Chapter 10: Sedikit Tentang Samuel

1.3K 143 34
                                    

Kembali dengan Wilson Jordan di chapter 10

Siap menemani kisah Wilson sampai akhir?

Sebelum ke ceritanya, jangan lupa vote dan spam komentar, ya!

Happy Reading!

《▪︎▪︎▪︎¤▪︎▪︎▪︎》

Sekolah sudah bubar sekitar lima belas menit yang lalu. Namun, bukannya pulang ke rumah, Strayz malah merencanakan untuk berkumpul dulu di markas, memang sudah seperti biasanya.

Sore ini, ketujuh lelaki dengan memakai jaket yang sama itu keluar dari area sekolah, mengendarakan masing-masing motornya menuju markas. Dengan Ghean yang mengendarai motor paling depan sebagai petunjuk arah.

Diperjalanan semuanya aman, mereka masing-masing berkonsentrasi dalam mengendarai kendaraannya sampai pada akhirnya mereka sampai di markasnya.

Namun, bukanlah sebuah kerapian yang mereka lihat di luar markas, melainkan kekacauan yang ada. Seperti kursi yang berjatuhan, banyaknya sampah bekas makanan yang terletak di luar ataupun dalam markas.

Ghean dan anggotanya yang lain menatap heran keadaan markas yang cukup berantakan itu. Bahkan Ghean sudah mengamuk kesal melihat keadaan markas yang seperti ini.

"Siapa yang buat markas kita jadi begini?" tanya Kelvin, tetapi mereka menggeleng tak tahu.

"Gak mungkin hewan, kan? Kelihatan ini ulah manusia," ucap Regan, "Musuh kita gak ada lagi selain Thunders." lanjutnya.

"ARGH, BANGSAT! MAUNYA APA SIH MEREKA? BAJINGAN!" teriak Reza kesal seraya menendang kursi yang ada di depannya.

Adhlino yang melihat kemarahan temannya itu terdiam membeku. Matanya menatap ke arah Gavino dan Regan. Sikunya menyenggol pelan siku Gavino.

"Bisa jadi ini pembalasan?" tanyanya, Gavino mengangguk setuju dengan apa yang Adhlino pikirkan, "Sialan!" umpat Adhlino.

"KELUAR LO PENGECUT! KALAU MAU BALAS DENDAM GAK GINI CARANYA!" teriak Adhlino mengalihkan antensi yang lain.

Tepat setelah Adhlino berteriak, lima orang keluar dari balik dinding belakang markas. Mereka Thunders yang muncul dengan tawaan senangnya.

Mereka berjalan beriringan, dengan Yovan yang berada di depan dan Samuel yang memapah Andar yang kesulitan berjalan.

"Hebat," ucap Yovan seraya dengan kekehan, "Kesel juga mereka, hahaha" tawanya semakin keras, disusul tawaan anggota lainnya, kecuali Andar. Lelaki itu hanya berdecak kesal ketika sudah berhadapan dengan Strayz. Bukan takut, tapi malas! Katanya.

Ghean melangkah maju, tangannya mendorong kasar tubuh Yovan. "Maksud lo apa lakuin ini, hah? Mau buat masalah apa lagi lo, anjing?" Ghean bertanya dengan nada penuh amarah.

"Ya balas perbuatan salah satu anggota lo terhadap Andar lah, anjing!" sergah Radit.

Strayz menatap bingung, tak paham apa maksus Radit. Sementara Adhlino hanya bisa meneguk salivanya seraya menatap tajam Thunders.

Razen tertawa. "Kasian, gak di kasih tau kebenarannya, ya? Ternyata anggota lo menyimpan kebohongan, Ghe." ucapnya.

"Kasian, dibohongin temen sendiri. Ngakunya sahabat, tapi masa saling nutupin sih? Waduh... mulai nggak bener. Mana yang salah nggak mau ngaku, pengecut. Emang dasar or-"

Wilson Jordan : With the woundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang