I'm back

163 15 0
                                    

"Jin, kita sudah berusaha", kata dr. Jiho.

"Aku mohon Ji, kita lakukan sekali lagi. Aku tak bisa membiarkan Renji seperti ini. Aku mohon", melas dr. Jin.

"Baiklah, kita coba sekali lagi. Semuanya, tolong bantuannya", kata dr. Jiho yang kemudian melakukan tindakan penyelamatan kembali.





*alam bawah sadar Renji saat ini.....

"Ning, bisakah aku hidup seperti ini saja? melihat orang-orang yang kusayangi bahagia, tanpa beban", tanya Renji yang saat ini duduk di taman berdua dengan Ningsih.

"Tentu saja. Akan sangat menyenangkan jika seperti ini. Tapi pikirkanlah. Apakah keluarga dan teman-temanmu bahagia jika kau tetap tinggal disini?" 

"Ya, sebenarnya aku sadar. Ini bukan dunia asliku. Ini hanya dunia yang kuciptakan sendiri. Tapi rasanya, disini sangat nyaman. Inilah yang ingin ku lihat".

Ningsih tersenyum. Ia memegang tangan Renji. 

"Ren, mereka disana lebih membutuhkan mu. Mereka menunggu kepulanganmu. Mereka menunggu kabar baik darimu. Lihatlah juga para dokter yang sedang berusaha demi kamu. Dunia disini memang indah, tapi diluar sana, jauh lebih indah"

Renji melamun. Ia sesekali melihat keluarga dan teman-teman nya bermain, sesekali melihat Ningsih. Namun entah kenapa, satu persatu keluarga dan teman-teman nya melambaikan tangan padanya. Sambil tersenyum, dan menghilang. Renji yang sadar akan hal itu panik.

"Ning, papi... Mami... Bang Win.. yuan... Teman-teman ku... Semua menghilang. Ayo cari mereka Ning ! Aku gak mau kehilangan mereka. Ayo cepat Ning..."

Namun bukannya membiarkan Renji pergi, Ningsih justru menahannya.

"Inilah yang mereka rasakan jika kau tak ada didekat mereka. Dunia ini, kami semua, dan kenangan indah ini, akan menjadi nyata jika kau kembali. Sekarang, kembalilah. Kami menunggu mu", kata Ningsih setelah mencium pipi Renji. 

Renji menunduk, dan menatap langit. Lalu ia sadar, apa yang dikatakan Ningsih benar. Tak seharusnya ia disini. Ia harus kembali. 

Ningsih yang seolah mengerti, kemudian melepaskan tangannya, lalu tersenyum dan menghilang.

"Terima kasih Ning, aku gak nyangka kalau kamulah yang jadi penyelamat ku saat ini. Tunggu aku di sana", kata Renji.


*end






"Tiiitttt.... Ttttiiiittttt..... Tttiiiitttt......", Detak jantung Renji yang terlihat dari pasien monitor kembali bergerak.

"Jin, kita berhasil", kata dr. Jiho.

"Terima kasih semuanya, terima kasih Jiho", kata dr. jin.

"Nanti saja berterima kasihnya, sekarang mari lanjutkan operasi ini sampai selesai", kata dr. Jiho.

Dan merekapun kembali melanjutkan operasinya.



Memakan waktu cukup lama sampai operasinya selesai, dan lampu tanda tindakan di luar pintu ruang operasipun mati. Itu pertanda, operasi nya sudah selesai. Papi Channie, mami Wenda, dan bang Win yang melihat itu seketika berdiri menunggu dr. Jin keluar dari ruang operasi. Sementara teman-teman Renji, tak bisa berdiri karena sedang membawa Yuan yang tertidur di pangkuan mereka.

30 menit setelah operasi selesai, dr. Jin pun keluar dari ruang operasi.

"Jin, bagaimana Renji?", Tanya Channie.

"Renji... Operasi Renji ... Meski tadi kami memiliki sedikit kendala, namun untuk sekarang tak ada yang perlu kalian hawatirkan. Operasinya berjalan dengan lancar. Saat ini ia sedang di ruang recovery sebelum bisa dibawa ke bangsalnya. Kalian tunggu lah di sana.

Papi Channie dan mami Wenda berpelukan, tak henti-hentinya mengucap syukur atas kabar bahagia itu. Begitupun dengan teman-teman Renji. Dan bang Win langsung menjabat tangan dr. Jin, mengucapkan terima kasih terus menerus. 

Tak berselang lama, dr. Jiho keluar dari ruang operasi.

"Oh iya. Perkenalkan ini dr. Jiho. Dia lah yang bekerja keras saat ada kendala dalam operasi tadi. Kalian harus ya berterima kasih lebih padanya dibandingkan denganku", kata dr. Jin.

Tentu saja papi Channie dan mami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada dr. Jiho. 

"Sudahlah, aku hanya membantu sebisaku. Anak kalian yang hebat karena sudah berjuang dengan keras", kata dr. Jiho.


Dokter Jin dan dokter Jiho pun berpamitan. 

Mami Wenda yang menggendong Yuan, papi Channie, dan bang Win pun segera masuk ke bangsal Renji untuk menunggu putranya itu. Sementara teman-teman Renji, menunggu diluar bangsal.




Esok harinya setelah hari operasi tiba. Pagi yang cerah, Renji perlahan membuka matanya. Dilihat Yuan dan bang Win berada di samping tempat tidurnya. Terdengar samar-samar juga suara teman-temannya. Ia melirik kearah mereka yang mengenakan seragam sekolah, berbicara kepada maminya. Kemudian, mereka berlalu pergi.

"Sepertinya mereka mau pergi ke sekolah", benak Renji.

Kemudian, ia melihat papinya yang masuk membawa sekantong makanan. Dan memberikan kepada maminya. 

"Papi pasti bawain makanan buat mami dan sodaranya", pikir Renji lagi.


"Bang, dek, bangun. Makan dulu", kata mami Wenda membangunkan mereka. Tampaknya maminya itu belum sadar bahwa Renji sudah bangun.

Bang Win dan Yuan pun terbangun. Dengan mata yang masih mengantuk, mereka mengikuti maminya dan makan bersama. Renji pun melihat dengan senyum tipisnya.

"Kau benar Ning, disini jauh terlihat lebih indah", kata Renji pelan.


Merekapun selesai sarapan. Kebetulan botol minum Yuan berada di samping Renji, dan tampak adik kecilnya itu kesulitan mengambil botolnya. Renjipun membantu mengambilkan botolnya dengan pelan.

"Ini dek, botolnya", kata Renji.

"Makacih kak", kata Yuan berlalu.

Sedetik kemudian, Yuan berbalik melihat kakaknya. Nampaknya ia baru sadar jika Renji sudah sadar.

"Mamiiiiiii ! Papiiiiii ! Bang Win ! Kakak .... Cudah bangun ! Huuuaaaaa " , yuan pun berteriak dan langsung memeluk kakaknya itu .

Mami Wenda, papi Channie, dan bang Win yang mendengar teriakan Yuan bergegas menghampiri Renji. Mami Wenda pun ikut memeluk Renji sambil menangis. Papi Channie yang mengelus lembut kepala Renji, sementara bang Win yang berdiri melihat Renji penuh haru.

"Welcome back", kata Bang Win.

"Yes bang, i am back", kata Renji.







------------------------------

Gimana nih para pembaca semua? Pada seneng kan ternyata Renji berhasil melewati masa kritis nya dan ternyata ia hidup 🥰

Semoga kalian semua suka jalan ceritanya sampai sejauh ini, dan selamat menikmati hingga cerita ini tamat :)

Dunia Kecilku, Renji ( Renjun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang