HAPPY READING
Pagi hari ini Athalia berangkat lebih awal kesekolah nya, karena ingin menghindari Rakailo yang akhir-akhir ini sering menjemputnya.
Saat sampai, sekolah masih sepi hanya ada beberapa siswa kutu buku saja yang berada di sana. Athalia turun dari mobilnya kemudian dia berjalan menelusuri koridor menuju kelas.
Dikelas pun sama. Saat Athalia sampai dikelas, kelasnya pun masih sepi hanya ada dua orang siswa saja.
"Tokoh novel pada rajin juga ternyata," gumam Athalia lalu duduk dibangkunya dan memainkan ponsel.
Beberapa menit siswa mulai berdatangan termasuk para sahabat Athalia.
"Assalamualaikum rakyat jelata!"
"Waalaikumsalam gelandangan," sahut Abi disambung gelak tawa seisi kelas membuat Sanha mencebikkan bibir, kesal.
"Sekarang kita musuhan ya!" Ucap Sanha menatap Abi garang, sementara yang ditatap malah terkekeh lucu melihat tingkah Sanha itu.
"Rajin banget udah ada di sekolah, tumben amat kenapa lo?" tegur Cindy.
Athalia berdecak. "Gara-gara si Raka! jemput gue mulu. Itu kan bisa menimbulkan gosip-gosip tak sedap dari para setan sekolah,"
"Berarti gue?" Tunjuk Sanha pada dirinya sendiri.
"Iya, lo juga termasuk setan sekolah, Na." Mereka bertiga tertawa membuat Sanha semakin cemberut.
"GUYS GUA PUNYA PENGUMUMAN!!!! HARI INI KITA FREE CLASS," pekik Adnan yang merupakan ketua kelas dari XI IPA 3.
"Bohong lu ya?" Vanesa menatap selidik.
"Beneran dah! gurunya pada rapat semua," mendengarnya mereka semua terpekik senang.
"Kantin yu," ajak Tanisha.
"Ayo!"
"Kalian duluan aja gue mau ke toilet," sahut Athalia.
"Mau gue temenin?" Tawar Cindy dibalas gelengan oleh Athalia.
"Gak usah, gue gak lama kok," mereka mengangguk dan pergi menuju kantin sementara Athalia pergi menuju toilet.
.....
Setelah menyelesaikan urusan nya di toilet Athalia kembali menuju kantin. Namun, saat dia melewati gudang alat olahraga, dia mendengar percakapan seseorang.Awalnya Athalia tak peduli dan hendak melanjutkan langkahnya namun, dia sangat penasaran. Akhirnya dia mendekatkan diri ke arah pintu mencoba menguping percakapan mereka karena diketahui dari suaranya pun bukan hanya satu orang saja, tapi seperti ada beberapa suara.
"Gimana keadaannya?" Tanya seseorang.
"Mati kali,"
"Gua belum pernah liat wajah ketua geng Dextaus"
"Sama kita semua gak ada yang pernah liat, kecuali lu ka,"
"Yang masih bikin gua bingung sampe sekarang itu, kenapa bang Kenzo marah banget bahkan sampe pindah ke luar negri waktu tau lu bikin ketua Dextaus sekarat?"
Hening.
"Gak tau, tapi yang pasti orang brengsek itu pantes dapetin itu semua," Sahut seseorang dingin, yang Athalia ketahui adalah suara dari Rakailo itu artinya kembarannya pun ada di dalam.
Tapi, yang dia binggungkan adalah mengapa mereka membahas hal seperti ini di ruang olahraga. Pantas saja mereka tak ada di kelas tadi.
"Tapi gak ada yang pernah tau nama ketua geng Dextaus, dia terlalu misterius,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In A Novel
FantasiSetiap orang adalah tokoh utama dalam kisahnya masing-masing. Seperti layaknya cerita fiksi, hanya saja dalam cerita fiksi mereka terfokus dengan satu tokoh utama, dan yang lainnya adalah pendamping. Tak peduli seberapa buruk sifatnya, dia akan teta...