang paling menarik bagi mereka adalah tautan tangan Sella dan Harry yang di kabarkan telah bertunangan. Mereka tak bisa berbuat lebih. Melawan anggota gengster Davil's bisa membuat nyawa melayang.
"Hai. Ruang Athes di mana?" Tanya Sella ramah pada salah satu anggota Dolly.
"Dia ada di dalam ruangan Alex. Lo masuk aja"
"Thanks" jawab Sella dengan senyuman lembut yang di balas senyuman kikuk oleh pemuda anggota Dolly itu.
Sella kembali berjalan menuju ruang Alex karna dia memang sudah tau dimana letak ruangan itu. Sebelum berangkat ke rumah sakit, Sella dan Ara sempat berkomunikasi untuk menanyakan kabar Alex.
Ceklek !
Sella memasuki ruangan rawat Alex yang membuat semua pasang mata menatap dirinya kaget dan syok. Di sudut ruangan, terlihat pemuda kacau dengan selang infus di lengannya. Ia sedang menunduk memikirkan Sella yang tak kunjung menemui dirinya.
"Athes..." Panggilan bernada lembut yang tak asing di pendengarannya membuat Athes mengangkat kepalanya dengan cepat hingga ia dapat menemukan Sella yang berdiri di hadapannya berjarak 10 Langkah.
Seolah tak melihat orang lain yang berdiri di samping Sella. Athes dengan cepat memeluk tubuh wanita yang sangat di cintai itu yang di balas Sella dengan menepuk punggungnya dengan ringan.
Harry menatap mereka datar. Saat ingin melangkah untuk melepaskan pelukan keduanya, Sella memberikan dirinya kode untuk diam membuat Harry menatap Sella tidak suka.
"Sella hiks.. i Miss you.." ucap Athes dengan memeluk Sella semakin erat.
"Lepas dulu Athes"
"Enggak mauu" rengekan Athes membuat dirinya menjadi pusat perhatian namun, tidak di hiraukan oleh Athes. Ia mengurai pelukannya dan menatap Sella yang mendongak menatap dirinya.
Ia tersenyum.
Akhirnya ia bisa melihat Sella.
Athes hanya ingin waktu berhenti hingga Sella tak lagi pergi darinya.
"Ekhem." Deheman suara yang begitu keras membuat Harry di tatap oleh Anggota Dolly. Sepertinya, Harry sudah tidak bisa menahan rasa cemasnya hingga dengan gerakan secepat kilat juga sedikit kasar, dirinya menarik Sella kedalam dekapannya.
"Jangan menyentuh nya" ucapan Harry juga perilaku pemuda itu, membuat Athes mengepalkan tangannya menahan rasa emosinya.
"Jangan menyentuk sella. Di milikku." Ucap Athes penuh Penekanan.
"CK. Milikku sialan." Sinisan Harry membuat Sella tersenyum manis untuk menenangkan.
Ini yang Harry tidak suka.
Sella pasti akan memeluk Athes.
Dan lebih di cemaskan lagi, saat hati Sella malah lebih perhatian pada pemuda itu di depannya.
Harry ingin egois.
Dia tak ingin Sella pergi lagi.
Tidak lagi. Ingat itu.
.
.
.
.
.HALLO semuanya... Apa kabar ?
Jangan lupa vote dan komen cerita aku yah..
Hayo loh, Harry ketemu Athes. Siapa yang akan memenangkan Sella ?Lomba kali yah, pake menang segala.
.
.
.
.
.
.
By : zx_yndy

KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear ! [ Selesai ]
RomanceFollow akun aku yahhh,,, Sebelum baca kalian jangan lupa follow. Biar nggak ketinggalan KEHALUAN ku.... **** Cerita ini menceritakan tentang dua lelaki tampan yang dingin dan tersentuh. Lelaki yang sangat kejam dan tak kenal ampun. Ketua Gang motor...