ZaNata (3)

120 12 1
                                    

karena Zahira terus melihat kebawah sambil berjalan pelan, sampai satu kaki cowok menghadang jalan nya.

"stop dulu dong" ujar laki-laki tersebut.

"Astaghfirullah"  melihat kakinya saja udah bikin deg degan tak takaruan, Zahira hanya takut di apa apakan sama cowok itu.

"kenalan dong"

"heh Rafa! jangan mulai kek temen lo deh udah sana" dengan cepat Malika menendang kaki cowok tersebut dan menarik lengan Zahira kembali.

"makasih banyak ya Mal, aku udah takut banget tadi" ujar Zahira sembari melihat ke Malika.

"kan gue bilang lo sama gue aman" kemudian dua sejoli itu pun duduk di meja yang kosong tepat depan tukang mie ayam.

"lo mau mie ayam ga? biar gue yang pesen nih" Zahira hanya mengangguk, kemudian Malika pun berjalan kearah gerobak mie ayam yang tidak terlalu ramai.

"hih! apa apaan si Merdeka ga ada yang kerudungan" saat Zahira sedang meneliti kantin Merdeka, kerudung nya tiba-tiba di tarik orang.

"so alim lo hahahaha" lanjut temannya, kemudian setelah itu mereka berdua meninggalkan Zahira sendirian.

"sabaaar, aku pakai hijab karena kewajiban, anggap aja tadi itu ujian" kaki Zahira sudah bergetar, keringat dingin pun keluar, ia hanya menundukkan kepalanya ke lantai.

Zahira berusaha fositif thinking padahal ia sangat takut sekarang ini, duduk sendirian di tengah-tengah keramaian kantin,serta menjadi pusat perhatian sejak pagi karena dirinya berhijab.

"maaf lama, nih mie ayam lo" Malika akhirnya datang membawa nampan berisi mie ayam serta es teh manis.

"eh lo kenapa?" Malika yang melihat wajah Zahira pucat pun bertanya.

"tadi ada cewek yang tarik kerudung aku Mal, aku takut di apa apain" kaki yang masih bergetar menandakan bahwa Zahira beneran takut.

"ohhh, tanpa lo kasih tau ciri-ciri nya gue udah tau dia siapa, oke sekarang lupain lo makan dulu ya" entah mengapa Zahira sudah menilai Malika teman yang baik.

mereka berdua pun makan mie ayam tersebut, dan tidak lupa Zahira berdoa sebelum makan.

"lo kenal pak Yanto?" Zahira yang sedang menyeruput mie ayam hanya mengangguk.

"sini kuping lo" Malika menyuruh Zahira untuk mendekatkan dirinya.

"ga ah, aku ga mau gibah, dosa tau" Zahira bukannya mendekatkan dirinya, ia malah menjauhkan.

"bukan gibah Zah, ga bohong gue" seakan percaya, Zahira pun mendekatkan kupingnya ke arah Malika.

"pak Yanto itu bokap gue" seketika Zahira kaget menutup mulutnya dengan tangannya.

"kep-kepp... kepala sekolah?" tanya Zahira ragu, ya dia ngeri salah orang saja.

"hmm iya hahaha" karena Malika tertawa, Zahira sedikit tidak percaya"

"bohong dosa Malika, Allah ga suka" Malika makin mengencangkan tawa nya.

"HAHAHAHAHA"

"hei, perempuan ga boleh ketawa kenceng keceng" saat itu juga Malika mengecilkan suaranya.

"lo kalo ga percaya, nanti pulang jalan di koridor bareng gue oke"

"sipp oke malikaaa" mereka berdua pun melanjutkan makan mie ayam yang belum tuntas.

---

KRIIINGGG

bel masuk pun bunyi, murid SMAN Merdeka pun berbondong-bondong untuk masuk kelas.

ZaNata (slow up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang