L a k u n a -013

933 109 4
                                    

-Only-

"Selesai." Nara baru selesai membantu Ardan sang suami memakai pakaian santai karena hari ini Ardan diperbolehkan pulang ke rumah.

"Makasi istri", ujar Ardan seraya tersenyum manis

"Sama-sama mas suami.."

"Nara, kamu bawa beanie hat yang aku minta engga ?"

Nara yang tengah memasukan pakaian yang dipakai selama di rumah sakit ke dalam tas sontak menoleh ke arah Ardan yang juga tengah menatapnya.

"Bawa kok mas, sebentar aku ambilin ya"

Ardan mengangguk, rambut lembatnya sedikit demi sedikit mulai rontok karena efek kemo yang ia jalani. Ardan merasa malu dengan kerontokan rambutnya yang menyebabkan rambutnya menjadi tipis dan hampir botak. Rasa percaya dirinya lenyap begitu saja..

"Mau aku bantu pake ?"

Lagi Ardan mengangguk setuju, kedua tangannya yang sering kali tremor menghalangi Ardan untuk mengfungsikan kedua tangannya seperti dulu, Nara lantas dengan sigap membantu memakaikan beanie hat berwarna coklat tua pilihan Nana putra kecil mereka ke kepala Ardan.

Hati Nara berdenyut nyeri melihat keadaan sang suami sekarang yang terlihat sangat rapuh. Tubuhnya yang kurus, wajahnya tirus, mata yang memancarkan keceriaan tergantikan dengan tatapan sayu, bibir merah mudanya menjadi pucat dan kering tapi menurut Nara, Ardan tetap terlihat tampan. Sungguh! Nara tidak berbohong, suaminya tetap tampan dan Nara berjanji tidak akan pernah meninggalkan suaminya ini barang sedetik pun.

"Wah mas suami jadi tambah ganteng"

"Nara jangan ngejek aku ya!"

"Ih beneran mas jadi tambah ganteng tau! Serius engga bohong, bohong kan dosa nanti Tuhan marah"

Ardan tertawa seraya mengusap puncak kepala perempuan yang telah menemaninya baik suka maupun duka selama ini.

"Ayo pulang aku engga sabar mau main bareng anak ku",ujar Ardan semangat

"Ish, kata dokter kamu harus banyak istirahat engga boleh kecapean mas! Biar Nana nanti main sama kak Jo aja"

Ardan tersenyum, "main ular tangga kok ga bakal kecapean"

"Hadeh iya deh iya, mas mau pake kursi roda atau-"

"Aku mau jalan tapi kayanya kaki ku sering lemes tiba-tiba tapi gamau pake kursi roda!"

Nara mendengus gemas, "ish jadi mas maunya gimana ?"

"Pinjem tangan kamu aja deh boleh ? Buat tuntun aku jalan"

"Boleh tapi kalo mas ngerasa lemes banget bilang ya ? Biar aku bawain kursi roda"

Ardan mengangguk, "yuk pulang"

"Yuk kak Jo udah nunggu di depan"

"Yang jemput bang Jo ? Bukanya sekarang jam kerja ya ?"

Nara mengangguk, "iya bang Jo dia yang minta ke Mamah buat jemput kamu"

 L A K U N A || Jaerosè✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang