ZaNata (20)

119 7 0
                                    

vote sebelum membaca dan komen setiap paragraf nya, terimakasih!!🧚🏼‍♀️

•••

sabar adalah kekuatan ku untuk bisa menerima kenyataan.
- Zahira Ghufrana

---

pagi ini Zahira sudah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan suaminya, jam sudah menunjukkan pukul 6:15.

Zahira dengan seragam lengkap nya memberanikan diri menaiki tangga dan masuk kedalam kamar Nata.

Ariana semalam menelfon Zahira, bahwa Nata itu harus di bangunin kalau sekolah, kalau tidak sudah pasti dia telat.

tok tok tok

lama tidak keluar, Zahira pun membuka pintu tersebut yang ternyata tidak di kunci. terlihat Nata masih pulas dengan selimut yang menutupi badan nya.

Zahira jalan menuju gorden, ia membuka membuat Nata bergeliat karena sinar mata hari yang menyilaui matanya.

namun itu tentu tidak membuat Nata bangun, Zahira berjalan ke arah Nata yang masih pulas tertidur.

di lihat dari dekat, suami nya ini sangat tampan. tentu saja Zahira berani karena Nata sedang tertidur, kalau dalam keadaan sadar Zahira takut.

"mas, udah pagi" suara Zahira sangat pelan dan lembut, sudah pasti Nata tidak akan bangun.

"mas Nata aku udah buat sarapan, bangun mas" lagi lagi Zahira membangun kan Nata dengan suara pelan dan lembut.

sama sekali tidak ada perubahan, Nata tetap pulas.

Zahira mengulurkan tangannya, sedikit bergetar Zahira menyentuh lengan Nata. ini pertama kali nya bagi Zahira, menyentuh dengan lawan jenis selain Abi nya.

"mas Nata, ayo bangun kamu harus sekolah" kini Zahira menggoyang kan lengan Nata pelan.

Nata tidak merespon nya, Zahira memberi sedikit tenaga.

Nata mengerjapkan mata nya, masih pandangan buram Nata melihat ada perempuan cantik dengan mengenakan kerudung putih.

"aduh mimpi lagi gue" suara serak Nata membuat Zahira menelan ludahnya, Nata ingin tidur kembali, ia merasakan genggaman pada lengannya pun membuat Nata melebarkan matanya.

di lihat Zahira, dengan muka polos serta kerudung putih yang melekat. serta seragam lengkap nya sedang memegang lengan Nata.

"apaan si lo!" Nata dengan cepat melepas genggaman tangannya, ia mengeratkan selimut nya, kemudian memejamkan mata kembali.

"mas Nata, bangun udah pagi. air hangat udah aku siapin, aku berangkat ke sekolah duluan ya mas. jangan lupa sarapan, Assalamualaikum" Zahira mengambil tangan besar Nata yang masih terpejam, kemudian memberanikan diri untuk salim kepada suaminya.

walaupun Zahira ragu untuk salim, namun Zahira di ajarkan oleh Umi nya, bahwa jika ingin pergi kemana-mana harus izin dan salim kepada suami.

dan Zahira pun melakukan itu mulai dari pagi ini, karena memang kewajiban nya untuk salim kepada suami.

mendengar pintu di tutup kembali, Nata membuka kelopak matanya, kemudian sedikit tersenyum miring.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZaNata (slow up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang