Di dalam mobil perjalanan ke bioskop Kevin bercerita banyak tentang hari-hari sebelumnya yang belum dia ceritakan, setiap turnamen yang diikuti siapa saja MD yang menurutnya memiliki kemampuan yang sangat berkembang dari dulu sampai kemarin melawannya. Kadang ada rasa tidak percaya diri karena banyak hal seperti itu salah satunya.
"Jangann gak percaya sama diri sendiri gitu dong. Kamu udah ada di titik ini aja udah sangat membanggakan orang tua, teman-teman apalagi negara."
"Tapi banyak banget yang kecewa sama aku."
"Ya itu kan hak mereka, kamu juga ada hak buat gak dengerin apa kata mereka. Jadiin itu menjadi motivasi kamu biar jadi lebih semangat lagi. Bacain yang semangatin kamu aja yang lain gak usah. Kamu udah jangan mikirin mereka mikirin yang buat kamu happy aja."
"Ohhh kalau gitu aku mau mikirin kamu aja, soalnya kamu buat aku happy."
Serra menaikkan satu alisnya dan mengatakan "Apa sihh kenapa jadi kesitu nyambungnya."
"Gak papa seneng kan kamuu." dengan senyum ledekkannya.
Muka Serra malu mendengar ucapan Kevin tersebut, Serra sudah sadar dia menyukai Kevin lebih dari seorang teman.
"Kenapa mukanya ngeliat ke sana mulu, sini dong kan orang yang berwujud disini."
"Gak gue lebih suka liatin kaca aja." terlihat rintik hujan membasahi mobil Kevin.
Tidak ada alasan Serra langsung mengiyakan ajakan Kevin untuk nonton bioskop.
"Lo udah makan, masakan gue?" tanya Serra sambil melihat ke arah Kevin yang ternyata sedang melihat kearah Serra juga.
"Belom." dilanjut kekehannya dia
"Ishh lo ngapain liatin gue, liat tu jalan depan."
"Tenangg jagoo gue."
"Gak boleh gitu Kevin."
"Iyaa ini liat depan aku."
"Kenapa kok belom cobain kan udah gue kirimin makanan, gak dibagi yaa?."
"Baru duduk sampe aja udah ditelpon mama suruh ke rumah kamu."
"Kok baru sampe, kan tempat ketemunya deket dari asrama."
"Ahh ituu macet dijalan tadi."
"Ohh gitu. Yaudah nanti aku buatin lagi makanan."
"Yess, kan rejeki mah gak mana."
"Makan sushi yuuk, tadi sengaja gue makan dikit biar bisa makan sama lo."
"Boleh, lo mau makan dimana?Biasa gue makan mau?"
"Bolehh. Traktir yaa." ucap Kevin dengan nada iseng
"Iyaahh." ucap Serra dan Kevin langsung memegang puncak kepala Serra.
"Becandaa, gue yang traktir." dengan senyumannya.
🍂🍂🍂
Kevin dan Serra sampai di mall ketika akan masuk ke mall Serra kaki Serra rasanya seperti Jelly enggan untuk melangkah.
"Vinn gak jadii deh gue, makan di yang lain aja yukk."
Kemudian Kevin berucap "Udah ayo gak usah mikirin yang lain. Kan udah janji tadi."
"Iya iyaa, gak usah pegang pegang."
"Iyee iyee."
Akhirnya mereka jalan tak beriringan Serra di depan dan Kevin di belakang melihat punggung Serra dulu sebelum akhirnya bisa memegang tangan Serra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Koma I Kevin Sanjaya
FanficBerganti judul dari Rahasya > Titik Koma Tiba-tiba punya hubungan spesial dengan si tangan petir siapa lagi, yaa dia yang selalu memakai jersey dengan nama punggung K S Sukamuljo. Hidup Serra 180 derajat berbeda, kerjanya bukan hanya menjadi dokter...