dinner

126 22 0
                                    

Enjoy :")
















Vanya turun saat soobin selesai memarkirkan mobilnya. Mereka berhenti disalah satu mall, vanya memanfaatkan waktunya untuk membeli facial wash selagi dia ada waktu free.

Vanya berjalan masuk diikuti oleh soobin dibelakang. Mall mulai ramai karna ini menjelang malam hari, dari sekian banyak orang ada 1 anak yang mencuri perhatian nya.

Anak kecil yang berada di depannya saat ini dia terus menatap vanya tanpa senyuman sedikitpun, dia bahkan terlihat takut? Vanya mencoba menyapa dengan senyuman sambil melambaikan tangan.

Namun, anak hanya itu merespon dengan sebuah gerakan tangan. Dia mengangkat tangan dengan jempol yang dia lipat kedalam lalu menggenggamnya. Vanya tau bahasa isyarat ini, anak ini sedang meminta pertolongan pada vanya.

Vanya terkejut diam diam anak itu menunjuk pria yang tepat ada di depan vanya. Benar pria itu menarik anak kecil tadi dengan kasar.

"Soobin anak itu butuh pertolongan" bisik vanya pada soobin yang berada di sampingnya.

"Kau tau darimana?" tanya Soobin bingung

"Nanti aku jelaskan, yang terpenting bagaimana cara mengambil anak itu dari pria itu" ucap vanya sedikit panik.

Dia tidak punya banyak waktu untuk berpikir, saat melihat pria itu pergi  vanya langsung menarik tangan anak itu. "Hai woojin apa kabar?"

Vanya memggunakan nama woojin agar terlihat akrab walau vanya tidak tau nama asli anak ini.

"Siapa kau? Aku diminta ibunya menjemputnya disini" sangkal pria itu.

"Tidak tidak masalah dia akan ikut bersama ku, aku ada janji dengan ibunya" ucap vanya mencoba menanggapi pria itu dengan tenang

"Berikan anak itu" ucap pria itu mulai menaikan nada bicaranya.

"Woojin kau mengenal pria ini?" anak kecil itu menggeleng sebagai jawaban.

"Dia bahkan tidak mengenalmu.. Pergi / aku teriak disini?" ucap vanya sedikit mengancam

"Kau mengancam ku? Lebih baik kau berikan anak itu" Ketus pria itu sambil tertawa remeh

"TIDAK AKAN" jawab vanya penuh penekanan.

"Jangan keras kepala begitu atau kau mau aku buat kepalamu jadi selembek bayi baru lahir?"

"Aku tidak takut" vanya terus melawan pria itu bagaimana pun caranya.

"Kau melawan ku ya" ucap pria itu sambil berjalan mendekati vanya dan mengangkat tangan untuk melayangkan pukulan kepada vanya.

Soobin kembali tepat waktu dia langsung menahan tangan pria yang akan memukul vanya. "Tidak seharusnya kau bertindak seperti ini kepada seorang wanita"

"Vanya bawa anak itu pergi" perintah soobin, vanya langsung pergi membawa anak kecil tadi menjauh dari pria itu.

"Hey hey kau" ucap pria itu, mendengar itu soobin langsung memutar tangan pria itu dan nguncinya ke arah belakang. Pria itu menjerit kesakitan.

"Tolong amankan dia" pesan Soobin kepada beberapa petugas yang dia panggil tadi.

"Siap, terima kasih atas laporannya" ucap salah satu petugas.






























Vanya pov :

"Kau baik baik saja kan?" anak itu mengangguk lalu memeluk vanya sambil sedikit menangis.

Not My Plan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang