Mereka sudah berada di depan rumah yang sangat megah bewarna krem dan sedikit kusam pagar nya pun menjulang tinggi di depan bangunan itu, butuh beberapa saat untuk bela menyadarkan apa yang di lihat manor keluarga nya membuat bela sedikit kagum karena bangunan ini sangat besar bisa di bilang terlihat seperti apartemen muggle karena terlihat susunan tingkat di bangunan tersebut.
"kamu tidak apa apa bela?" tanya ibu nya yang sedikit khawatir karena sekarang wajah anak perempuan nyaitu sedikit pucat "tidak apa apa tapi sedikit pusing" sekarang mereka pun mulai memasuki halaman rumah tersebut, bela masih mengagumi hal baru yang dilihatnya tapi juga bertanya tanya kenapa bisa bangunan sebagus ini tetapi kedua orangtua nya tidak pernah memberi tahu nya, ketika sampai di pintu bangunan itu kami di sambut oleh manusia kecil atau apalah bela tidak tau mahluk apa itu
"selamat datang Mr.meru, Mrs.zaltana dan ms.rinjani nany sangat senang akhirnya bisa melihat Ms.rinjani di manor" kata mahluk kecil itu kepada mereka, dia bilang 'nany' apa dia pembantu di manor ini atau nama nya memang nany dan sepertinya hal ini harus di pertanyakan setelah nya kepada kedua orangtua nya "iya nany bagaimana kabar mu, pasti kamu sudah menyiapkan kamar untuk anak kami bukan?" Kata ayah nya yang sekarang mulai memasuki ke dalam bangunan itu " tentu sir, nany sudah mempersiapkan semua nya, dan nany akan memasak untuk makan malam nanti, nany permisi dulu sir" dan mahluk itu pun pergi dan sekarang bela sangat terkejut dengan isi dalam manor ini karena sangat minim pencahayaan dan bela tidak melihat pemakaian listrik di dalam manor ini, dan beberapa benda benda yang ada di dalam manor ini pun terlihat aneh tidak biasa di lihat di dunia muggle, banyak sekali hal hal yang harus ditanyakan kepada orangtua nya tentang ini semua, dan mereka pun sampai di lantai 2 bangunan itu dan berdiri di satu lorong yang terdapat 1 pintu yang bisa di tebak bahwa itu kamar, "bela ini kamar kamu, dan kamar kami ada di ruang tengah sebelah kanan, kamu bisa beristirahat dulu dan nanti bisa berjalan jalan mengelilingi manor ini" ucap ayahnya yang sepertinya sudah sangat tau bangunan ini, tapi bela harus menanyakan segala pemikiran yang ada di otak nya yang sudah ditahan nya sedari tadi dan ibu nya pun berbicara dan sepertinya paham apa yang di inginkan oleh anak nya "oke bela, mamah tau kamu banyak hal yang ingin di tanyakan kepada kami tapi kita harus istirahat dulu perjalanan kita sangat jauh dan melelahkan, setelah makan malam mamah akan menjawab yang ingin kau tanyakan" jawab ibu nya yang sedang mengelus pipi nya lembut " oke bangunkan aku jika waktu makan malam tiba"
Bela mulai memasuki ke dalam kamarnya yang ternyata kamar nya sekarang dua kali lebih besar dari kamar yang ada di rumah nya dulu, bela mengamati sekeliling nya banyak sekali benda benda sihir disana nuansa kamar nya pun redup, bela tidak melihat sama sekali penggunaan listrik di dalam sini dan bagaimana caranya dia akan mencharge handphone nya jika batarai nya habis, bela pun menghampiri koper nya yang sudah tergeletak di sudut ruangan, dia mulai membereskan pakaian nya dan memindahkan ke dalam lemari pakaian nya, dia memandangi foto foto yang ia bawa dari indonesia foto foto kegiatan memanah nya , foto dengan teman teman nya di sekolah, foto dengan orangtua nya pada saat liburan bela pun ingin memajangnya tapi dimana dia bisa menemukan paku dan palu, ketika dia memperhatikan bingkai lukisan yang ada di kamar tersebut bela tidak melihat penggunakan paku disitu dan ya jelas saja dia baru ingat bahwa dia sekarang hidup di dunia penyihir yang sudah pasti hal seperti itu mereka melakukan nya dengan sihir, bela pun mulai memikirkan agar bingkai foto tersebut bisa menempel di dinding. Dia melambaikan tangan nya ke depan bingkai itu dan mengarahkan nya ke dinding setelah selesai dengan semua bingkai foto tersebut bela lanjut mengeluarkan alat-alat panahan nya dimana bela bisa berlatih panahan di manor ini karena dia tidak bisa di pisahkan oleh hoby nya yang satu ini dan selesai dengan segala urusan dengan barang barang nya bela pun bergegas untuk mandi dan dia ingin tidur sebentar sebelum jam makan malam.
Terdengar suara ketukan pintu yang memaksa bela harus membuka mata nya dan bergegas membuka pintu kamar, ibu nya sudah berdiri dengan pakaian santai nya bela melirik jam tangan sekarang jam 7 malam sudah waktu nya untuk makan malam "makan malam sudah siap bela ayo kita turun"
KAMU SEDANG MEMBACA
BELA IN THE NEW WIZARDING WORLD
Teen FictionKehidupan Bela menjadi penyihir darah murni dan seorang veela yang berasal dari indonesia, yang baru memasuki kehidupan di dunia sejatinya yaitu dunia sihir. Datang ke dunia sihir untuk membantu dalam perang melawan lord voldemort karena sihir yang...