Kembali dengan Wilson Jordan di chapter 22
Siap menemani kisah Wilson sampai akhir?
Sebelum ke ceritanya, jangan lupa vote dan spam komentar, ya!
Happy Reading!
《▪︎▪︎▪︎¤▪︎▪︎▪︎》
"MIKA!"
Mika yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh begitu suara seseorang memanggil namanya. Baru saja Mika datang dan hendak masuk ke gerbang sekolah, sudah ada saja yang memanggilnya. Dia Azira yang berjalan bersama Wilson berdua, namun jaraknya agak jauh.
Azira berlari kecil menghampiri Mika yang berdiri menunggunya. Dia langsung menggandeng tangan Mika. Sementara Mikaela menatap Azira dengan tatapan meledek.
Azira heran dengan tatapan yang ditunjukkan sahabatnya itu. Dia menyenggol pelan lengan Mika. “Kenapa lo?” tanya Azira.
"Kelihatan berdua mulu, curiga gue" ucapnya seraya memandang Azira dan Wilson secara bergantian.
Wilson tertawa kecil. “Pengennya gitu sih” ucapnya, bohong. Padahal memang benar dia dan Azira selalu berdua. Hanya saja mereka menyembunyikannya.
"Halu!" balas Azira pada Wilson. Agak terpaksa juga dia membalas begitu. Terlihat juga wajah bete Wilson mendengarnya.
"Perasaan lo aja kali, La" ucap Azira membalas ucapan Mika.
Mika mengangguk paham. "Mungkin iya. Tapi, kalau kecurigaan bener gue ikut seneng sih"
"Maksud lo?"
"Halah, pura-pura gak paham. Lo udah dapet lampu ijo dari gue, Ra"
Azira tertawa. "Apasih, La. Nagaco lo. Ayok deh!" Azira menarik Mika. Sebelum pergi lebih dulu, terlihat Azira melambaikan tangannya pada Wilson. Sementara Wilson menanggapinya dengan senyuman dan ikut menyusul keduanya.
Kebetulan kelas mereka sebelahan, jadi otomatis arah mereka juga sama. Di perjalanan menuju kelas, terlihat dari arah berlawanan Yovan berjalan seorang diri. Dia melihat mereka yang berjalan beriringan. Melihat itu Wilson menunjukkan raut wajah malas, malas menganggapi seseorang yang ada dihadapannya sat ini.
Yovan menghentikan langkah mereka. Dengan wajah datarnya Yovan bicara pada Wilson. "Baru sampe? Bukannya lo berangkat dari tadi?" tanya Yovan pada Wilson.
Wilson belum menjawab. Di meneguk ludahnya, bingung hendak menjawab apa. Sementara Azira sudah memasang wajah panik. Terlihat Yovan sedang menunggu jawaban dari Wilson.
"Gue diem dulu di parkiran," jawabnya, berbohong.
"Gue gak lihat lo di parkiran" balas Yovan.
"Parkiran belakang, Yov" jawab Wilson yang ada saja idenya. Terlihat juga Yovan mengangguk.
"Kak Yovan tumben lewat koridor kelas sebelas" ucap Mika membuat Yovan menoleh.
"Emang yang lewat sini cuma boleh anak kelas sebelas doang?" tanya Yovan, dingin.
Mika terpaku, dia gugup dan beralih pandangan, tidak menatap Yovan. "M-maksudnya, koridor ini kan biasa dilewatin kelas sebelas, sedangkan kelas dua belas lewat koridor belakang. Gue Cuma nanya aja kok, Kak, Maaf" jelas Mika terlihat takut dengan tatapan Yovan.
"Gue habis dari kelas Wilson," ucap Yovan.
"Kelas gue? Ngapain?" tanya Wilson.
"Ngasih ini, dari Papah. Lo keburu pergi soalnya" jawab Yovan memberikan dua lembar uang seratus ribu pada Wilson.
Wilson menerima uang itu. "Oh, thanks" ucapnya.
“Ya, sebenarnya sia-sia juga gue dateng ke kelas lo. Toh, gue malah kena bully sama komplotan lo" ucap Yovan. Yang dimaksud adalah Strayz.
"Eh, Ra! Gimana kabar?" Yovan beralih pada Azira. Dengan basa-basinya dia bertanya.
Azira tersenyum tipis. "Baik, Kak"
"Mau ke kelas, ya? Bisa ikut gue sebentar aja? Please, gak lama, kok" Yovan meraih tangan Azira lalu digenggamnya sehingga gandengan tangannya dan Mikaela terlepas. Wilson melihat dengan tatapan sengit serta hati yang bergemuruh kesal. Dia menatap Azira yang juga menatapnya seraya menggeleng kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wilson Jordan : With the wound
Novela JuvenilCerita ini menceritakan kisah Wilson Jordan, lelaki dengan penuh seribu luka. Lelaki yang mampu melewati hari kejam itu. Setiap luka yang ia terima hampir membuatnya marah dan kesal akan takdir Tuhan. Sampai pernah ia berpikir bahwa kehadirannya di...