CHAPTER 11

4.2K 147 1
                                    

Hehe.... Canda deng ! Gua up date nya nggak tau harus kapan yang. Kan ceritanya on going hahahaha. Sabar sabar. Emang minta di tampol yang enggak baca.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
___________________________________________________

"Ara !!" Sentakan Zyan membuat Ara cengengesan dan berjalan menuju Alex untuk memenangkan nya.
Memeluk tubuh Alex dari belakang dan tangan yang kini mengusap lembut dadanya untuk menenangkan.

"Udah yah, tenang, ada Ara di sini"

Alex memejamkan matanya dengan rapat, menghela nafas lalu berbalik memeluk tubuh mungil Ara serta menenggelamkan wajahnya di dalam leher gadisnya. Menghirup aroma khas Ara yang sangat menenangkan. Setelah cukup, Alex menarik Ara keluar untuk mengikutinya. Sedangkan Faro sudah di antar ke rumah sakit terdekat karna luka yang di berikan Alex tidak main-main.

****

Dua jam berlalu, namun tidak ada tanda tanda Alex akan beranjak dari tempat duduknya dengan di temani oleh Ara yang ia ajak bolos, juga di ikuti oleh para sahabatnya.

"Ara mau ke kelas nemenin Cece"

Perkataan Ara membuat Alex yang semula menelusup kan wajahnya di lipatan tangan, kini mengangkat nya dan menatap Ara dengan pandangan datar. Ia berdiri sambil menggenggam tangan Ara dengan lembut untuk menuntun nya ke lantai atas di dalam markasnya yang terdapat kamar khusus untuknya.

Ara tak menjawab, ia sudah biasa dengan perlakuan Alex yang selalu tiba tiba berubah. Ara juga sudah tau pasti Alex akan membawanya ke kamar agar bisa bermanja-manja dengannya tanpa gangguan dari anggota Dolly.

Ceklek !

Menarik Ara untuk duduk di pinggiran kasur lalu berjalan kembali menutup pintu dan menguncinya.

"Kenapa?" Tanya Ara saat Alex malah berbaring di sampingnya Dangan tangan kiri memeluk tubuh ramping Ara dan tangan kanan yang menggenggam ibu jari Ara untuk ia masukkan di dalam mulutnya.

Ara dengan jailnya selalu menjauh kan ibu jadinya dari Alex yang membuat Alex merenggut gemes.

Setelah beberapa menit Ara mengusap lembut rambut milik Alex yang membuat ia tertidur dengan nyaman. "Selamat tidur"

Cup

Setelah mengecup singkat pipi Alex, Ara berjalan keluar dari kamar dan turun menuju markas yang terlihat kosong. Pada kemana ?

Tak ingin mengambil pusing, Ara keluar markas untuk mencari angin juga makanan yang semoga saja bisa mengganjal perutnya. Tanpa sadar jika seseorang kini mengikutinya.

"Dia udah keluar dari markas boss"

"..."

"Baik boss"

Lelaki berbaju hitam itu, melirik ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada orang yang melihat aksinya. Ara yang merasa di intai dan awasi pun mulai was was. Dengan cepat Ara membalikkan badannya dan

Hap !

Terlambat. Ia sudah di bius dan di seret masuk ke dalam mobil yang berhenti tepat di hadapan mereka.

My Dear ! [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang