"Ne, Sarada..." panggil Sakura. membuat Sarada yang tengah duduk di tengah-tengah antara Sasuke dan Sakura pun langsung menoleh kearah Mama nya itu yang duduk di samping kanan dirinya.
"Kenapa kau memanggil kami? maksud ku, ini sungguh membuat ku terkejut." ucap Sakura sedikit gugup.
"Hmm, itu karna aku ingin memperlihatkan masa depan kepada kalian." ucap Sarada dengan senyum jahilnya. "Hn, apa kau tak takut jika masa depan mu berubah?" tanya Sasuke yang diam-diam menggoda Sarada.
"Kau ini Papa, benar-benar menyebalkan. harusnya kau senang karna aku memperlihatkan masa depan ini, jadi kau bisa langsung menikahi Mama setelah kalian kembali nanti." ucap Sarada yang kali ini menatap kearah Sasuke tak lupa senyum mengejek nya membuat Sasuke langsung cemberut seketika.
"Hahaha, kau ini Sasuke-kun." Sakura tertawa geli melihat wajah Sasuke yang nampak sedang merajuk itu.
"Hanya tersisa beberapa menit lagi..." gumam Sarada.
"Mama, apapun yang terjadi tetaplah menjadi seorang Kunoichi yang kuat." Sarada pun memberikan senyum manis nya kepada Sakura, membuat Sakura gemas seketika dan langsung memeluk tubuh mungil itu.
"Aku mengerti." ucap Sakura merasa terharu, tanpa sadar air mata nya jatuh tanpa di komando. "Mama, sesak." ucap Sarada yang mencoba berbicara kala Sakura memeluk dirinya terlalu erat.
"Eh, maaf..." ucap Sakura seketika langsung melepaskan pelukannya. "Tak apa, lagi pula perempuan harus kuat agar bisa bertahan." setelah mengatakan itu, Sarada langsung melihat kearah Sasuke yang duduk di samping kirinya. mengabaikan Sakura yang tertegun akan ucapan anak masa depannya tadi.
"Ne Papa, seburuk apapun hal yang sudah kau lewati. aku akan tetap bangga kepada mu, bukan hanya aku. tetapi Boruto juga sangat bangga terhadap dirimu." ucap Sarada memberi keyakinan, membuat Sasuke tersenyum bahagia mendengar nya.
"Aa, terimakasih." tangan Sasuke pun mengelus surai raven Sarada, membuat Sarada langsung merona akibat perlakuan tiba-tiba dari sang Papa.
"Sarada, apa maksudmu saat kau tiba-tiba saja langsung menanyakan kebenaran jiwa kepada kami?" tanya Sakura bingung.
"Eh? itu... hm, saat aku dan Boruto pergi keluar tadi. aku mengaku kepada Boruto tentang aku yang mencuri gulungan di lab Konoha, lalu aku bilang bahwa jiwa Papa dan Mama ku pasti akan kesini seminggu lagi, tapi Boruto langsung bingung saat ia membaca isi gulungan itu..."
"Kenapa?" tanya Sakura penasaran, sedangkan Sasuke hanya diam menyimak.
"Sebab, ada beberapa kalimat yang memakai tulisan kuno. aku tidak tahu, tetapi di tulisan itu tertulis jelas bahwa saat aku sudah memiliki niat untuk memanggil jiwa di masa lalu, artinya jiwa itu akan langsung terpanggil. tanpa ada jeda waktu, seketika aku ingat kejadian aneh tadi pagi. dimana Mama sama sekali tidak memanggil namaku, aku langsung menyimpulkan jika jiwa kalian sudah bertukar dengan jiwa orang tua ku sekarang. sontak aku langsung bergegas kembali, yah begitulah ceritanya." ucap Sarada panjang lebar.
"Ah begitu kah, hoamm... aku mengantuk sekali." ucap Sakura seraya bersandar di sofa.
"Sepertinya sudah saatnya yah." ucap Sarada yang melihat sang Ibu sudah tertidur lelap, Sarada pun melihat kearah Sasuke yang masih terjaga.
"Ne Papa, apa kau masih bisa merasakan cakra Mama?" tanya Sarada ragu, ia sangat takut dengan pernyataan Sasuke beberapa waktu lalu. yang bilang bahwa saat ini tubuh Mama masa muda nya sedang sekarat.
"Ah, sedikit. hanya sedikit." ucap Sasuke pelan, namun Sarada masih dapat mendengar nya.
"Kau harus segera kembali, tidak. maksudku, saat kau kembali nanti. cepat temui Mama." ucap Sarada memohon seraya memegang tangan Sasuke yang tersisa satu-satunya itu.
"Hn, aku akan langsung melacak keberadaan nya nanti, aku harap suatu hari nanti kau benar-benar akan menjadi Hokage." setelah mengatakan itu, Sasuke pun ikut bersandar di sofa, kesadarannya mulai menghilang.
.
.
.
"Dimana aku." gumam Sasuke yang tiba-tiba saja terbangun di tempat yang gelap gulita.
"Sasuke-kun, Sasuke-kun sadarlah hueee..."
"Hei Karin, tenanglah. aku yakin si Sasuke pasti akan sadar."
"Diam, ini pasti gara-gara kau. gara-gara acara minum bodoh itulah sekarang cakra Sasuke berantakan." geram Karin secara menunjuk kearah Suigetsu.
"Sudahlah, Karin tetaplah fokus. aku merasa cakra Sasuke semakin pulih." ucap Jugo yang sedari tadi memperhatikan tubuh Sasuke yang sedang terbujur kaku.
"Sasuke-kun, cepatlah bangun." ucap Karin sekuat tenaga terus memberikan cakra nya, kepada tubuh Sasuke.
"Arghhh, sakit sekali." geram Sasuke kala mendengar banyak sekali suara di kepala nya.
Sasuke seketika ingin runtuh, ia tidak tahan lagi. rasa nya ia ingin pergi dari tempat gelap gulita ini.
Seketika ada sebuah cahaya putih di ujung, membuat Sasuke yang tadi nya sangat putus asa seketika bangkit berdiri. ia mulai berjalan kearah cahaya yang terasa sangat sulit di gapai itu.
"Sedikit lagi, arghh." ucap Sasuke mencoba menahan semua rasa sakit di tubuhnya.
Perlahan, tubuh Sasuke melewati cahaya itu. membuat Sasuke sontak menutup mata nya kala cahaya yang sangat terang itu menyinari tubuhnya.
"Sasuke!"
"Sasuke-sama."
"Sasuke-kun..."
Sasuke perlahan membuka mata nya, hal yang ia lihat pertama adalah rekan-rekan yang terlihat khawatir.
Sasuke pun perlahan bangkit dari tidurnya dan mulai duduk di bantu oleh Jugo.
"Apa yang terjadi?" tanya Sasuke bingung.
"Seharusnya kami yang mengatakan itu kepada mu." ucap Suigetsu.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Karin khawatir, bahkan mata nya terlihat bengkak karna menangis akibat Sasuke yang seharian ini tidak sadar sama sekali.
Sasuke melirik sekilas kearah Karin yang duduk di sampingnya. perlahan ia mengambil lengan kiri Karin, dan mengigitnya dengan keras. membuat Karin meringis kala rasa sakit ia rasakan. setelah di rasa baikan, Sasuke pun mulai menjauhkan wajahnya dari tangan Karin. dan mulai bangkit tanpa sepatah kata pun meninggalkan rekan tim nya yang terlihat bingung dengan sikap Sasuke.
"Karin, ikuti aku." ucap Sasuke yang sudah ada di luar penginapan berteriak memanggil nama perempuan berambut merah itu.
"Sasuke-kun, ada apa?" tanya Karin buru-buru menghampiri Sasuke yang terlihat sedang memakai jubah polos nya. "Hei Sasuke, kondisi mu belum pulih. kau sih terlalu banyak minum jadi nya tubuh mu sakit." ucap Suigetsu mengejek Sasuke.
Namun pria Uchiha itu tak memperdulikan ucapan rekannya, dan lebih memilih memfokuskan cakra nya saat ini.
"Karin, ayo."
Setelah mengatakan itu, Sasuke langsung pergi berlari meninggalkan Suigetsu, Jugo serta Karin yang merasa bingung kemana Sasuke akan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAN (END)
FanfictionSasuke yang sedang berada di Kirigakure bersama tim taka mendadak merasakan sakit kepala hebat hingga dirinya terpaksa kembali ke penginapan lebih awal. di lain tempat, Sakura yang sedang menjalani misi tunggal mencari tanaman obat tiba-tiba saja me...