HAPPY READING
Atensi mereka teralih melihat seorang gadis dengan wajah memerah dan air mata yang terus mengalir dikedua mata indahnya, serta isakkan kecil yang membuatnya semakin terlihat menyedihkan.
Rakailo berdiri dengan terkejut. "Lo kenapa?," tanya Rakailo sedikit cemas.
Bukannya menjawab pertanyaan dari Rakailo, Anna malah semakin terisak, Cindy menatap semakin jengah.
BRAKK~
Gebrakkan meja mengejutkan semua orang, termasuk Anna yang langsung menghentikan tangis nya. Mereka semua menatap sang pelaku yang membuat seisi kantin terkejut.
"Gak usah drama, bisa gak? muak gue liatnya. Lo fikir tangisan lo enak didenger? sakit kuping gue dengernya," ucap Cindy dingin, dia benar-benar muak dengan Anna.
"A-aku...hiks gak drama..hiks," ucap Anna kembali menangis didekapan Rakailo.
"Kenapa lo nangis?," tanya Gio heran.
"Tenang dulu, jangan nangis," kata Eros mencoba menenangkan Anna, sedangkan Putra memutar bola matanya malas.
"Coba sekarang lo cerita, kenapa lo nangis," tanya Athaleo pelan.
"Ada orang yang naruh ini di loker aku, hiks...aku takut," tangis Anna kembali pecah setelah memberikan secarik kertas keatas meja.
Putra segera mengambil lembar kertas itu dan menatap binggung.
'Tunggu kehancuran mu gadis egois'
"Gak ada asap kalo gak ada api," ucap Tanisha setelah ikut membaca pesan yang tertulis dikertas tersebut.
Eros menatap Anna dengan pandangan rumit, "lo pernah nyari masalah kah sama orang?" Tanya Gio, Anna menggeleng dan kembali menangis.
Sementara Athalia tersenyum miring tanpa diketahui. Namun, Langit tak sengaja melihatnya kemudian tersenyum tipis.
"Gue ke toilet," pamit Athalia tiba-tiba berdiri dan berlalu tanpa menunggu jawaban.
Tak lama dari itu Langit beranjak, dan mengikutin kemana perginya Athalia.
Benar saja dugaannya, Athalia malah berbelok bukan nya ke kamar mandi Athalia justru berbalik ke arah taman belakang sekolah.
😸😸😸😸😸
FLASHBACK ON
"Kak aku yakin, kita semua bakalan bahagia. Kakak, aku dan semua orang aku janji, seperti sebelum-sebelumnya. Kali ini walaupun Athalia sedikit berbeda, tapi aku yakin endingnya akan sama, dan semoga aja Athalia bisa bikin bahagia kakak" ucap Anna di samping tempat tidur seseorang.
Saat Anna akan beranjak, lengan nya ditahan oleh sang kakak.
"Dek, lo gak bisa kayak gini. Bukan cuman Athalia yang akan mengulang tapi gue juga. Lo tega ngorbanin Damar? Damar berhak bahagia dek. Bukan cuman lo doang yang pengen bahagia, tapi semua orang juga mau,"
"Kakak berhenti mikirin kak Damar, kak Damar bakalan bahagia cerita ini sebentar lagi selesai. Aku harus buat semuanya kembali ke posisi awal, dan aku bakalan buat Athalia suka sama kakak,"
"Gue gak mau Athalia, gue mau dunia ini ada di genggaman gue dan satu-satunya cara adalah nyingkirin pacar lo itu."
"Gak! Kakak gak boleh nyakitin Raka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In A Novel
FantasySetiap orang adalah tokoh utama dalam kisahnya masing-masing. Seperti layaknya cerita fiksi, hanya saja dalam cerita fiksi mereka terfokus dengan satu tokoh utama, dan yang lainnya adalah pendamping. Tak peduli seberapa buruk sifatnya, dia akan teta...