*Renji yang masih dialam bawah sadarnya....
"Kau senang disini?", Tanya Ningsih."
Tentu saja. Rasanya aku tak ingin pergi dari sini", jawab Renji.
"Apa kau yakin?"
"Ya, tentu saja"
"Ttttiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttt.........
__________________________ "
"Jin, kita sudah berusaha", kata dr. Jiho.
1 tahun berlalu sejak kejadian operasi Renji.
Seperti biasa, keluarga Channie sarapan bersama dengan keluarga kecilnya. Yuan yang sudah bisa mandiri dan bang Win yang sudah menjadi murid kelas 3 SMA. Itu artinya, ia harus menyusun rencana untuk lanjut ke jenjang yang lebih tinggi.
Teman-teman Renji, menjalani kehidupan sekolah seperti biasa. Saat ini mereka sudah menjadi murid SMA, dan mereka semua memutuskan untuk memasuki SMA yang sama dengan sekolah bang Win. Jaedi dan Jena mengambil jurusan IPA, Cenji dan Lim mengambil jurusan bahasa. Sedangkan Jidan dan Haechal mengambil jurusan IPS. Dan tentu saja itu membuat bang Win kerepotan karena harus meladeni mereka tiap hari, namun entah kenapa bang Win tidak keberatan dengan hal itu.
Sedangkan Ningsih, seminggu setelah hari itu, ia sempat pindah ke luar kota karena pekerjaan orang tuanya. Tapi sejak dua hari terakhir, ia dan orang tua nya kembali ke kota ini. Secara kebetulan, Ningsih didaftarkan ke SMA tempat bang Win dan teman segrup Renji sekolah. Dan hari ini, hari pertama ia bersekolah.
"Apa kabar semuanya, saya Ningsih. Salam kenal", begitulah perkenalan Ningsih di kelas pertamanya. Secara tak diduga juga, ternyata ia satu kelas dengan Jaedi dan Jena.
Saat ini, teman-teman Renji sudah berkumpul di kantin seperti biasa.
"Lo tau gak? Gue punya kabar heboh", kata Jaedi.
"Lo inget cewek yang ngasi Renji cemilan waktu kemah dulu? Dia sekarang sekelas sama gue dan Jaedi. Murid baru guys !", Heboh Jena
"Oh ya? Kenapa gak lo ajak gabung sama kita-kita?", Tanya Cenji.
"Gak tau. Gue aja belom sempet kenalan ama dia.", kata Jaedi.
Mereka pun diam sebentar, kemudian Haechal membuka obrolan.
"Eh ngomong-ngomong, dimana 'dia' ?"
Ningsih baru saja keluar dari ruang guru. Kedatangannya tak lain adalah ingin mendaftarkan diri ke salah satu club sekolah. Ningsih pun mendaftarkan diri ke dalam club musik. Dengan instruksi guru, ia pun menuju ke ruang club musik dengan bermaksud melihat-lihat.
Ningsihpun tiba. Tanpa ragu, ia membuka pintu ruang club. Matanya langsung tertuju pada sebuah gitar kuning pastel yang cantik, warna kesukaannya. Tanpa ragu, Ningsih mulai memainkan gitar tersebut. Ia menyanyikan lagu 'Lucky', seperti yang ia pernah nyanyikan dengan Renji dulu. Ditengah-tengah menyanyi, tak terasa air matanya menetes. Ningsih menangis.
"Apa yang kulakukan, kenapa aku menangis?"
Dengan cepat ia menghapus air matanya. Dan melanjutkan lagu nya sampai selesai.
Masih memegang gitar itu, ia melihat langit di luar dari balik jendela. Ia tersenyum, mengingat kenangan singkatnya dengan Renji.
"Aku merindukanmu"
Kemudian ia kembali melihat benda yang ia pegang, entah kenapa ada ikatan tersendiri antara ia dan gitar tersebut.
"Terima kasih, aku akan lebih sering memainkanmu"
Namun air matanya kembali menetes.
"Astaga, kenapa aku kembali menangis", kata Ningsih sambil mengusap air matanya.
Tanpa ia sadari, seorang pria mulai mendekati nya. Pria itu sudah berada di depannya yang bahkan Ningsih tak sadar. Saat ia selesai menghapus air matanya, dan akan membuka mata, tetiba seorang pria mulai mencium bibirnya. Lembut, sangat hangat. Ciuman itu berlangsung cukup lama, namun terasa sangat nyaman bagi Ningsih. Setelah pria itu melepas ciumannya, Ningsihpun membuka matanya, dan melihat pria di depannya itu. Kemudian pria itu tersenyum lalu berkata,
"I love you, and I miss you"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Kecilku, Renji ( Renjun )
FanfictionLika-liku kehidupan Renji dan sebuah rahasia dalam keluarganya akibat kecelakaan itu.... Renjun NCT Dream as Renji Winwin WayV as Bang Win Baby Yuan as Yuanda Chanyeol EXO as papi Channie Wendy RV as mami Wenda ------------------- Note: Cerita ini h...