"Yah Vin baru aja mau gue comblangin ke lo. Tapi dia malah sama cowo." kata Fajar yang membuat Kevin langsung berbalik dan mencari keberadaan Serra.
"Sabar ya Vin, cobaan udah nanti kita cari lagi." kata Ginting sambil menepuk-nepuk pundak Kevin.
Tapi yang di tenangkan ini tidak bisa tenang begitu saja, Kevin penasaran itu siapa yang bersama dengan Serra. Dilain perasaan ada Fajar yang sama penasarannya dengan Kevin, Fajar berjalan mendekat ke arah Serra dengan lelaki tersebut. Kemudian diikuti oleh Kevin karena dia juga penasaran berbeda dengan Ginting yang masih berdiri di tempat yang sama tidak mengikuti Fajar dan Kevin.
Sekarang Kevin dan Fajar sedang mengintip Serra dan lelaki itu. Terdengar sayup sayup pembicaraan mereka.
"Ser, kalau besok gimana? Lo gak di Rumah Sakit kan?" tanya lelaki tersebut kepada Serra.
"Sorry bangett ya gue, gak bisa Ray. Gue udah ada janji sama Daniel." kata Serra yang di buahi kejutan untuk Ray yang mendengar langsung dihadapannya begitupun Kevin dan Fajar yang mengintip.
"Daniel?." kata Ray yang di balas anggukan oleh Serra.
"Gue duluan ya." kata Serra yang melipir pergi dari hadapan Ray yang masih diam disana sendiri dengan tatapan putus asa. Begitupun Kevin yang merasa apakah ini karma untuknya.
"Yah bener udah gak ada harapan Vin, dia udah ada Daniel." kata Fajar dan langsung mendorong Kevin menjauh darisana atau lebih tepatnya kembali ke cafe tujuan mereka.
'Daniel Siapa?' dalam hati Kevin bertanya-tanya akan hal tersebut.
🍁🍁🍁
Disisi lain Serra yang langsung masuk ke mobil untuk menghindari Rayen, Rayen adalah dokter yang sedang mengambil spesial juga di Rumah Sakit tempat Serra bekerja. Mereka pertama bertemu karena sama-sama dokter spesialis hanya berbeda spesialisnya. Serra spesial bedah anak dan Rayen spesialis bedah umum.
"Aduuh untung aja, harus banget apanya ketemu dia terus. Udah tadi ketemu Kevin juga berasa double kill." ujar Serra sendiri di dalam mobilnya sambil mobil itu melaju meninggal tempat tersebut. Serra akan kembalinke apartemen nya dan malam hari akan berjaga di Rumah Sakit.
Situasi di cafe bar itupun sama gaduhnya dengan perasaan Serra. Kevin dan Fajar yang masuk dan langsung duduk bergabung dengan Rian, Ginting, dan Jojo. Di meja sudah tersedia pesanan dari mereka semua yang sudah disepakati saat di dalam mobil perjalanan ke tempat tersebut.
"Lo tau gak Ting, ternyata iti cewe udah ada pacar namanya Daniel. Cowo yang tadi mah bukan siapa-siapanya. Resiko orang cantik emang yaa, kayak gue gini banyak yang deketin." ucap Fajar dengan memasang muka manis dan over pedenya di akhir perkataan.
"Yehh lo mah, lagian kenapa penasaran bangett si lo pada berdua ama tu cewe." kata Ginting yang malah di sautin ucapannya oleh Jojo.
"Itukan perempuan yang kita liat pas di cafe beberapa waktu yang lalu. Lo inget gak." kata Jojo sekaligus bertanya kepada yang ada di dalam meja tersebut.
"Kann pantes aja, gue kayak pernah liat. Gilee ketemu ama gue lagi. Jodoh ini mah fix no debat." kata Fajar yang kemudian Kevin sadar bahwa yang sedang dibicarakan adalah Serra.
"Apaan sih Jar, pede banget lo dia bakal suka." kata Kevin yang langsung dijawab oleh Fajar kembali.
"Gue buat suka, siapa sih yang gak suka sama Fajar Alfian." ucap Fajar dengan cengirannya dan dapat sorakan huuu dari ginting yang lain hanya tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Koma I Kevin Sanjaya
أدب الهواةBerganti judul dari Rahasya > Titik Koma Tiba-tiba punya hubungan spesial dengan si tangan petir siapa lagi, yaa dia yang selalu memakai jersey dengan nama punggung K S Sukamuljo. Hidup Serra 180 derajat berbeda, kerjanya bukan hanya menjadi dokter...