19. Pelahap Maut

98 14 0
                                    

"Aku tidak bisa lucius" itu suara ayah nya yang berbicara kepada ayah malfoy "kau pasti akan sangat berguna jika bergabung dengan pelahap maut" ucap ayah malfoy, bela mulai mempertegas kembali pendengaran nya agar bisa memahami pembicaraan orangtua nya itu

 "aku kedunia sihir bukan untuk masuk ke kelompok mu itu" jawab nya "lalu kenapa kau kembali? Kenapa kau kedunia sihir kalau begitu" timpal ayah malfoy lagi yang sekarang nada nya sudah meninggi dan suara itu tidak terdengar seperti bisik-bisik lagi

 "itu bukan urusan mu, lagi pula dunia sihir juga dunia keluarga ku itu sudah menjadi hal wajar jika aku memutuskan untuk tinggal" bela membuat diri nya lebih dekat ke sumber suara itu sampai tiba-tiba

"Ohh bela kau sudah selesai" tanya ayah nya menyambut mereka berdua , suasana di ruang utama sekarang menjadi canggung dikarenakan percakapan yang hampir di dengar oleh anak-anak nya walaupun bela sudah mendengar sedikit

 "hmm sebaiknya kami pulang, sudah semakin malam-" ucap Mr.Malfoy "- ayo draco" ketiga malfoy itu pun beranjak kepintu keluar yang diikuti oleh kedua orangtua nya dan juga bela.

Di pagi hari berikut nya bela sedang jogging dengan ibu nya di sekitar manor dan besok dia akan kembali ke hogwarts, ketika keluarga malfoy pulang tadi malam bela masih bertanya-tanya dengan diri nya sendiri tentang apa yang ia sengaja dengar itu, 

pelahap maut? Apa maksudnya itu dan juga tentang voldemort yang di katakan harry penyebab cedric meninggal,siapa sebenarnya voldemort itu dia hanya mengetahui bahwa voldemort adalah pangeran kegelapan tapi itu sama sekali tidak membantu, dia memutuskan untuk menanyakan itu kepada ibu nya sekarang mereka sedang beristirahat dan duduk di bangku yang ada di halaman.

"Mah aku punya beberapa pertanyaan" bela memulai untuk menanyakan sebanyak mungkin pertanyaan yang ada di kepala nya "iya bela apa itu?" Jawab ibu nya "pertanyaan yang sama waktu itu pada saat aku menelfon mu, kau tidak menjawab nya tentang voldemort"

 ketika bela menyelesaikan pertanyaan nya ibu nya sedikit melonjak kaget ketika mendengar itu bela sama sekali tidak mengerti kenapa ekspresi ibu nya itu "oh-" sekarang posisi duduk ibu nya terlihat sangat tidak nyaman "-hmm dia pangeran kegelapan bela, dulu dia sempat berkuasa" ucap pelan ibu nya yang sudah tidak nyaman dengan percakapan tersebut

 "dan lalu apa hubungan nya dengan kematian teman ku " timpal bela "hmm bela ibu ingin masuk dan mandi " ucap ibu nya dengan cepat bergegas masuk ke manor "tapi aku belum selesai-" 

belum bela menghabiskan perkataan nya tapi ibu nya itu sudah tidak terlihat lagi, ada apa sebenarnya yang terjadi kenapa ibu nya selalu menghindari pertanyaan ini dan sepertinya memang bela harus mencari jawaban ini sendiri.

Setelah mandi bela memutuskan untuk keluar manor pergi ke diagon alley dia ingin menelusuri lebih lagi tempat-tempat di dunia sihir dan tentu nya diagon alley bukan pilihan yang buruk.

ketika dia keluar dari kamar nya bela berpapasan dengan ayah nya sepertinya dia juga ingin pergi karena terlihat dari penampilan nya, "oh ayah mau kemana?" tanya bela sembari berjalan turun bersama ayah nya

" iya ada yang perlu ayah kerjakan, dan kamu mau kemana?" jawab ayah nya "aku mau ke diagon alley mungkin sedikit berbelanja" ketika sudah sampai di bawah ibu nya pun ternyata sudah menunggu ayah nya untuk pergi 

"Bela kau mau kemana dear?" tanya ibu nya "aku mau ke diaggon alley mah" bela bergerak maju ke sudut ruangan untuk mengambil mantel nya 

"oh yasudah bareng kami saja kalau begitu" ucap ibu nya "tapi memang nya searah dengan tujuan kalian?" tanya bela karena dia tidak ingin menyusahkan kedua orangtua nya 

"tidak masalah bela, yasudah ayok kita berangkat" jawab ayah nya, mereka pergi menggunakan mobil pada saat di dalam perjalanan suasana di antara bela dengan kedua orangtua nya sedikit canggung

BELA IN THE NEW WIZARDING WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang