3 tahun kemudian...
"Mamahhh ayoo." ucap seorang anak kecil yang manis dan imut usianya baru saja genap 2 tahun.
"Iya sayang, sebentar ya. Mamah mau ketemu teman mamah dulu. Marvin disini dulu yaa sama tante Alya."
Anak lelaki itu hanya menggangukan kepala dan tersenyum ke arah mamah.
Marvin nama anak pertama dari pasangan Serra dan Kevin, anak yang lucu dan menggemaskan satu Rumah Sakit kenal dengan Marvin yang sedang hobi bertanya ini itu kepada semua orang. Kehidupan Marvin tidak jauh dari Rumah sakit dan Pelatnas, seperti sekarang ia sedang menunggu mamahnya selesai dengan tugasnya hari ini dan akan menonton papah nya berlaga."Ayo sayang, maaf lama yaa. Marvin mau makan sesuatu?"
"Tidak mamah, ayo ke papah."
Anaknya ini sudah tidak sabar akan bertemu dengan papahnya, sekangen itu kah. Walaupun pertandingan sekarang ada di Indonesia tetapi seluruh atlet disarankan untuk ada di asrama selama persiapan itu Marvin dan Kevin tidak bertemu.
Istora Senayan, Jakarta
"Marvin harus jadi anak yang..."
"Baik"
"Baiknya kayak gimana?"
"Baik sama mama."
"Good boy"
"Siap semangatin papah?"
"Siapp..."
"Okee let's goo."
"Goo goo" seraya mengenggam tangan mamahnya dan tersenyum gembira akan bertemu papahnya.
Di ruang tunggu semuanya sedang berkumpul dengan keluarga sebelum nanti akan bertanding.
"Papa..."
Kevin pun mencari kearah suara tersebut dan siapa menyambut putra kesayangannya
"Sayangnya papahh, sehat?"
Marvin menggangguk dan menenggelamkan di ceruk leher Kevin.
"Mamahnya nihh cape yaa sayang?"
"Lumayan banyak pasien hari ini. Anak kamu kangen banget sama papahnya, dari rumah sakit nanyain terus kapan ketemu papah."
"Iyaa dong kan anak aku pasti kangen sama papahnya. Istirahat dulu yaa, kamu nyetir sendiri kesini?"
Serra hanya menggangguk dan duduk di kursi yang tersedia. Sedangkan Kevin membawakan minum dan makannan yang ada untuk Serra bersama dengan Marvin yang ada di gendongannya.
" Makasih ya, kamu duduk sini Vin. "
" Jangan di paksain yaa kalau cape, titipin aja Marvin ke mamah kalau kamu di rumah sakit."
"Iya Vin aku nggak keberatan kok Marvin ikut aku dia juga seneng. Aku juga bisa liat perubahan apa aja yang dia bisa setiap harinya."
"Kamu emang mamah terbaik yang Marvin punya."
"Iyalahh emang kamu mau cari mamah lain buat Marvin" ucap Serra sambil memincingkan matanya.
"Nggak sayang bukan gitu. Mamah Marvin marah marah mulu."
"Abisnya kamu ngeselin banget sihh. Awas ajaa kalau sampe berani."
"Gak akan berani sayang dan gak akan aku lakuin. Kamu percaya sama aku, aku banyak belajar juga sama orang-orang disini buat selalu sayang keluarga. Healing aku tuh kamu sama Marvin."
"Kamu kalau sweet gini aku yang geli, gak cocok sama kamuu." ucapan Serra tersebut berhasil membuat Kevin mengacak rambut Serra karena gemas.
"Bilang aja kalau kamu tu salting kalau aku kayak gitu. Yang kayaknya anak kita nyaman banget sama papahnya nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Koma I Kevin Sanjaya
FanficBerganti judul dari Rahasya > Titik Koma Tiba-tiba punya hubungan spesial dengan si tangan petir siapa lagi, yaa dia yang selalu memakai jersey dengan nama punggung K S Sukamuljo. Hidup Serra 180 derajat berbeda, kerjanya bukan hanya menjadi dokter...