17||Damar? (Revisi)

2.1K 258 17
                                    

HAPPY READING

Dipagi hari ini sangat terasa berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Para siswa dan siswi Andromeda merasakan suasana seperti dulu kembali dimana tak ada senyum ramah dari keempat primadona cantik dan hanya ada tatapan tajam dan angkuh yang mereka milikki, hingga tatapan dingin yang selalu mereka perlihatkan dulu kini kembali mereka perlihatkan.

Keempat gadis itu keluar dari mobil mereka masing-masing dengan angkuhnya. Banyak tatapan kagum dari para pria namun tak sedikit juga yang menatap mereka agak heran aura yang sangat menekan kembali kentara dengan tatapan mereka yang sangat tajam menelisik setiap sudut.

Tepat netra tajam Athalia terhenti menatap seorang pria yang asing namun terasa familiar.

Sedikit memori asing milik Athalia asli memasukki ingatannya. Membuat kepalanya sedikit oleng untung saja tangan Athalia dipeluk oleh Tanisha membuatnya tak perjatuh.

"NENG TATAA" pekik Gio girang saat melihat Tanisha sontak membuat mereka bertiga menoleh kecuali Athalia yang memang sudah menoleh ke asal suara.

Putra melambai-lambaikan tangannya. Mereka berempat menghampiri para intin Thaddeus yang berada di area parkiran motor dengan satu pria asing dan dengan Anna yang bergenggaman tangan dengan Rakailo.

"Suram amat muka lu pada" sahut Rio.

Sanha memutar bola matanya malas dan berdecak. "masalah buat lo?"

"Ya enggak sih" tanya Putra.

"Siapa?" Tunjuk Tanisha kepada pria asing yang berada di sebelah Putra.

Cindy menatap pria itu datar, dia mengenalnya Cindy tersenyum miring tanpa ada yang menyadarinya.

"Oh. Murid baru, udah kelas 12 sih" jawab Gio dibalas anggukkan oleh Tanisha.

Pria itu menghampiri Athalia. Sepertinya dia tertarik dengan Athalia fikir mereka.

"Kenalin gue Damar" ucapnya sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.

Athalia membalas jabatan tangan. "Satya Putra Damar yaa. Gue Athalia"

DEG

"Lo tau nama lengkap gue?"

"Nametag" ucap Athalia singkat. Seketika perasaan lega menghampiri Damar.

"Cici"

Cindy yang sedari tadi menatap datar Eros dan Anna pun kini membuang muka saat Eros memanggilnya.

"Cici? Cici balik?" Tanya Rio heboh.

"Ci, sorry gue tau. Gue salah" ucap Eros seraya mencoba menggapai tangan Cindy. Namun Cindy menghindar.

"Jadi, Cici itu Cindy?" Beo Athaleo.

Sanha mengangguk. "Segitu gak kenalnya lo sama Cici?"

Para siswa menyerenyit binggung sejak kapan Eros si pria dingin itu meminta maaf sampai-sampai bersikap seperti itu. Terlebih lagi kepada Cindy, Cindy si komplotan ratu bullying pembenci nomer 1 Anna si gadis cupu penerima beasiswa.

"Kalian, ada masalah apa?" Selidik Tanisha dibalas gelengan oleh Cindy.

Eros menghelan nafas. "Maaf" ucapnya sekali lagi terlihat sekali pria itu sangat merasa bersalah kepada Cindy.

Cindy pergi dari sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun diikuti Sanha. Sementara Athalia dan Tanisha masih berada di parkiran bersama para inti Thaddeus.

"Kalo lo udah gak cinta sama sahabat gue. Stop minta maaf sama dia, dan fokus aja sama anjing lo itu. Gak usah bikin sahabat gue makin sedih" tekan Athalia.

Stuck In A Novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang