12.

4.5K 495 19
                                    

"Lelah sekali rasa nya." ucap Sakura seraya berjalan kearah dapur.

Sarada pun hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah Mama-nya itu.

"Ne, Mama bukankah sudah ku bilang... lebih baik kau istirahat saja." ucap Sarada menghampiri Sakura.

"Eh, tidak apa kok Sarada. aku masih kuat." ucap Sakura seraya menampilkan senyum manis.

"Hn, jangan memaksa kan diri Sakura. lebih baik kita beristirahat, kau bisa menangani ini kan?" tanya Sasuke melirik sekilas kearah Sarada.

Sarada pun menganggukkan kepala nya memahami apa yang di maksud Sasuke.

"Ah, ya baiklah. tolong bantuannya yah Sarada." ucap Sakura seraya pergi meninggalkan dapur bersama Sasuke.

.

.

.

"Sebenarnya ada apa?" tanya Sakura bingung karna sikap Sasuke, beruntungnya saat ini mereka berada di kamar. setelah Sarada bersikeras membiarkan kedua orang tua nya beristirahat. "Hn, kita perlu memikirkan cara kita untuk kembali." jelas Sasuke.

"Maksudmu?" tanya Sakura tak mengerti.

"Kita tak mungkin berada di sini terus menerus, dampaknya akan buruk." ucap Sasuke mencoba menjelaskan.

"Aku tahu, tapi bagaimana cara nya?" ucap Sakura bingung.

"Hn, Sakura." panggil Sasuke membuat Sakura melirik kearah pria itu.

"Ada apa?" tanya Sakura pelan.

"Apa yang kau lakukan sebelum jiwa mu berada disini?"  pertanyaan dari Sasuke menimbulkan kesan bingung oleh Sakura. "Aku tak mengerti." ucap Sakura dengan apa yang sedang kau tanyakan.

"Aku sudah menanyakan ini tadi pagi kepada mu, tetapi kau mengelak dan bilang tak ingat." ucap Sasuke.

"Kau sudah tahu sendiri jawabannya, kenapa masih bertanya pertanyaan itu lagi?" tanya Sakura.

"Aku ingin memastikan, sebab aku merasa raga ku saat ini sedang sekarat." ucapan dari Sasuke tentu nya membuat Sakura membelalak kan mata nya tak percaya.

"Apa?! yang benar saja." ucap Sakura mencoba untuk tak langsung mempercayai.

"Aku merasakan nya Sakura, kau mempercayai ku kan? aku dapat merasakannya. dengan mata ini, jiwa ku terhubung langsung dengan tubuhku." jelas Sasuke seraya menyingkirkan rambut nya, membuat mata rinenggan nya saat ini dapat di lihat jelas oleh Sakura.

Sakura pun hanya diam mendengar penuturan Sasuke. ia mencoba untuk menolak semuanya, tetapi saat Sasuke bertanya tentang kepercayaan. pertahanannya goyah, meskipun lelaki itu saat ini adalah ninja pelarian. itu tetap tidak akan membuat rasa kepercayaan Sakura pada Sasuke pudar.

'Hhh~' Sakura pun menyerah, seraya menghembuskan nafas kasar.

"Sebenarnya, aku ingat." ucap Sakura dengan intonasi suara yang sangat minim.

"Apa? ada apa...?" tanya Sasuke bingung, karna ia tak mendengarkan apa yang Sakura ucapkan tadi.

"Begini, saat itu aku sedang menjalankan misi tunggal untuk mencari persediaan tambahan tanaman obat untuk perang nanti, tetapi saat aku tengah menjalankan misi... aku tak sengaja menemukan hamparan bunga dandelion, dan anehnya aku merasa tiba-tiba saja tergenjutsu, genjutsu itu sangat kuat hingga aku tak bisa melepaskan diri. di saat bersamaan, kabut ungu menglingkar membuat ku terjebak di hamparan bunga dandelion itu. dan aku tak sengaja menghirup kabut itu, tanpa di duga ternyata itu racun dan yang terakhir ku ingat. aku terjatuh dan tiba-tiba saja terbangun disini." jelas Sakura panjang lebar.

PERAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang