Di meja makan sekarang bela sangat antusias karena besok dia akan mulai pergi ke sekolahan nya dia tidak sabar tentu nya ingin melihat bangunan sekolah para penyihir " bela besok kita akan mengantar mu ke stasiun king cross, kereta menuju sekolah mu akan berangkat jam 11.00 dan pastikan semua keperluan sekolah mu tidak ada yang tertinggal" kata ibu nya "berapa lama perjalanan dari stasiun itu untuk sampai ke hogwarts" tanya bela yang sambil membereskan piring nya "kamu akan sampai pada malam hari di desa hogsmeade, itu desa penyihir terdekat dari hogwarts" jawab ibu nya yang sudah selesai dengan makan malam nya, ketika bela ingin pergi menuju ke kamar nya dia dihentikan oleh tangan ibu nya yang menggangam pergelangan tangan nya.
"bela ada beberapa hal yang ingin ibu sampaikan, kita akan bicara di suatu tempat" bela pun mengangguk dan mengikuti ibu nya , mereka berdiri di depan ruangan yang seperti nya terkunci dengan sihir tangan ibu nya pun melambai dan seketika pintu itu terbuka mereka masuk dan bela pun tersigap karena di dalam ruangan itu terdapat foto-foto yang bergerak di dalam bingkai, ada juga sebuah wadah berisi air dan mengeluarkan cahaya, terdapat beberapa kayu kecil dan panjang di dalam lemari kaca. Bela kagum ketika dia menghampiri lemari kayu yang terdapat beberapa permata yang berkilauan, ibu nya pun berhenti di depan lemari kaca yang berisi kayu kayu kecil tersebut.
"bela, perlu kamu ketahui bahwa sihir kita berbeda dengan para penyihir disini, kalau kau memperhatikan mereka tadi, mereka menggunakan tongkat untuk menciptakan sihir yang lebih serius tapi kamu tau betul bahwa kita sebelum nya tidak membutuh kan tongkat sihir untuk menciptakan sihir, sihir kita bisa di bilang lebih kuat dari para kebanyakan penyihir di sini jika kau pernah berpindah tempat hanya dengan cara memejamkan mata dan memikirkan tempat yang kamu tuju, kalau di dalam dunia sihir namanya berapparate ada beberapa tempat yang tidak bisa melakukan apparate, jika berada di tempat tersebut seperti sekolah mu dan kementrian para penyihir biasa tidak akan bisa melakukan nya tapi berbeda dengan kita, kita bisa melakukan nya bela, sangat mustahil tentu nya jika kita dengan mudah apparate di tempat yang terdapat anti apparate didalamnya dan jika kita melakukan itu akan sangat mencurigakan dan menimbulkan banyak pertanyaan pastinya dan sangat bahaya jika mereka tau asal-usul kita, jadi mamah minta kamu jangan menunjukan seberapa kuat sihir mu ke sembarang orang karena takut jika kamu akan di pergunakan karena mempunyai sihir yang luar biasa ".
Ibu nya berpindah menuju lemari kaca dan membuka lemari itu, ia pun mengambil menggambil satu kayu lalu memberikan nya ke bela "kamu gunakan tongkat ini ketika kamu ingin menciptakan sihir, tentunya kamu tetap bisa melakukan sihir tanpa tongkat tapi hanya untuk sihir-sihir yang sederhana jadi kamu harus membiasakan diri menggunakan tongkat sihir ini" bela merasa ada yang aneh dari perkataan ibu nya itu karena dia memunculkan rasa cemas, bela memperhatikan tongkat tersebut kira kira ukuran nya 25 cm, pas di tangan nya dan juga ringan setelah itu ibu nya beranjak ke lemari yang menyimpan permata tadi dia mengambil satu cicin dengan batu permata bewarna merah, ibu nya p mengelus pelan batu permata itu dan bibir nya berkomat kamit sebentar, bela bisa melihat ada sihir yang terjadi di sekitar batu itu setelah itu ibu nya memberi cicin itu kepada bela, tentu bela merasa bingung kenapa cincin ini diberikan kepadanya apakah ibu nya ingin dia memakai nya dan apa yang dilakukan ibu nya tadi kepada cincin itu.
"pakailah, itu adalah cicin warisan keluarga dengan batu yang ada di tengah adalah batu bertuah, cicin itu akan melindungi mu dari serangan sihir yang di arahkan ke tubuh mu dan akan membuat sihir itu terpecah dan tidak akan melukai mu jika kamu tidak siap dengan serangan itu, dengar bela kamu anggota keluarga pertama yang bersekolah sihir kamu perlu perlindungan lebih mamah tau kamu bisa melindungi diri mu dengan benar tapi tidak menutup kemungkinan bahaya yang akan datang kepadamu, jadi pastikan bahwa cincin ini selalu melekat di jari jari mu dan tidak ada yang boleh tau kegunaan cicin ini" tegas ibu nya yang sekarang tambah terlihat cemas, memangnya apa yang akan menyerang bela, apakah dunia sihir sekejam itu kah sehingga akan menyerang orang yang baru datang dari luar negri tapi bela hanya mematuhkan perkataaan ibu nya dan memakai cincin itu di jari manis tangan kanan nya.
ibu nya mengajak untuk keluar dari ruangan itu dan menutup kembali pintu itu dengan sihir "cepat tidur bela, kamu besok harus bangun pagi" bela membalas dengan anggukan lemas dan masuk ke kamar nya, dia memastikan kembali barang barang nya dan ternyata dia baru tau bahwa benda benda ini bisa di kecilkan dan di buat ringan baru dua hari bela hidup di dunia sihir dan dia baru terbuka pikiran nya untuk menggunakan segala sesuatu dengan sihir.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELA IN THE NEW WIZARDING WORLD
Teen FictionKehidupan Bela menjadi penyihir darah murni dan seorang veela yang berasal dari indonesia, yang baru memasuki kehidupan di dunia sejatinya yaitu dunia sihir. Datang ke dunia sihir untuk membantu dalam perang melawan lord voldemort karena sihir yang...