"Masuklah dan istirahat. Kalau kalian masih lapar, makanlah sesuatu yang ada di kulkas," ucap Eunha dan masuk ke kamarnya. Sementara RM dan V beristirahat di ruang tamu.
V celingak-celinguk melihat isi Apartemen Eunha yang lumayan rapi dan bersih. Hanya ada sedikit barang-barang di sana yang memberikan kesan ruangan terasa luas.
"Hyung apa dia tinggal sendiri di sini?" tanya V dan berjalan ke dapur untuk mencari makanan.
RM mengikuti V dan membuka pintu kulkas. Ada beberapa sayuran dan buah-buahan di sana. RM mengambil dua buah apel dan memberikan satu pada V. "Nee. Keluarganya tinggal di Gochang."
"Gochang?! Wahh itu kan kampung halamanku!" seru V sambil memakan apel itu. Ia kembali ke ruang tamu dan menyalakan TV.
"Taehyung-ah," panggil RM dari dapur.
"Nee?" jawab V tetap fokus pada kartun yang ditontonnya.
RM menatapnya lekat dan V sadar itu lalu balas menatap RM dengan bingung, "Kau sadar kan kalau kita... bukan manusia sekarang?" tanya RM ragu-ragu.
V menunduk dan tersenyum kecut, "Nee Hyung. Aku sudah tau beritanya," jawab V dan menatap RM nanar.
Perasaan RM terenyuh melihat reaksi V. Ia mendekati V dan duduk di sampingnya.
"Kita akan melewati ini bersama-sama," ucap RM. Ia mengusap pelan puncak kepala V. Seperti yang biasa dilakukannya jika V sedang sedih.
V tersenyum manja. Ia sangat menikmati perhatian dari RM. Jika begini, mereka akan terlihat seperti ayah dan anak.
Sementara itu di kamar Eunha.
"Hah... selanjutnya bagaimana? Mereka tetap butuh makan..." gumam Eunha sambil berbaring di kasurnya.
Ia baru saja mandi. Rambutnya yang basah dibiarkan tergerai dan membasahi bantal.
Eunha mencoba berpikir mencari jalan keluar soal kebutuhan pangan dirinya, RM dan V. Saat hidup sendiri saja ia begitu hemat dan sering menahan lapar. Tapi sekarang ia harus membiayai orang lain juga.
Terdengar ketukan pintu dari luar kamar Eunha. Eunha bangkit dari kasurnya dan membuka pintu. Benar saja dugaannya kalau itu RM.
"Wae?" tanya Eunha.
"Ayo bicara soal rencana selanjutnya," ajak RM, "... Kalau kau sedang tak sibuk atau letih," lanjutnya setelah sadar kalau raut wajah Eunha menunjukkan ia sangat lelah.
"Nee. Tak masalah," balas Eunha dan berjalan ke ruang tamu. RM merasa tak enak dan mengikuti Eunha dari belakang.
V yang masih asik menonton TV terkejut melihat Eunha dan RM yang sudah duduk di sofa tak jauh darinya. V mematikan TV dengan remot dan mereka diam cukup lama.
"Bagaimana rencana kita selanjutnya?" tanya RM memecah keheningan.
V menatap RM dan Eunha bergantian, "Tentu saja harus mencari yang lain kan?" jawabnya memberi pendapat.
"Nee tapi siapa dulu? Dan bagaimana?" tanya RM lagi. V hanya mengangkat bahu tanda tak punya ide lagi.
"Aku tak bisa membantu kalau besok dan 6 hari setelahnya. Aku harus bekerja," ucap Eunha yang sedari tadi diam.
RM mengangguk paham. Ia juga tak bisa memaksa Eunha untuk libur. Tapi ia tak punya ide sama sekali sekarang.
"Kalau begitu kita pikirkan besok saja Hyung," ucap V dengan mantap.
RM menatapnya, ia tahu kalau V mengatakan itu karena ia masih ingin menonton kartun tadi.
"Kau masih mau menonton kartun tadi kan?" tanya RM dan dibalas cengiran dari V. RM menatapnya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost7
FanfictionBTS mendapat insiden saat konser tengah berlangsung. Insiden itu sampai membuat mereka koma. RM terbangun sebagai arwah dan bertemu seorang gadis yang mungkin dapat membantunya. Bagaimana kisah mereka setelah itu? Akankah semuanya kembali normal?