L a k u n a -012

1K 107 0
                                    

-Ketakutan-

Mirna berusaha untuk terlihat ceria seakan semuanya baik-baik saja di depan anak menantu serta cucunya. Berbeda jauh dengan suasana hatinya yang porak poranda karena Jordan suaminya tak kunjung memberi kabar sedangkan Mirna ingin sekali mengajukan banyak pertanyaan tentang nota bekas pembelian barang dan perhiasan mewah di lemari Jordan tempo hari lalu.

"Mam tau dasi aku yang warna merah ? Kok ditempat biasa aku simpen engga ada ?"

Mirna tersentak mendengar suara berat Johan yang berdiri tepat disampingnya dengan setelan jas kantor.

"Mama udah simpen ditempat biasa kamu simpen dasi kok, kamu nya aja kali kurang teliti nyarinya!"

"Aku udah teliti mam" sahut Johan seraya menenggak habis susu yang baru saja di tuangkan Mirna kedalam gelas

"Yaudah cari dasi yang lain aja kan dasi kamu banyak Jo, oh iya tadi mama dapat telpon dari rumah sakit katanya Ardan udah boleh pulang besok"

Johan mengangguk, "syukurlah biar aku yang jemput nanti kabarin aja mam"

"Mm-hm, Jo gimana hubungan kamu sama Sona?"

Johan yang tengah menyuapkan roti coklat ke dalam mulutnya sontak terhenti dan beralih menatap sang mama yang sibuk mengoleskan selai ke atas roti.

"Mam tumben banget nanyain???? Ada apa?"

"Loh emang salah kalo mama nanya Jo?" Tanya balik Mirna membuat alis Johan berkerut tidak biasanya sang mama menanyakan tentang hubungannya dengan Sona secara tiba-tiba pikir Johan,

"I-iya engga mam, aku sama Sona baik-baik aja hubungan kita berjalan semestinya mam"

"Kapan rencana mu bawa hubungan kamu dan Sona ke jenjang yang lebih serius?"

Johan hampir tersedak mendengar ucapan yang dilontarkan Mirna, "mam? Seriously?!"

"Jo dengerin mama kalo kamu beneran cinta dan sayang sama Sona buktiin dengan cara membawa hubungan kalian ke jenjang yang lebih serius. Kamu dan Sona sudah cukup umur, sama-sama sudah mapan kan? Tunggu apa lagi? Engga baik kelamaan pacaran Jo"

Johan terdiam, memang itu yang Johan mau dari dulu. Menikahi wanita tercintanya untuk mengarungi bahtera rumah tangga namun ada tembok penghalang tak kasat mata bagi Johan dan Sona.

"Iya mam"

"Mama engga butuh iya nya kamu, mama butuhnya bukti! Johan pesan mama setelah kamu menikah nanti tolong jangan berbohong dengan istri mu, jangan ada hal yang ditutup tutupi dari istri mu, keterbukaan dan komunikasi itu paling penting dalam sebuah hubungan. Paham Jo?"

Johan tercenung ditempat, hatinya berdesir mendengar pesan Mirna untuk dirinya. Johan langsung teringat sang papa yang diam-diam berbohong di belakang Mirna selama ini.

"Paham mam", sahut Johan lalu memeluk Mirna sang mama sedangkan Mirna diam-diam menangis seraya mengusap lembut punggung putra sulungnya.

🌸

N

ara baru saja sampai di rumah sakit setelah mengantar putra kecilnya ke sekolah pagi hari ini, bukan Nana yang meminta untuk diantar karena Nana tipe anak yang mandiri dan pengertian untuk tidak merepotkan orang sekitarnya tapi ini kemauan Nara sendiri karena Nara sadar selama seminggu belakangan ia fokus merawat Ardan di rumah sakit.

 L A K U N A || Jaerosè✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang