Spin Of RAMA EBIGA 🖐️
[ SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS DAN TERSEDIA DI APK FIZZO DENGAN JUDUL YOHAN DEANGGA ]
18+ 🍼
Yohan Deangga Pradestya :
Playboy kelas kakap pemilik kelab malam harus menjalani hukuman seumur hidupnya dan ikatan yang suci yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Tokk.. Tokkk.. Tokkk...
Ketukan pintu berkali-kali membuat Yohan terbangun dari tidurnya namun tidak dengan tangan Rani yang memeluk leher Yohan erat. Dengan perlahan Yohan memindahkan tangan Rani lalu beranjak dari ranjang tanpa menggunakan kaosnya terlebih dahulu.
Setelah pulang belanja kemarin malam Rani dengan cepat tidur tanpa memedulikan Yohan yang bicara serius dengan asistennya. Rani sendiri tidak mau mandi ataupun ganti baju yang ia inginkan hanya tidur.
Tengah malam dengan keisengannya Yohan memasuki kamar Rani tak lupa dengan melepas kaos yang ia pakai untuk tidur memeluk wanitanya. Yohan tersenyum senang saat Rani menyambutnya dengan pelukan erat bahkan nafas Rani terasa hangat di leher Yohan.
"Maaf bos Yo. Tadi saya ketok pintu kamar bos Yo kata si bibi bos Yo tidur di kamar non Rani." Bicara sopan seorang Roni dengan bosnya. Yohan Deangga.
"Ada masalah? Berita penting?" Tanya Yohan dengan memincingkan matanya menatap Roni.
"Jadi gini bos Yo, ana-,
"Lo tunggu gue di ruangan gue! Kita bahas disana." Potong Yohan cepat ketika Roni hendak menjelaskan.
Roni mengangguk lalu pergi menuju ruangan Yohan. Sedangkan Yohan masuk kembali dengan mengambil kaosnya tak lupa dengan ponselnya di nakas.
Mata Yohan memincing saat melihat botol obat yang tergeletak tepat di sebelah ponselnya. Dengan cepat Yohan mengambil lalu membacanya dengan teliti. "Pencegah hamil? Bisa-bisanya wanita gue konsumsi ginian." Geram Yohan dengan menatap Rani yang masih bergelung nyaman dengan selimut tebalnya.
Yohan mencari kontak seseorang. "Pagi Sergio! Minta tolong belikan obat penyubur kandungan dan ganti kemasannya sama obat pencegah hamil. Sekarang! Kalo udah sampai rumah suruh si bibi buat tukar sama obat di nakas kamar Rani." Bicara Yohan cepat dengan berjalan menuju ruang ke ruang pribadinya.
Sebelum pergi tadi Yohan dengan cerdasnya memfoto terlebih dahulu dan mengirim ke Sergio asistennya agar Rani tak curiga.
Yohan menghembuskan asap rokoknya di pagi yang cerah ini dengan kaki yang santai diatas meja. "Jadi ada informasi apa? Kalo nggak penting gue akan hajar lo Ron, karena lo ganggu tidur nyenyak gue sama wanita gue."
"Wah si bos sekarang maennya wanita gue."
"Yakan emang wanita gue Ron. Gue yang jebol dia jadi otomatis dia milik gue. Udah ah apa info lo?" Jawab Yohan dengan santainya.
