Stasiun Hapjeong, Seoul.
"Nah tak ada yang ketinggalan kan?" tanya RM sambil menghitung jumlah mereka.
"Ah Hyung jamkanman! Aku lupa membeli susu pisang dan snack!" ucap Jungkook dan bergegas pergi.
"Ah andwae! Subwaynya akan berangkat 20 menit lagi! Eh? Taehyung kau mau kemana?" tanya RM lagi melihat V yang akan mengikuti Jungkook.
"Aku juga mau membeli snack Hyung! Kami akan kembali, dah!" jawab V dan berlari menyusul Jungkook.
Jimin yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya ikut menyusul mereka. "Taehyung-ah tunggu aku!"
"Ya! Ya! Aah KEMBALILAH SECEPATNYA!" teriak RM.
Jimin mengacungkan jempolnya ke atas dan balas teriak. "NEE HYUNG!"
"Firasatku buruk," ucap Suga dengan raut khawatir.
Eunha mengerutkan dahinya. "Wae?"
Suga menatap Eunha sebentar lalu menatap RM. "Mereka akan ketinggalan Subway ini."
"Oh tidak..." ucap RM cemas lalu memijat pelipisnya yang mulai berdenyut.
Eunha tak mengerti dan bertanya lagi pada J- Hope. "Wae?"
"Hah... kalau Yoongi Hyung sudah mengatakan sesuatu seperti itu biasanya benar-benar akan terjadi," jawab J-Hope lalu pergi menyusul maknae line.
"Aku dan Hobi akan menjemput mereka. Kalian masuklah dulu, jika Subwaynya sudah berangkat, tak perlu mencari kami, kami akan menyusul," ucap RM lalu pergi.
"Nee pergilah. Tanpa kau minta kami juga takkan mencari," celetuk Jin.
Suga masuk ke dalam Subway. "Kajja."
"Ah bantu aku membawa ini." Eunha menunjuk dua koper besar dan satu tas yang berisi pakaiannya dan pakaian Bangtan.
Suga dan Jin mengangguk lalu membantu mendorong koper itu dari belakang. Sementara Eunha menariknya dengan santai.
Eunha meletakkan koper dan tasnya di bawah bangku. Lalu duduk di dekat jendela dan Jin duduk di sampingnya. Sementara Suga di kursi depan.
Subway itu perlahan meninggalkan Stasiun. Eunha semakin panik. Ia mengintip ke luar jendela. "Ah bagaimana ini? Mereka belum kembali."
"Tenanglah. Jika ada Namjoon dan Hoseok, mereka bisa mengatasinya," ucap Jin menenangkan.
Suga sedari tadi sibuk mencari posisi nyaman untuk tidur. "Ah akhirnya... Hoam..."
Eunha menatap keluar jendela, sesekali menghela napas.
Sementara itu di Minimarket.
"HUWAAA BAGAIMANA KITA MEMBELINYA KITA TEMBUS PANDANG!" teriak Jungkook histeris. Ia benar-benar membutuhkan susu pisang sekarang.
Jimin mengusap pelan punggung Jungkook. "Harusnya kita membawa Eunha..." ucapnya ikut sedih.
"Aigoo kalian ini~ kenapa harus repot kalau ada cara mudah," celetuk V sambil tersenyum jahil.
Jimin dan Jungkook menatapnya tanda bertanya.
"Fufu~" V mengambil beberapa snack dan tiga kotak susu pisang lalu membawanya ke meja kasir.
Ia menggesek sendiri Black Card milik Jin di meja kasir itu. Kasir yang berada di sana hanya melongo menyaksikannya.
Jungkook melompat kegirangan. "Wah kau hebat Hyung--"
"UWAHHH HANTUUUU!!" teriak kasir itu lalu pingsan.
Mereka terdiam, "Aku tarik kalimatku tadi," lanjut Jungkook.
"Ya! Apa yang kalian lakukan?!" J-Hope datang dengan napas menderu. RM mengikutinya dari belakang.
"I-itu..." Jimin menunjuk ke meja kasir.
RM dan J-Hope mengikuti arah tunjuknya dan melihat kasir yang sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai.
"Aish kalian sampai membuatnya pingsan." RM menatap mereka dengan kesal.
"Ayo kembali! Kita akan ketinggalan Subway!" seru J-Hope.
RM melirik jam di dinding minimarket itu. "Kita sudah tertinggal. Sebaiknya kita cepat menyusul. Kajja."
"Ah tapi susu pisangku?" tanya Jungkook dengan puppy eyesnya.
"Kita akan beli di Ilsan nanti oke?" jawab RM tegas.
Jungkook jadi ciut dan tak berani membantah. Ia menunduk dan cemberut. "Aaah..."
"Sebelum itu, bagaimana kita mengatasi ini?" Jimin kembali menunjuk kasir itu.
"Hm..." RM diam sejenak untuk berpikir.
RM mengambil beberapa kotak tisu dan meletakknya di bawah kepala kasir itu sebagai bantal. Lalu ia mengambil beberapa koran dan menyelimutinya.
"Nah selesai. Kajja!"
***
Eunha dan Jin asik memakan bekal yang sudah mereka siapkan sebelum berangkat. Sementara Suga masih tertidur pulas.
Tuk tuk tuk
Jendela di samping Eunha terdengar diketuk seseorang. Eunha menoleh dan ternyata itu RM. Eunha tersenyum lega lalu mengajak mereka masuk.
RM masuk dan duduk di samping Suga. "Hah... akhirnya. Syukur saja tak terlalu jauh."
J-Hope ikut masuk dan duduk bersama Jungkook. "Uhuhuhu..."
"Hobi-ssi?! kenapa menangis?" tanya Eunha khawatir.
J-Hope mengelus-elus dadanya. Terlihat tangannya juga bergetar. "Aku sangat takut... terbang itu sangat menyeramkan... Uh huhu..."
Eunha hanya tertawa kecil dan melirik Jungkook di sebelah J-Hope.
Jungkook sejak tadi hanya diam dengan wajah cemberutnya.
Eunha jelas tau kalau Jungkook sedang merajuk. Ia gemas sekali melihatnya. "Jungkookie~ kau kenapa?"
"Pasti susu pisangnya tak dibeli," celetuk Jin.
"Nee dan snack!" V ikut cemberut lalu melirik sinis pada RM. RM hanya menatapnya malas.
Eunha membawa makanannya ke kursi J-Hope dan Jungkook lalu mengelus puncak kepala Jungkook dengan gemas. "Gwaenchana kita bisa membelinya di Ilsan nanti nee? Nah sekarang makan dulu~"
"Nee noona..." Mood Jungkook seketika kembali lagi lalu ia sibuk memakan bekal Eunha.
Eunha semakin gemas dan terus mengacak rambut Jungkook. "Aigoo kiyowo~"
"Akhirnya kita bisa jalan-jalan seperti ini lagi! Aah senangnya!" Jimin melihat pemandangan di luar jendela.
"Padahal kita sering melewati jalanan ini tapi hari ini terasa lebih indah!" seru V.
RM tertawa geli. "Kalian berlebihan..."
"Memangnya sejak kapan mereka tak berlebihan?" ucap Jin masih sibuk dengan makanannya.
J-Hope menghapus air matanya dengan tisu yang diberikan Eunha lalu ikut melihat pemandangan di luar. "Tapi mereka benar. Hari ini terasa lebih indah~"
Mereka menatap J-Hope dan tersenyum riang lalu bersorak. "Hana dul set! BYE BYE SEOUL!"
***
Note :
- maknae line : member termuda
- kiyowo : imut
- hana dul set : satu dua tiga
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost7
FanfictionBTS mendapat insiden saat konser tengah berlangsung. Insiden itu sampai membuat mereka koma. RM terbangun sebagai arwah dan bertemu seorang gadis yang mungkin dapat membantunya. Bagaimana kisah mereka setelah itu? Akankah semuanya kembali normal?