Bela mengeluarkan baju-baju penting ke atas ranjang nya, uang, buku, dia mengecilkan barang-barang nya sekecil mungkin tidak lupa dia menyihir agar koper nya yang sudah seukuran kantong 10*10 itu menjadi ringan
Bela melipat gandakan anak panah nya untuk cadangan amunisi nya, bela mengalungkan tempat anak panah nya itu kebelakang punggung nya, pistol yang dibawa nya dari manor dia tempatkan di masing-masing kantong belakang
Sekiranya semua barang nya sudah terkemas bela berlari keluar, dipikiran nya adalah selesai nya perang ini kecil kemungkinan untuk hogwarts tetap berdiri kokoh dan maka dari itu dia mengantisipasi terlebih dahulu hal-hal yang akan mungkin terjadi
Runtuhan dari tembok dan juga atap kastil berserakan dimana-mana, perang sudah di mulai dengan alat panahan yang sudah siap di luncurkan bela mencari mangsa nya terlebih dahulu di dalam kastil
Lebih dari 10 anak panah berhasil melesat tepat sasaran, dengan seringai penuh kesenangan bela terus berlari dan melemparkan anak panah nya berlari dan melemparkan anak panah nya, rata-rata korban nya selalu laki-laki apakah tidak ada pelahap maut perempuan? tanya nya sekilas
Tiba-tiba saja ia terpikir ketiga teman nya itu, bagaimana mereka? apakah berhasil? bela menghentikan pemikiran nya sejenak karena dia melihat mangsa nya lagi, dia membidik tepat di kepala bagian belakang pelahap maut itu
Tetapi tiba-tiba saja dia menunduk dan anak panah nya mengenai dinding yang ada di depan nya "cih kau memakai alat muggle di perang sihir" cemooh pelahap maut itu, dengan seringai nya bela mengeluarkan tongkat sihir nya dan mengumamkan mantra
"Avada kedavra" sedetik kemudian pelahap maut itu tergeletak kaku, 'aku bisa melakukan nya jika aku mau' ucap bela sambil melihat mangsa pertama nya dari kutukan pembunuh, 'hmm praktis juga mantra ini tidak salah jika ia menyukai nya' ucap bela memandang bahagia tongkat sihir nya
Tadi itu adalah anak panah nya yang terakhir dan juga pelahap maut terakhir yang berada di dalam kastil, sekarang bela mengeluarkan kedua pistol nya dan berlari keluar kastil, ternyata di luar sini lebih banyak kehancuran
Dan ada beberapa raksasa yang membantu di pihak voldemort, mereka kalah jumlah jika berada di luar sini, dengan penuh akrobatik dia memembakan tepat sasaran kepada musuh-musuh nya, lebih mengirit tenaga jika menggunakan pistol
Bela bersembunyi untuk mengisi peluru pistol nya, baru di sadari bela dia tidak melihat sama sekali murid slytherin yang ikut berperang cihh dasar payah, setelah mengisi kembali peluru nya bela maju kembali ke arena peperangan
Ketika dia baru mengeluarkan 10 peluru dan mengenai sasaran tiba-tiba saja ada sihir yang merengut kedua pistol nya, sialan pelahap maut perempuan itu lagi yang mengacau "berani nya kau membawa benda muggle!" teriak nya dengan kondisi rambut yang sangat tidak beraturan
"Kau menghancurkan pistol ku brengsek" ucap bela , bela mengangkat satu tangan nya dan menyerang pelahap maut itu, "wandless magic? bagaimana kau melakukan nya anak kecil" ucap nya tertatih dengan penuh usaha dia bangkit
Tanpa pikir panjang bela mengeluarkan tongkat nya kembali dan menyerang nya dengan kutukan pembunuh, belum berhasil pelahap maut itu bangkit tetapi kemudian ia jatuh lagi dengan keadaan mati
Akhirnya dia bisa menyelesaikan hal ini kepada pelahap maut yang terus mengganggu nya itu, bela memandang keliling dan ia melihat ketiga teman nya sedang berlarian menghindari serangan dari raksasa yang mencoba memblokir jalan mereka
Golden Trio POV
"Kita akan kemana harry?" tanya hermionie di sela-sela pelarian mereka "danau, aku melihatnya dengan snape yang berada di danau" jawab harry tergesa-gesa
KAMU SEDANG MEMBACA
BELA IN THE NEW WIZARDING WORLD
Teen FictionKehidupan Bela menjadi penyihir darah murni dan seorang veela yang berasal dari indonesia, yang baru memasuki kehidupan di dunia sejatinya yaitu dunia sihir. Datang ke dunia sihir untuk membantu dalam perang melawan lord voldemort karena sihir yang...