"Maafkan kami." setelah mengatakan itu Sakura pun langsung kembali berdiri di samping Sasuke.
"Maaf? untuk apa Ma..." tanya gadis itu bingung. Sakura pun hanya bisa menggarukkan kepala nya tampak salah tingkah karna diri nya saat ini sedang berhadapan dengan anak masa depannya dengan Sasuke.
"Hehe, itu karna..." Sakura pun menggantungkan kalimatnya, ia langsung menatap Sasuke yang sedari tadi hanya diam.
Sasuke yang mendapat tatapan dari Sakura pun tampak menghela nafas. sepertinya saat ini adalah giliran nya berbicara, tapi tak ayal hati Sasuke berdebar hebat.
Sasuke pun mendekati gadis itu, ia sedikit membungkuk agar bisa setara dengan tinggi sang gadis.
"Tuk" Sasuke mengetuk dahi gadis itu, membuat pipi sang gadis merona hebat. Sakura hanya diam tak berkutik dengan aksi yang sedang Sasuke lakukan.
"Maaf telah membuatmu khawatir, aku dan Sakura tidak sedang bertengkar. kami tadi hanya berdebat kecil." ucap Sasuke, mengelus surai hitam sang gadis yang terasa halus.
sang gadis pun hanya pasrah seraya berbalik badan menjauhi kedua orang tuanya itu.
"Syukurlah jika kalian baik-baik saja, ne Mama-Papa ayo kita makan bersama." ucap gadis itu berbalik dan berlari kecil mendekati Sasuke dan Sakura, detik berikutnya tangan kedua orang dewasa itu sudah di tarik paksa mengikuti kemana sang gadis itu membawa kedua orang tuanya pergi.
Sakura spontan terkejut kala lengan kiri nya di tarik oleh gadis tersebut, ia pun melirik kearah Sasuke yang juga lengan nya sedang di tarik. pria itu tersenyum, Sakura nampak tertegun, ia baru kali ini melihat senyum Sasuke yang nampak bahagia. Sakura pun hanya terdiam, ia belum bisa menerima semua ini. di sisi lain, Sasuke sangat senang ketika lengan yang tersisa satu itu di tarik oleh seorang gadis yang ia yakini merupakan anak nya bersama Sakura di masa depan.
'Jika ini mugen tsukoyomi, biarkanlah ini semua terus terjadi.' batin Sasuke sedih, mengingat saat ini ia memiliki rinenggan di mata kirinya, serta bayangan klan nya yang terbantai membuat Sasuke meringis.
"Sasuke-kun..." panggil Sakura, membuat Sasuke menatap wanita itu.
Sakura pun menaikan salah satu alisnya, Sasuke yang mengerti itu pun hanya menggelengkan kepala nya. membuat Sakura pasrah saja.
Langkah mereka pun terhenti di sebuah ruangan, yang dapat Sakura sangat yakin adalah ruangan makan. karna ia melihat sebuah meja yang sudah di penuhi banyak makanan di atasnya.
"Aku menunggu kalian sedari tadi." gerutu gadis itu, dan mulai melepaskan gengaman dari kedua lengan orang tuanya.
"Hn." Sasuke hanya bergumam tak jelas.
"Maaf yah..." ucap Sakura tak enak.
"Tidak apa, ayo kita makan." ucap gadis itu, mereka pun mulai duduk. dengan Sakura yang duduk di berhadapan dengan Sasuke dan sang gadis yang duduk di samping pria Uchiha itu.
Mereka pun tampak tenang, diam memakan-makanannya masing-masing. hingga gadis berambut raven itu mulai berbicara.
"Jadi, apa yang kalian berdua lakukan tadi...?" tanya gadis itu.
"Hm? melakukan apa?" tanya Sakura balik. sang gadis tampak menghela nafas kala bukan jawaban yang ia dapatkan melainkan pertanyaan kembali dari sang Mama.
"Mama dan Papa, kenapa kalian membuat keributan di pagi buta?"
"Ah." Sakura tampak melirik kearah Sasuke meminta pria itu untuk membantu nya
"Kami hanya mengalami kecelakaan kecil saja." balas Sakura cepat.
sang gadis pun tampak cemberut kala mendapatkan jawaban tak memuaskan.
"Kenapa?" tanya Sakura yang melihat raut wajah sedih gadis itu.
Sakura yang tampak mengerti pun, langsung menginjak kaki Sasuke dari bawah meja. membuat pria itu langsung menatap Sakura yang duduk di sebrang nya.
Sakura pun langsung menatap tajam Sasuke, sedangkan pria itu hanya diam dan memahami situasi yang ada.
"Hn, masakan mu enak." ucap Sasuke yang mengerti kemana arah tatapan Sakura.
Sang gadis yang mendengar itu pun langsung menatap kearah Sasuke dengan pandangan berbinar.
"Benarkah itu Papa?!" tanya sang gadis tak percaya.
Sasuke pun menganggukkan kepala nya, ia memang tak berbohong. masakan yang di buat oleh anak masa depannya memang enak. terlebih lagi kehangatan yang terjadi sekarang, membuat ia tak bisa untuk tidak tersenyum.
Sasuke pun mengelus sebentar rambut gadis itu, hingga ia kembali menarik tangannya dan melanjutkan sarapan pagi mereka.
Sakura yang melihat kejadian itu, hanya tersenyum senang. ia suka ketika bagaimana cara Sasuke memperlakukan gadis itu dengan baik, bagaimana cara pria itu mulai tersenyum ketika mendengar celotehan dari gadis kecil itu. sejenak Sakura mulai terdiam, beginikah rasa nya berkeluarga.
"Mama? kenapa melamun." panggilan dari gadis itu membuat Sakura kembali tersadar.
"Eh? tidak, Mama tidak melamun..." ucap Sakura spontan, ia pun kembali mengambil sebuah sup yang berada di mangkuk dan memakan nya.
tiba-tiba pipi nya merona, kala ia tersadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan. sedangkan di sebrang sana, Sasuke tampak menyeringai.
'Apa yang baru saja aku katakan? aku memanggil diri ku sendiri Mama?!' batin Sakura tak percaya.
Sang gadis pun menatap kedua orang tua nya secara bergantian, Mama nya yang sedang merona dan sang Papa yang tampak menatap dengan tatapan menggoda membuat sang gadis hanya bisa menghela nafas.
"Seperti Pasturi yang baru saja menikah." gumam Sarada, namun masih dapat di dengar baik oleh Sasuke maupun Sakura.
"Ne, Papa..." panggil gadis itu.
"Ada apa...?" tanya Sasuke seraya menatap kearah sang gadis.
"Bagaimana latihan ku? kita jadi latihan hari ini kan?" tanya gadis itu dengan tatapan berharap.
Sasuke hanya dapat menyeritkan dahi nya mendengar ucapan dari gadis itu. ia pun tampak menatap kearah Sakura, memohon agar wanita itu mau membantu nya. Sakura yang paham itu pun, langsung bertanya kepada gadis perempuan itu.
"Latihan? kapan latihannya..." tanya Sakura mencoba memancing.
"Iya, Papa bilang mau mengajari ku berlatih chidori." ucapan dari sang gadis membuat Sasuke dan Sakura terkejut bukan main.
Sasuke pun langsung menatap kearah Sakura, seperti meminta izin. Sakura yang mengerti itu pun, langsung menganggukkan kepala nya.
"Hn, baiklah nanti sore kita berlatih." ucapan dari Sasuke membuat gadis itu langsung senang bukan main.
"Terimakasih Papa." ucap gadis itu senang. Sasuke yang melihat wajah bahagia itu pun, membuat ia ikut tersenyum senang.
Namun detik berikutnya, Sasuke dan Sakura di buat terkejut kembali oleh pernyataan dari gadis itu.
"Mama dan Papa bertingkah aneh."
"Eh? apa maksud mu." tanya Sakura tak mengerti.
"Sedari kalian keluar dari kamar tadi, kalian tidak memanggil nama ku. oke aku tidak masalah jika Papa lupa dan tak mengenali ku, tetapi Mama... rasa nya aneh, karna belum menyebutkan nama ku sedari tadi."
Sakura pun hanya mampu menelan ludahnya sendiri, ia diam tak berkutik.
sedangkan Sasuke hanya bisa pasrah mendengar ucapan anak itu, atau lebih tepatnya sindiran?.
Hello guys, terimakasih sudah mampir ke cerita ku. See you💖
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAN (END)
FanfictionSasuke yang sedang berada di Kirigakure bersama tim taka mendadak merasakan sakit kepala hebat hingga dirinya terpaksa kembali ke penginapan lebih awal. di lain tempat, Sakura yang sedang menjalani misi tunggal mencari tanaman obat tiba-tiba saja me...