Setelah dia sampai di bab perang dunia sihir 1 dia di berhentikan karena mendengar langkah kaki yang masuk kedalam perpustakaan,
"Bela, kau sudah terlalu lama di perpustakaan dear" ucap ibu nya "ah iya mah, aku butuh beberapa informasi" jawab bela , ibu nya melirik buku yang bela baca dan tidak tau kenapa tiba-tiba saja ibu nya seperti membelalak dia perlahan mengambil buku yang di pegang bela
"apa kau sudah membaca bab ini?" Tanya nya misterius "belum, aku baru ingin melanjutkan untuk membaca nya" jawab nya dan sekarang ibu nya terlihat lebih rileks dari yang tadi "sebaik nya kau segera bergegas" tegas ibu nya, bergegas untuk apa dia tidak tau bahwa dia harus melakukan sesuatu malam nanti
"untuk apa?" Tanya bela "ah iya, keluarga malfoy akan makan malam bersama kita malam ini, dan kau harus bergegas untuk menyiapkan penampilan mu" jawab ibu nya, hmmm untuk apa keluarga malfoy kesini, makan malam? Kenapa harus, apa ini urusan bisnis? Atau... sesuatu yang lain mungkin terkait penyihir
Bela ibu dan ayah nya sedang menunggu kedatangan keluarga malfoy dan nany pun memberi tahu kami bahwa keluarga malfoy sudah ada di depan, kami semua bergegas menerima tamu kami
"Lucius" ucap ayah nya menjabat tangan pria dewasa dengan rambut sebahu dan tentu pirang setelah orangtua nya saling menyapa kedua malfoy dewasa itu sekarang bela yang di sapa "dan ini pasti Ms.Rinjani" ucap pria yang sudah pasti ayah draco ia pun membawa tangan bela ke depan bibir nya dan menempelkan singkat bibir nya ke punggung tangan bela
"senang bertemu dengan mu Mr.Malfoy" ucap bela berusaha ramah yang sebenarnya sedikit tegang, di indonesia tidak seperti ini budaya nya, yang biasanya yang muda lah yang mencium tangan seseorang yang lebih tua.
Dan sekarang bela melirik malfoy yang juga melakukan hal yang sama, dia berpakaian cukup rapih dengan style nya yang hitam-hitam cukup menawan tetapi wajah nya masih tetap menyebalkan, makan malam itu cukup baik orangtua mereka bertukar obrolan persoalan bisnis dan juga sihir bela dan malfoy hanya mengangguk-ngangguk diam,
mereka tidak ingin bergabung dalam percakapan itu, yang bela perhatikan dalam percakapan ini adalah bahwa keluarga malfoy sangat tidak menginginkan membahas tentang muggle dan sepertinya orangtua bela mengerti itu karena ketika ada persoalan muggle secepat mungkin ayah dan ibu nya mencoba memutar haluan pembicaraan.
"Hmm bela, kau bisa membawa draco untuk berkeliling manor" ucap ayah nya iya semua anak pasti tau kenapa, orangtua mereka ingin berbicara sesuatu yang sepertinya jika anak mereka mendengarkan percakapan itu akan terjadi hal-hal tak di inginkan,
bela tidak ambil pusing karena dia juga tidak ingin berlama-lama di ruangan itu "iya ayah" bela berdiri dari kursi nya dan menatap malfoy untuk memberi isyarat agar mengikuti nya.
Bela membawa malfoy untuk menaiki tangga dia ingin mengambil alat panahan nya terlebih dahulu yang ada di kamar karena dia ingin membiarkan malfoy berkeliling sendiri sementara dirinya akan berlatih panahan di halaman belakang, ketika sudah sampai di depan kamar bela ia bergegas masuk dan meninggalkan malfoy di depan kamar nya
Dia sedang mencari anak panahan nya yang ada di lemari tetapi dia dikagetkan oleh suara malfoy "ini kamar mu?" Tanya nya tiba-tiba sungguh apakah dia tidak punya tata krama , sepertinya bela tidak menyuruh nya untuk masuk
"aku tidak menyuruh mu untuk masuk" jawab bela yang memberikan tatapan sinis ke malfoy karena dia sekarang duduk di depan meja rias bela "kau juga tidak menyuruh ku untuk tetap tinggal di depan sementara kau masuk ke ruangan ini" balas nya sebelum dia lebih jauh menjelajahi kamar nya bela bergegas untuk keluar agar dia mengikuti nya
"Manor kalian tidak jauh beda besar nya dengan manor ku, tetapi manor kalian lebih terang" ucap suara yang sedari tadi berada di belakang nya, bela sedang mempersiapkan target panahan sementara malfoy duduk di tepi "kau bisa berkeliling sendiri jika kau mau"ucap bela
"Dan kau?" Tanya nya , bela hanya mengangkat busur nya "apa itu? Aku tidak pernah melihat nya" ya tentu kau tidak pernah melihat nya karena ini benda muggle "ini busur dan anak panah,
benda muggle lebih tepat nya salah satu senjata muggle" jawab bela yang memulai latihan nya itu "cih benda muggle, bagaimana bisa kau membawa barang sampah ini ke manor mu, jika kau melakukan itu di manor ku jangan harap kau masih hidup" ucapan nya membuat bela sedikit jengkel ,
betapa sombong nya manusia satu ini jika dia tau benda ini bisa membunuh nya bela sedikit yakin bahwa malfoy akan mempelajari nya "ini bisa membunuh mu dengan satu anak panah yang tepat menusuk dada mu, jika kau ingin membuktikan nya" ucap bela sarkas dengan mengarahkan panahan itu ke arah malfoy laki-laki pirang itu pun terkejut dan mengeluarkan tongkat nya
"ohh tidak tidak, aku tidak ingin mencoba mati dengan alat muggle itu" sekarang pria pirang itu pun perlahan menuju ke arah bela "lagi pula kenapa perlu benda yang begitu besar untuk membunuh seseorang, terbukti bukan bahwa muggle itu payah"
perkataan beruntun pria itu membuat bela jengkel dia segera melepas busur panah nya dari tangan nya dan meletakkan di atas meja dan duduk sekaligus meminum susu putih yang di sediakan nany sebelum nya
"jika kau memperhatikan perkataan ku tadi bahwa itu hanya salah satu dari senjata muggle-" sekarang malfoy juga mendudukan diri nya di samping meja di tengah-tengah mereka "-banyak sekali benda muggle di dunia ini dan bukan hanya berbentuk senjata tentu nya dan jika kau bilang mengapa senjata muggle begitu besar, ada senjata muggle yang cukup kecil tapi mampu membunuh puluhan bahkan ratusan manusia hanya dalam sekali waktu, bom namanya"
bela mencoba menahan diri nya untuk tidak berbicara dengan nada tinggi karena jika berbicara dengan orang sombong dia harus bisa memberikan fakta-fakta yang membuat kepala lawan bicara nya sedikit melunak
"jika kau tidak keberatan aku ingin masuk ke dalam, aku tau kau tidak tertarik dengan percakapan ini" bela berdiri dan seperti nya malfoy juga melakukan nya ketika sudah berada di dalam dan ingin menuju ke ruang utama "aku butuh toilet, dimana tempat nya" tanya malfoy tiba-tiba
"kau lihat pintu yang itu-" bela menunjuk pintu yang ada di ujung lorong itu "-itu toilet yang bisa kau pakai, dan kau tau kan kemana jika ke ruang utama karena aku tidak ingin menunggu mu" ucap bela "iya aku tau" setelah itu bela berjalan lurus karena ruang utama ada di ujung lain dari lorong itu
Ketika hampir sampai ke ruang utama bela memperlambat langkah nya karena mendengar suara dari orang tua nya yang sepertinya sedang berdebat kecil terdengar dari penekanan nada dari masing-masing suara
KAMU SEDANG MEMBACA
BELA IN THE NEW WIZARDING WORLD
Fiksi RemajaKehidupan Bela menjadi penyihir darah murni dan seorang veela yang berasal dari indonesia, yang baru memasuki kehidupan di dunia sejatinya yaitu dunia sihir. Datang ke dunia sihir untuk membantu dalam perang melawan lord voldemort karena sihir yang...