BELA IN THE NEW WIZARDING WORLD

5.Hogwarts

Pagi harinya bela berolahraga terlebih dahulu dia lari mengelilingi manor selama 1 jam dia tidak boleh melupakan bahwa sihir nya bergantung pada kesehatan diri nya jadi sebisa mungkin dia harus berolahraga setiap hari, setelah mandi bela menggunakan pakaian muggle nya dengan outer bermotif batik ya dia ingin memperlihatkan kepada para penyihir bahwa batik itu istimewa.

 Kemudian Bela  turun ke ruang utama dimana sudah ada kedua orangtua nya, perhatian bela teralihkan oleh suara katuk kan dari sisi ruang  ada satu burung hantu bewarna hitam di dalam sebuah  sangkar besi, kenapa ada burung hantu di dalam ruangan ini.

 "oh iya bela kau harus membawa burung itu kesekolah" ucap ayah nya yang sudah tau bela pasti akan menanyakan tentang burung itu "kenapa aku harus membawa nya"tanya bela "para penyihir menggunakan burung hantu untuk mengirim pesan , dan kau bisa menggunakan nya jika handphone mu tidak ada sinyal, nama burung hantu itu black" sudah menjadi kebiasaan keluarga bela untuk menamai hewan peliharaan dengan warna bulu yang dimiliki hewan itu.

 Ketika sampai di stasiun king's cross langkah awal untuk masuk kedalaam platfrom mereka harus melewati tembok antara platfrom 9 dan 10 ketika sudah melewatinya betapa kagum nya bela melihat pemandangan itu, bahwa banyak sekali penyihir di dunia ini tidak pernah sebelumnya bela melihat penyihir muda sebanyak ini.

"Bela jaga diri mu di sekolah  ya, ingat semua pesan yang kami sampaikan sebelum nya dan jika ada hal yang mendesak segera hubungi kami atau jika kami sibuk hubungi abbot menggunakan black" ucspn kedus orsngtus nya mereka pun berpelukan sesaat "iya mah aku pasti akan jaga diri ku, oke, aku naik ya kereta nya sudah mau berangkat"ucap bela  "oke dear love you"ucap ibu nya "love you too.

 Bela  mulai memasuki kereta tersebut dan ya tidak membuat kaget pasti nya karena semua pasang mata memperhatikan nya, dengan laki laki yang melemparkan pandangan yang menjijikan dengan nafsu dan pikiran-pikiran yang sama menjijikan nya. 

Golden trio pov

"Bekas luka mu sakit lagi harry?" Tanya hermionie yang melihat teman nya itu sedang memegang bekas luka nya "tidak aku baik baik saja"jawab harry mengelak "harry, sirius harus tau tentang ini"ucap hermionie  dan setelah itu harry segera menulis surat untuk sirius, ketika hedwig keluar melalui jendela kereta, mereka semua yang ada di dalam ruangan itu di kagetkan oleh suara ketukan pintu, disana terdapat perempuan yang tidak pernah dilihat sebelum nya oleh mereka bertiga, hermionie pun menyadari bahwa dua teman nya melihat perempuan itu seperti melihat malaikat jelas saja karena harry dan ron tidak berkedip sama sekali ketika melihat perempuan itu, "maaf boleh aku duduk bersama kalian, ruangan lain sudah penuh" tanya perempuan itu yang langsung di jawab serentak oleh harry dan ron "yes". 

Bela masuk dan duduk di samping perempuan yang ada di ruangan itu, kedua pria yang ada di depan nya seperti biasa yang bela sering rasakan mereka terkena sihir veela yang keluar dari tubuh nya dan bela pun mulai berbicara agar kedua pikiran laki laki itu tidak mereka teruskan, sangat menjijikan ternyata untuk bisa membaca isi pikiran seseorang.

 "Apa kamu murid baru? Aku tidak pernah melihat mu sebelum nya" kata perempuan yang di samping nya, bela kalah cepat untuk mulai berbicara "ah iya aku bela rinjani" bela pun mengulurkan tangan nya untuk menjabat satu persatu tangan mereka "hermionie granger" kata perempuan itu di lanjut "ron weasley"pria berambut merah dan "harry potter" yang menggunakan kaca mata bulat.

 Jawab mereka bertiga yang terlihat sangat bingung dengan kehadiran nya, bela mulai memperkenalkan dirinya "aku berasal dari indonesia dan baru beberapa hari pindah ke london" ucap nya yang dibalas anggukan singat bela tidak tau pasti apakah mereka tahu dimana indonesia itu tapi yang bela perhatikan dari mereka yang menimbulkan sedikit pertanyaan yaitu berapa umur mereka karena mereka terlihat lebih kecil dari bela, ya bukan pilihan terbaik untuk menanyakan umur kepada orang yang baru kalian kenal kan.