Kembali dengan Wilson Jordan di chapter 21
Siap menemani kisah Wilson sampai akhir?
Sebelum ke ceritanya, jangan lupa vote dan spam komentar, ya!
Happy Reading!
《▪︎▪︎▪︎¤▪︎▪︎▪︎》
(Bacanya fokus. Ada kejutan tentang status Wilson sama Zira. Dari judul pun agaknya ketauan lah yaaa.)
Dua minggu kemudianSudah sebulan berlalu, keadaan Wilson sudah mulai membaik. Dirinya sudah lebih sehat dari sebelumnya. Sejauh ini, dia tidak lagi mendapatkan pukulan dari Jordan ataupun Yovan. Hanya saja, ketidak pedulian mereka terlihat lagi. Mereka hanya peduli dengannya ketika dia sakit saja, begitu dirinya sehat, sudah seperti biasa. Cuek dan acuh.
Wilson kira sakitnya yang kemarin mampu menyadarkan mereka untuk kembali memperhatikannya. Ternyata dugaannya salah, dia terlalu berharap. Saat tahu kenyataannya, Wilson hanya bisa tersenyum kecut, ternyata sakitnya tidak mengubah apapun.
Yovan juga tidak pernah memukulinya lagi, dia hanya bersikap cuek saja padanya, bahkan tidak pernah bicara dengannya. Tidak pernah memukulinya lagi bukan berarti tidak akan pernah lagi, bukan? Wilson sedang menunggu saat itu, saat dimana Yovan akan memukulinya lagi. Wilson juga sangat berhati-hati saat berbicara ataupun berbuat sesuatu padanya. Persis seperti keadaan saat ini.
Malam ini, di bawah terangnya sang rembulan yang memancarkan cahayanya, menerangi seisi bumi, Wilson duduk dibangku panjang dengan Azira yang bahunya ia jadikan sebagai bantalnya untuk bersandar.
Mereka saat ini sedang berada di sebuah alun-alun, dengan adanya beberapa lampu jalan yang mampu menerangi keadaan yang gelap itu.
Hanua ada keheningan diantara keduanya. Wilson memejamkam matanya, masih dengan kepala hang dia sandarkan pada pundak Azira, dengan tangan yang menggenggam erat tangan Azira.
Sementara Azira, ia hanya terdiam melamun dengan kepala yang sedikit mendongak, menatap langit malam yang dipenuhi bintang-bintang. Terdengar juga helaan napas dari gadis itu.
"Langitnya cantik, ya?" ia bergumam. Namun, Wilson yang ada di sampingnya hanya terdiam.
Perlahan Azira menoleh pada Wilson, melihat lelali itu yang terpejam dipundaknya.
"Lo tidur ya, Son?" tanya Azira.
Hening sejenak, lalu kemudian Wilson menjawab. "Hampir," jawab Wilson, "Tidur dipundak lo nyaman, Ra" lanjutnya, seraya membula matanya, tersenyum kecil tanpa menatap Azira.
Azira membalas senyum. Tangannya mengusap pelan tangan Wilson. "Keadaan lo udah mulai membaik, kan?" tanyanya, lalu Wilson hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Baguslah," ujar Azira seraya menghela napas, "Gue harap keadaan mulai membaik, dan semesta pun mulai berpihak sama lo" lanjutnya.
Wilson mendongak menatap Azira. Dia tertawa kecil. "Semoga," balasnya, "Supaya kita bisa pacaran juga" lanjutnya, diiringi kekehan kecil.
"Dari dulu lo pengenin itu" kata Azira.
"Kan udah gue bilang, gue mau jadi pacar lo sebelum gue jatuh terlalu dalam, Ra" balas Wilson.
"Gue benar-benar pengen lo jadi milik gue, Ra. Jadi pacar sekaligus pelindung bagi gue." ujar Wilson lagi.
"Sayangnya keadaan yang buat kita gak bisa bersatu" balas Azira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wilson Jordan : With the wound
Fiksi RemajaCerita ini menceritakan kisah Wilson Jordan, lelaki dengan penuh seribu luka. Lelaki yang mampu melewati hari kejam itu. Setiap luka yang ia terima hampir membuatnya marah dan kesal akan takdir Tuhan. Sampai pernah ia berpikir bahwa kehadirannya di...