15.

4.4K 467 6
                                    

"Eungg~" tubuh seorang wanita tampak menggeliat tak nyaman dalam tidurnya.

Sakura, nama wanita itu membuka mata nya secara perlahan. ia terbangun di sebuah ruangan, lebih tepatnya kamar. padahal seingat dia, tadi dirinya tertidur di ruang tengah.

'Ceklek' suara pintu terbuka, menampilkan seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi. rambut nya masih basah, terlihat buliran air melewati rambut nya dan berjatuhan kebawah.

"Hn, kau sudah bangun?" tanya Sasuke memecahkan keheningan.

"Ah yah, apa kau yang memindahkan ku kesini Sasuke-kun?" tanya Sakura ragu.

"Yeah." balas Sasuke cepat.

"Dimana anak-anak?" tanya Sakura bingung, karna suasana terasa sunyi.

"Mereka pergi keluar, aku tidak tahu kemana." ucap Sasuke yang sudah selesai mengerikan rambutnya.

"Kau ingin mandi?" tanya Sasuke membuat Sakura yang tengah melamun langsung terkejut.

"Hah? tidak, sepertinya tubuh ku tidak merasakan gerah sama sekali. jadi aku tidak akan mandi sore ini." ucap Sakura seraya kembali menyelimuti dirinya.

"Kau ingin kembali tidur?" tanya Sasuke yang sedari tadi melihat tingkah Sakura.

"Hei.."

"Sakura.."

Tak ada jawaban, membuat Sasuke kembali melihat kearah ranjang. disana wanita musim semi itu kembali memejamkan mata nya, suara dengkuran halus pun terdengar di telinga Sasuke. membuat pria itu berasumsi bahwa Sakura sudah kembali pergi ke alam mimpi.

Sasuke pun memutuskan keluar dari kamar, dan pergi ke dapur. ia memutuskan untuk membuat makan malam. melihat-lihat persediaan makanan yang tadi siang di beli Sakura, Sasuke seketika memutuskan untuk memasak apa yang ada di pikirannya saja.

Di lain tempat, cahaya merah membuat Sakura kembali membuka mata nya. cahaya itu berkilau sangat terang akibat pantulan dari cermin dan sinar matahari senja.

Sakura langsung turun dari ranjang, dan mendekati cahaya itu. pandangannya membulat kala melihat sebuah cincin dengan batu ruby merah tersimpan rapih di sebuah kotak kaca.

"Kau sedang apa?"

Sakura langsung terlonjak kaget karna suara dari Sasuke membuat pandangannya dari cincin itu teralihkan.

"Sasuke-kun, lihat bukankah ini bagus." ucap Sakura seraya memakai cincin itu di jari manis tangan kirinya dan menunjukkan nya kepada Sasuke yang sedang berdiri di ambang pintu kamar.

"Darimana kau mendapatkan itu?" tanya Sasuke penasaran, dan berjalan mendekati Sakura. wanita itu pun menunjuk kearah lemari, seolah mengatakan bahwa, aku mendapatkan nya dari sana.

Sasuke menyentuh tangan kiri Sakura, merasakan jari-jemari wanita itu.

"Kau tahu Sakura, aku merasakan ada cakra ku di cincin ini." ucap Sasuke dengan suara beratnya, membuat wanita itu menyeritkan dahi nya tak mengerti.

"B-benarkah?" ucap Sakura tak percaya.

"Yeah, cakra ku. aku merasakan cincin ini 100% terbuat dari cakra ku." ucap Sasuke yang masih memandang lekat cincin yang terpakai manis di jari Sakura.

"M-mungkin, kau memberikannya kepada ku di masa ini..." ucap Sakura gugup karna Sasuke terlalu dekat dengannya.

"Yeah, sepertinya begitu." pandangan Sasuke tidak lagi melihat kearah cincin itu, melainkan menatap mata milik Sakura yang tampak bersinar di sore hari sekarang.

"K-kau, sangat cantik." ucap Sasuke dengan suara beratnya.

"Dan..." Sakura menantikan apa yang akan di ucapkan oleh pria itu.

"Dan.... cincin ini saat cocok di pakai oleh mu."

'Deg' bagaikan ada ribuan kupu-kupu, Sakura rasa nya ingin terbang karna pujian dari sang pujaan hati nya benar-benar membuat ia tersipu malu.

"B-benarkah, haha yeah... sangat bagus." ucap Sakura seraya melepaskan cincin itu dan kembali menaruhnya kedalam kotak. "Kenapa kau melepaskannya." ucap Sasuke dengan nada tak suka.

"Karna ini bukan milik ku Sasuke-kun." ucap Sakura yang baru saja selesai mengembalikan kotak cincin itu kembali ke tempatnya.

"Itu milik Sakura dimasa ini, aku tidak tahu kenapa diriku di masa ini tidak memakai cincin yang bagus itu, mungkin ia memiliki alasan lain." ucap Sakura seraya menghampiri Sasuke yang tengah terduduk di sisi ranjang tempat tidur mereka.

Keadaan pun seketika hening.

"Sakura." panggil Sasuke memecahkan keheningan yang sempat menyelimuti mereka.

"Ada apa Sasuke-kun?" tanya Sakura seraya menoleh kearah Sasuke yang duduk di samping kanannya.

"A-aku, selalu bersyukur kau masih mau nerima ku setelah apa yang aku lakukan pada mu."

"M-maksudku, rasa nya cinta tak terbentuk, luka... rasa terimakasih, dan maaf." ucapan Sasuke tampak yang beraturan dan kemana-mana. tetapi Sakura malah tersenyum.

Dirinya memahami apa yang sedang Sasuke coba katakan.

"Dengarkan aku Sasuke-kun, saat seorang wanita jatuh cinta. perasaan nya tidak akan berubah dengan cepat."

Sasuke menatap lekat kearah Sakura. entah kenapa pernyataan Sakura barusan membuat hati Sasuke menghangat.

"Terimakasih." ucap Sasuke singkat. namun tak hayal Sakura di buat merona akibat ucapan pria itu.

"Mama-Papa."

Terdengar panggilan Sarada, membuat momen Sasuke dan Sakura langsung berhenti seketika.

"Ada apa? kenapa Sarada berteriak seperti itu Sasuke-kun." ucap Sakura tak mengerti.

"Hn, ayo kita keluar." ucap Sasuke seraya berjalan keluar dari kamar. di ikuti oleh Sakura di belakangnya.

.

.

.

"Sarada." panggil Sasuke, membuat Sarada langsung menoleh ke belakang. "Sasuke-kun." panggil Sakura seraya berdiri di samping pria itu.

"Sarada, ada apa?" tanya Sakura tak mengerti.

"Katakan padaku, apa kalian adalah kedua orang tua ku atau bukan?!" tanya Sarada terengah-engah.

Sasuke dan Sakura langsung terkejut mendengarnya.

"A-ada apa dengan mu." ucap Sakura yang benar-benar bingung.

"Begini, sebenarnya aku mencuri sebuah gulungan dari lab Konoha untuk memanggil jiwa Papa dan Mama ku dari masa lalu." ucap Sarada seraya menundukkan kepala nya.

Sakura dan Sasuke pun langsung terhenyak kaget akibat pernyataan dari Sarada, mereka saling bertukar pandangan sejenak dan kembali menatap gadis di hadapan mereka.

"Lalu?" tanya Sasuke mencoba bersikap biasa saja.

"Cara kerja gulungan itu hanya membuat jiwa kedua orang tua ku dari masa lalu hanya bertahan selama seharian ini saja." ucap Sarada lagi.

Sakura pun membelalak kan mata nya terkejut, hanya satu hari. artinya waktu Sasuke dan dirinya hanya tersisa beberapa jam lagi saja.

"Kenapa kau memberitahukan hal ini kepada kami?" tanya Sakura.

"Karna aku ingin tahu, apa kah kalian benar kedua orang tua ku dari masa lalu atau bukan? aku hanya ingin memastikan." ucap Sarada mendongkak kan kepala nya dan menatap mata kedua orang tua nya.

Baik Sasuke maupun Sakura hanya diam, tidak ada yang berbicara. mereka masih mencerna apa yang sedang Sarada beritahu.

PERAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang