HAPPY READING
Gadis bernetra tajam itu memperhatikan gerak-gerik seseorang yang membuatnya geram akhir-akhir ini. Dia marah kali ini mengapa dirinya tak tahu apapun dan hal itu sangat membuatnya kesulitan untuk menyelesaikan teka-teki dalam novel remaja bodoh itu.
"Gitu amat Li, ngeliatnya" goda Rio yang melihat Athalia menatap tajam menghunus ke arah dimana Rakailo duduk.
"Lo kenapa Li?" Tanya Putra. Athalia hanya menggeleng dan menatap mereka datar.
"Laper" gumam Sanha.
"Lo masih laper? Udah makan segini banyak?" Tanya Rio menatap Sanha tak percaya. Sedangkan Sanha hanya menggedikkan bahunya acuh dan beranjak kembali memesan makanan.
"Buset dah, perut ape gentong kaga ada kenyang-kenyangnya" gumam Rio.
"Buat lo"
Rakailo menyodorkan sekotak susu entah kepada siapa. Mereka berfikir mungkin Rakailo memberikan susu tersebut kepada Anna yang memang duduk di sebelahnya.
"Liaaaa" ucap Regan berteriak membuatnya menjadi pusat perhatian.
"Ish. Gak usah treak-treak lu anjem" Cindy mendelik kesal ke arah Regan yang hanya acuh sambil terus berjalan riang ke arah Athalia.
"Apa hm?"
"Nih" kata Regan seraya menyodorkan sekotak susu berperisa coklat itu kepada Athalia dan diterima dengan antusias olehnya.
"Makasih" ucap Athalia seraya tersenyum manis.
"Sama-sama" balas Regan yang juga tersenyum manis.
"Dunia serasa milik berdua dah, kita mah cuman ngontrak" sindir Tanisha dan yang lain terkekeh.
Rakailo terdiam melihat Athalia yang semakin hari semakin dekat dengan sahabatnya, Regan.
BRAK~
Suara gebrakan meja mengejutkan seisi kantin. Rakailo, dia adalah orang yang baru saja menggebrak meja itu.
"Lo kenapa anjem" sahut Gio kesal karena terkejut.
"Gak" ucap Rakailo kemudian kembali duduk.
"Gak jelas" ucap Cindy dan kembali menyesap minumannya.
"Er, kemaren lo kan yang nganterin Anna?" Tanya Rio dengan tidak ada akhlaknya.
Eros menatap Rio datar. "Hm" ucapnya.
"Ohh, buku PR nya Anna ada di gue heheh." Ucap Rio menyengir. Eros menyerenyit binggung.
"Kan gue kemaren belom ngerjain tugas nih. Yaudah gue nyontek sama Anna aja" jelasnya.
"Nanti gue balikkin ya, An" katanya kepada Anna. Dan Anna hanya mengangguk.
Beberapa detik kemudian dia berdiri. "Aku pamit dulu ya, mau ke perpus" dianggukki oleh para inti Thaddeus kecuali Regan, Athalia dan ketiga temannya.
"Gue kemaren liat Damar"
"Ya, terus?"
"Dia ngedatengin markas lama Dextaus" ucap Gio dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In A Novel
FantasySetiap orang adalah tokoh utama dalam kisahnya masing-masing. Seperti layaknya cerita fiksi, hanya saja dalam cerita fiksi mereka terfokus dengan satu tokoh utama, dan yang lainnya adalah pendamping. Tak peduli seberapa buruk sifatnya, dia akan teta...