"Tak ada."
Jemari yang sejak tadi sibuk mengotak atik itu tiba-tiba berhenti. Jungkook menunduk sembari mengusap-usap wajahnya yang mulai terasa kaku.
"EOBSEO!!!" Teriak maknae itu tiba-tiba. Membuat Hyung dan Noonanya tersentak kaget. Bahkan J-Hope dan Jin juga ikut berteriak, dengan lebih histeris.
"Tak ada? Satupun?" tanya Eunha, ia mengambil alih laptopnya dan memeriksa kembali.
"Nee. Bahkan yang paling jelas hanya saat pelaku itu sudah kabur, videonya diambil dari jauh, hanya punggungnya yang terlihat," jelas Jungkook yang frustasi. Ia sudah memeriksa semua video itu selama 5 jam penuh.
"Tapi ...." RM menghentikan ucapannya. Ia kembali meyakinkan dirinya bahwa ia tak salah menduga. "Baiklah sudah kuputuskan. Aku yakin 100% itu memang pelakunya. Aku melihatnya sebelum ia melempar bom itu ke arahmu, Jungkookie," sambung RM
Jungkook memasang tampang cengonya. 'Aku? Sejak kapan aku punya musuh? Apa dia rival gameku?' batinnya.
"Jungkook? Kau yakin? Mungkin saja dia asal lempar," tanya Jin. Ia tampak biasa saja tapi sebenarnya ia sangat cemas. Jin dan semuanya sadar betul masalah ini lebih serius dari yang mereka pikirkan sebelumnya.
RM menggeleng. "Tidak. Aku yakin. Walau tak lama, ia jelas terus menatap ke arah Jungkook sebelum melemparkan bom itu."
Mereka terdiam. Semuanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Mencoba mengingat kembali kejadian hari itu.
"Ah, Benar! Aku ingat! Aku juga melihat wajahnya. Walau memakai masker, aku bisa mengenalinya. Ia punya tahi lalat persis seperti milik Eunha. Hanya saja ia di sebelah kanan, sebaliknya, Eunha di sebelah kiri," jelas RM lagi.
"Hah ... tetap saja. Kau tak bisa jadi saksi untuk sekarang. Bagaimanapun kita butuh bukti nyatanya," ucap Jin.
"Eunha-ya aku juga mau lihat." Seperti biasa Taehyung duduk menyelip. Sebelah kakinya bahkan terpaksa berada di atas kaki Eunha karena sempit.
"Ini juga sudah larut malam. Kita tunggu saja dan periksa lagi video yang lain besok. Kajja Taehyung-ah." Jimin menyeret teman sebayanya itu yang menggeliat menolak ikut.
Member lain pun satu per satu kembali ke kamarnya. Kini tinggal lah Eunha yang masih fokus memeriksa ulang filenya, setelah selesai ia lanjut memeriksa video atau foto yang baru terkirim.
Tak terasa sudah tiga jam ia berkutat dengan laptop itu. Mata pandanya terlihat jelas kian ia memaksa terjaga. Dan akhirnya ia tertidur.
***
Cirp Cirp Cirp '<'
"Hoahm~! Woahh kau begadang, Una~?" sapa J-Hope sambil menggaruk perutnya.
Eunha tersenyum simpul. Walau hanya tidur beberapa jam, ia sudah merasa lebih segar. "Kau yang menyelimutiku? Gomawoyo, Hobie-ssi."
J-Hope mendelik. "Ah itu? Ahaha. Yoongi Hyung yang melakukannya. Aku melihatnya saat ingin minum dini hari tadi."
"Ah ... begitu ...." Eunha jadi merasa bersalah. Mengingat ia yang bersitegang dengan Suga kemarin tapi namja itu tetap baik padanya. Lalu sepertinya Suga juga yang mematikan daya laptopnya serta menchargernya hingga baterai terisi penuh.
"Kalian mencari pelakunya dengan mengumpulkan video dan foto itu?" tanya Suga, berjalan ke arah mereka dan duduk di sofa tepat di belakang Eunha. Ia ikut mengamati video dan foto itu sambil menyesap kopinya.
"Oh? Eo ... Tapi aku mulai menyerah. Tak ada yang bisa dijadikan bukti," keluh Eunha dengan kepala bersandar di lutut Suga sambil mengusap-usap kelopak matanya. Ia pikir itu J-Hope sehingga santai saja bersandar di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost7
FanfictionBTS mendapat insiden saat konser tengah berlangsung. Insiden itu sampai membuat mereka koma. RM terbangun sebagai arwah dan bertemu seorang gadis yang mungkin dapat membantunya. Bagaimana kisah mereka setelah itu? Akankah semuanya kembali normal?