"Ah ... akhirnya sampai!" Eunha merenggangkan tubuhnya saat keluar dari Subway. Mereka baru saja sampai di Ilsan.
"Wah lihat itu!" V menunjuk air mancur di dekat taman dan berlari ke sana. Jimin mengikutinya.
Jungkook menarik ujung lengan baju RM dan merengek. "Hyung~ ayo beli susu pisang ...."
"Aish kau ini! Kita harus ke Hotel dulu untuk menaruh barang-barang ini. Sabarlah!" tegas Jin.
Jungkook menatapnya sebentar lalu beralih menatap RM, meminta pembelaan. Namun sang leader itu hanya menggeleng pelan tanda menolak permintaannya. Jungkook menunduk dan lagi-lagi cemberut.
"Hotelnya tak jauh dari sini. Kau naik taksi saja Eunha," suruh RM sambil menunjuk ke salah satu taksi yang parkir tak jauh dari sana.
Eunha mengikuti arah tunjuknya dan teringat sesuatu. "Em ... tapi taksi kan mahal--"
"Blackcard punyaku tak ada limit. Gunakan saja," sela Jin seakan mengerti maksud gadis itu.
Eunha menatapnya lamat lalu mengangguk pelan. "Baiklah."
Sesampainya di sana Eunha tercenung. Ia yakin sekali itu pasti Hotel mewah. "I-ini Hotel bintang lima pasti mahal ...," ucapnya dengan pandangan masih terfokus pada desain Hotel yang memang tampak mewah.
"Aish bukankah sudah kubilang? Gunakan saja kartuku! Cepatlah aku sudah lelah!" Pria bermarga Kim itu melepas tas dari bahunya dengan kasar. Benar-benar lelah membawa tas gadis itu yang entah apa isinya.
Jimin menggaruk tengkuknya. "Ah iya. Apa kita akan satu kamar?"
"Apa yang kau harapkan? Tentu saja tidak. Eunha pesanlah dua kamar," jawab RM.
"Eh? Bagaimana kalau ada yang curiga?" tanya Eunha ragu.
RM menatapnya lama. Ia tau jika mereka satu kamar dengannya, Gadis itu tak akan bisa tidur tenang karena mereka yang berisik. "Tak akan. Lakukan saja," jawabnya kemudian.
Eunha mengangguk dan pergi ke meja administrasi. Setelah selesai memesan kamar, mereka masuk ke kamar masing-masing dan istirahat.
Kamar 2903
Jungkook duduk di kasur menghadap RM yang tidur di sampingnya. "Susu pisang ...."
"Aish Ya! Berhentilah merengek susu pisang! susu pisang! Tidakkah kau lihat dia yang kelelahan? Nanti saja!" tegas Jin lagi. Ia tahu bahwa RM menahan letihnya sejak tadi.
Jungkook terdiam menunduk. Tampak matanya yang mulai berkaca-kaca. Seketika Jin merasa bersalah. Tapi apa boleh buat, RM pun sudah tertidur pulas sekarang.
V menepuk pundak maknae itu. "Kajja."
Jungkook menghapus bulir air matanya yang masih tertahan lalu mendongak menatap Hyungnya itu.
"Ayo kita beli susu pisang. Bersama Eunha juga," ajak V dengan senyum kotaknya.
Jungkook tersenyum senang dan menganggukkan kepalanya layaknya anak kecil.
Saat mereka keluar kamar, Eunha juga keluar dari kamarnya. Mereka sedikit terkejut karena itu.
"Oh? Kalian mau kemana?" tanya Eunha bingung.
"Ah kami ingin mengajakmu ke minimarket," jawab V sambil menggaruk tengkuknya.
"Wah kebetulan aku juga ingin ke sana. Kajja!"
Saat mereka akan pergi, Jimin keluar dari kamar dengan tergesa-gesa. "Ah Taehyung-ah! Kenapa tak mengajakku?!" protesnya pada V.
V mengedikkan bahunya. "Salahmu kenapa tadi menghilang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost7
FanfictionBTS mendapat insiden saat konser tengah berlangsung. Insiden itu sampai membuat mereka koma. RM terbangun sebagai arwah dan bertemu seorang gadis yang mungkin dapat membantunya. Bagaimana kisah mereka setelah itu? Akankah semuanya kembali normal?