Sakura membulatkan mata nya terkejut akan ucapan Sasuke.
"T-tidak mungkin...." ucap Sakura tak percaya. Sasuke melihat Sakura yang tampak gemetaran.
"Aku tidak tahu apa yang ia pikirkan, tetapi kenyataan ini cukup menggangu ku." ucap Sasuke geram.
"T-tapi Sasuke-kun, m-mungkin saja Sarada m..memiliki alasan." ucap Sakura mencoba menyakinkan.
Sasuke pun melirik kearah Sakura, dan dapat di lihat, rasa khawatir jelas terlihat di wajah wanita itu.
"Apapun alasannya, Sarada membuat kita nyaris mati. aku mungkin bisa saja selamat, tetapi dirimu? bagaimana dengan tubuh mu saat ini Sakura, kau tidak sedang bersama siapapun. kau sendirian, tubuhmu mungkin saja sudah tak bernyawa, di karnakan jiwa nya sedang pergi ke masa depan. tidak kah, kau mencoba khawatir tentang dirimu sendiri?" ucap Sasuke mencoba menahan amarah yang ia rasa akan meluap.
Sakura termenung mendengarkan apa yang Sasuke sedang beritahu sekarang.
"Aku akan berbicara dengan Sarada sekarang." ucap Sasuke yang hendak pergi menemui Sarada.
"Tidak Sasuke-kun." cegah Sakura.
Sasuke pun melirik tangan kanannya yang sedang di cekal oleh Sakura.
"Kenapa kau menghentikan ku, tubuhmu sedang dalam bahaya Sakura." geram Sasuke.
"H-hei... lihat aku." ucap Sakura menangkup kedua pipi Sasuke, memaksa mata gelap itu menatap dirinya.
"Lihat lah Sasuke-kun, aku disini. aku tidak apa-apa." ucap Sakura mencoba menyakinkan.
Sasuke sesaat merasa terkunci oleh pandangan di depannya, tetapi rasa khawatir kembali menyelimuti.
"Tidak Sakura, meskipun nyata nya ini masa depan sekali pun. kita masih menjalankan aktivitas kita di kehidupan masa lalu, waktu berjalan bersamaan Sakura. tindakan dari Sarada saat ini dapat memicu kematian pada dirimu." ucap Sasuke yang mencoba menyadarkan Sakura.
Sakura tentu khawatir akan semua kenyataan yang saat ini ia hadapkan, tetapi memarahi anaknya sendiri bukanlah tindakan tepat.
"Tunggu Sasuke-kun." panggil Sakura, membuat Sasuke yang hendak membuka pintu pun menjadi tak jadi.
"Ada apa?" tanya Sasuke datar.
"Sarada mungkin yang membuat kita berada disini, tetapi tidak kah kau merasa heran akan sikap Sarada tadi pagi?" tanya Sakura, membuat Sasuke berfikir sejenak tentang kejadian tadi pagi.
Saat anak itu meminta dirinya dan Sakura untuk keluar, dapat ia lihat guratan kesedihan kala ada perdebatan kecil antara dirinya dan Sakura.
"Apa maksudmu?" tanya Sasuke tak mengerti.
"Aku merasa ada seseorang yang memaksa Sarada, bukan. lebih tepatnya menjadikan kita eksperimen. mungkin ada ilmuan gila yang sedang mencoba melibatkan jiwa masa lalu dan tubuh masa depan dan kita lah targetnya." jelas Sakura, menimbulkan guratan kebingungan di wajah Sasuke.
"Aku tak mengerti, bisakah kau berbicara lebih jelas." tanya Sasuke seraya mendekati Sakura yang sedang duduk di pinggir ranjang dan ikut mendudukkan diri di samping wanita itu.
"Begini Sasuke-kun, jika Sarada memang merencakan ini semua. seharusnya ia menyadari betul sikap aneh kita, tetapi yang kita lihat ia justru tampak biasa saja. dan takut saat kita berdebat, ia juga menanyakan keadaan kita bukan? tidak kah menurut mu itu sedikit aneh, jika Sarada lah yang membuat kita berada disini." ucap Sakura.
"Bagaimana pun, kita perlu meminta penjelasan anak itu Sakura, khawatirkan lah tubuhmu." ucap Sasuke mengingatkan.
Sakura menggelengkan kepalanya. "Tidak Sasuke-kun, aku kuat. aku memiliki cakra cadangan. aku belajar ninjutsu medis, terkena racun bukanlah hal yang serius bagiku." ucap Sakura menyakinkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/284899364-288-k421895.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAN (END)
FanfictionSasuke yang sedang berada di Kirigakure bersama tim taka mendadak merasakan sakit kepala hebat hingga dirinya terpaksa kembali ke penginapan lebih awal. di lain tempat, Sakura yang sedang menjalani misi tunggal mencari tanaman obat tiba-tiba saja me...