"Yeah, namaku Uzumaki Boruto. suatu saat nanti aku ingin seperti Sasuke-san!" ucap Boruto dengan cengiran khas nya. sedangkan baik Sasuke maupun Sakura langsung terdiam mendengar ucapan pria bernama Boruto itu.
Sakura melirik sekilas kearah Sasuke yang sedang duduk.
"K-kau, kenapa ingin menjadi seperti Sasuke-kun..." ucap Sakura tak percaya.
"Tentu saja tebbasa-! karna Sasuke-san adalah guru ku, aku sangat ingin menjadi seperti Sasuke-san yang hebat." ucap Boruto tak henti-hentinya memuji Sasuke.
Sasuke yang menjadi objek pembicaraan hanya diam, ia tak tahu harus bereaksi seperti apa saat mendengar pernyataan dari Boruto itu. anak itu ingin menjadi seperti dia? yang ninja buronan, anak Naruto? seperti nya cara didik nya salah. pikir Sasuke.
"Haha, Sarada apa masakannya sudah selesai. ucap Sakura mencoba mengalihkan topik.
"Hn, kenapa kau ingin menjadi seperti aku...?" tanya Sasuke yang akhirnya angkat bicara.
"Itu karna Sasuke-san orang yang hebat, aku benar-benar bangga terhadap Sasuke-san. Sasuke-san tahu? Sarada sangat ingin menjadi Hokage, dan aku berjanji akan melindungi nya sebab itu aku sangat ingin menjadi seperti Sasuke-san, melindungi desa dari balik bayang-bayang. kata Tou-san ku, Sasuke-san adalah Hokage yang sebenarnya, karna rela mengorbankan nyawa nya sendiri demi melindungi desa." jelas Boruto panjang lebar.
Sakura yang mendengar itu pun tampak tak percaya.
"Sasuke-kun hebat sekali." ucap Sakura seraya tersenyum kearah Sasuke, membuat pikiran Sasuke yang tadi nya kacau pun akhirnya kembali tenang. entah mengapa senyum Sakura dan kehadiran wanita itu selalu menjadi obat bagi dirinya.
"Sarada, ingin menjadi Hokage." ucap Sasuke tak percaya.
"Hehe, begitulah." ucap Sarada seraya duduk di samping Sasuke. dan Sakura yang tiba-tiba saja sudah duduk di hadapan Sarada.
"Hn, aku mendukung mu." ucap Sasuke seraya tersenyum kearah Sarada. membuat wajah Sarada sontak memerah malu.
"Papa, kau menyebalkan." ucap Sarada yang langsung mengalihkan pandangannya dan mulai mengambil makanan.
Sakura hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah Sarada.
"Yosh, saatnya makan." ucap Boruto bersemangat.
"Boruto, jangan menghabiskan semuanya." geram Sarada.
"Eh, kenapa. Sasuke-san dan Sakura-san saja tidak keberatan." ucap Boruto.
"Sebaiknya kau menghabiskan dulu makanan yang berada di piring mu, baru kau boleh menambah lagi."
"Hn." gumam Sasuke menyetujui ucapan Sakura.
"Baiklah." ucap Boruto pasrah, seraya memasukkan makanan kedalam mulutnya.
"Sugoii." ucap Boruto dengan pandangan berbinar. "Sarada masakan mu enak sekali. tidak kalah dengan masakan Kaa-san ku." ucap Boruto lagi.
Sedangkan Sarada hanya bisa terkekeh senang karna masakannya di sukai oleh anggota keluarganya dan Boruto.
.
.
.
"Sarada." panggil Sasuke, membuat Sarada langsung menoleh, dan kedua mata onyx saling menatap satu-sama lain.
"Ada apa Papa...?" tanya Sarada bingung.
"Hn, ada yang ingin aku bicarakan pada mu." ucapan dari Sasuke membuat Sarada menyeritkan dahi nya bingung. "Eh, tidak biasanya." ucap Boruto yang sedari tadi diam. Yeah, setelah makan siang tadi. akhirnya mereka berkumpul di depan televisi, dengan Sarada dan Sasuke yang duduk di atas sofa. dan Sakura-Boruto duduk di bawah mereka, lebih tepatnya di atas karpet.
"Ada apa Sasuke-kun?" tanya Sakura ikut penasaran.
"Sarada, apa kau tahu tentang jiwa yang pergi?" pertanyaan dari Sasuke membuat tubuh Sakura menegang seketika. tidak! Sasuke-kun sudah berjanji tidak akan membahas ini. pikiran Sakura seketika kacau.
"Eh, kenapa Papa bertanya seperti itu." ucap Sarada terkejut.
"Hn, aku hanya penasaran saja. apa disini ada ilmuan gila?" tanya Sasuke lagi mencoba memancing informasi dari anak masa depannya itu.
"Hmmm, entahlah aku tidak tahu..."
"Tentu saja kami tahu!" potong Boruto dengan semangatnya.
"Boruto!" ucap Sarada kesal.
"Kau tahu?" tanya Sasuke tak yakin. "Ya, seingatku disini ada dua ilmuan, ah entahlah aku tidak yakin. tapi yang ku tahu memang hanya dua orang." jelas Boruto.
"Benarkah? siapa saja..." ucap Sakura yang merasa tertarik dengan pembahasan kali ini.
"Eh, jangan bilang Sakura-san belum tahu." ucap Boruto terkejut.
"Huh? aku? belum tahu apa..." ucap Sakura seraya menunjuk diri nya sendiri.
"Hhhh~ begini Ma, kau tahu. Mitsuki, dia salah satu teman satu tim kami. dia ternyata anak hasil eksperimen Orochimaru." jelas Sarada.
"Apa?! Orochimaru." ucap Sasuke tak percaya.
"Sasuke-kun..." panggil Sakura yang merasa terkejut atas reaksi. Sasuke pun melirik sekilas kearah Sakura dan langsung kembali menatap kearah Sarada.
"Bagaimana bisa?" tanya Sasuke.
"Apa nya?" tanya Sarada balik.
"Orochimaru, dia ada disini?!" ucap Sasuke yang sudah berhasil menetralkan rasa terkejut nya.
"Tentu saja, tetapi dia tidak berada di Konoha. dia berada di tempat lab nya sendiri, dan tempat nya itu sangat banyak... kau tahu Papa? saat aku menjalankan misi bersama Boruto, aku bertemu dengan teman satu tim Papa lagi. terutama aku bertemu dengan Bibi Karin, ah dia tetap masih antusias sekali saat bertemu dengan ku." ucap Sarada sembari terkekeh pelan mengingat pertemuaan terakhirnya dengan Karin.
"Karin?" ucap Sasuke lagi-lagi terkejut.
"Apa kau tahu dimana tempat Orochimaru?" tanya Sasuke.
"Kenapa kau menanyakan hal itu Sasuke-san." ucap Boruto bingung.
"Hn, Orochimaru adalah mantan guru ku. jadi aku sedikit merindukannya." ucap Sasuke bohong, untuk apa ia merindukan siluman ular itu, pikir nya.
"Ehh? benarkah itu, aku tidak percaya." ucap Sarada dan Boruto bersamaan, mereka nampak terkejut dengan ucapan atau lebih tepatnya pengakuan Sasuke.
"Sasuke-san, aku tidak percaya kau pernah menjadi murid dari Orochimaru." ucap Boruto bergidik ngeri. Sarada pun menganggukkan kepala nya setuju dengan ucapan Boruto.
Dan siang itu, Sasuke terus menerus di beri pertanyaan oleh anak dan orang yang mengaku muridnya itu, sedangkan Sakura. ia sudah pergi ke alam mimpi di siang hari.
***
"Akhirnya, aku tak percaya semua ini terselesaikan."
"Kau ini Boruto, berisik sekali." ucap Sarada yang kesal akibat temannya itu terus-menerus mengeluh.
"Kapan kau akan memberitahu kedua orang tua mu?" tanya Boruto bingung.
"Hm, entahlah. aku tidak yakin, maksud ku meskipun sikap mereka aneh. aku masih tidak yakin jika mereka adalah orang tua ku di masa lalu." ucap Sarada seraya melihat kearah langit yang sudah berubah menjadi senja.
"Ayolah tebbasa! kau harus semangat." ucap Boruto memberi semangat kepada gadis Uchiha itu.
"Hhh~ aku agak khawatir." ucapan dari Sarada membuat raut wajah pria Uzumaki itu menjadi bingung.
"Kenapa? apa yang kau khawatir kan." ucap Boruto seraya kembali berjalan dan menatap lurus ke depan.
"Aku harus mengembalikan mereka berdua, aku takut. jiwa Mama dan Papa ku terlalu lama di dimensi milik Papa. mungkin itu memicu kontraksi besar. karna mereka berdua akan sulit untuk kembali." ucap Sarada di iringi nada khawatir.
"Saat kau memutuskan untuk menukar jiwa mereka, kau sudah harus memikirkan resiko nya." ucap Boruto.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERAN (END)
Fiksi PenggemarSasuke yang sedang berada di Kirigakure bersama tim taka mendadak merasakan sakit kepala hebat hingga dirinya terpaksa kembali ke penginapan lebih awal. di lain tempat, Sakura yang sedang menjalani misi tunggal mencari tanaman obat tiba-tiba saja me...