10

1K 104 168
                                    

Dua hari kemudian J-Hope terbangun di Rumah Sakit. Ia duduk di atas ranjang dan memijat kepalanya yang terasa pusing.

"Ah... kenapa aku di Rumah Sakit?" J-Hope melihat sekeliling dan terkejut melihat tubuhnya sendiri.

"T-tubuhku?!" pekik J-Hope dan memeriksa tubuhnya. Ia semakin merasa pusing dan pandangannya terasa kabur.

Yap J-Hope pingsan.

Sementara itu di Dorm. V, Jin, Suga dan Eunha sedang sarapan. Mereka masih membahas bagaimana saat mereka terbangun.

RM tak ikut sarapan karena ia merasa pusing dan memilih untuk tidur. Di dalam mimpinya ia melihat J-Hope yang menangis ketakutan dan saat ia melihat ke belakang muncul sosok wanita yang melempar bom lalu menyeringai dan tertawa terbahak-bahak.

RM terbangun dengan napas tercekat. Ia duduk dan mencoba mengatur napasnya. Setelah merasa napasnya mulai teratur lagi ia menutup wajahnya dengan telapak tangan lalu memijat-mijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa nyeri.

RM melihat jam di dinding menunjukkan pukul 08.10 KST. Ia pergi ke ruang tamu dan melihat V yang sedang menonton TV.

"Dimana yang lain?" tanyanya pada V.

"Eunha sudah berangkat kerja dua jam yang lalu, Jin Hyung sedang membereskan kamarnya, dan Suga Hyung..." V menatap ke langit-langit rumah. RM mengikuti arah pandangannya dan ternyata Suga sedang tidur dengan tubuh menempel di plafon.

"... kenapa dia bisa tidur di sana?" tanya RM lagi.

"Awalnya dia tidur di sampingku lalu tiba-tiba tubuhnya melayang sendiri ke sana hahaha," jawab V tertawa geli.

"Hah... lebih baik pindahkan dia ke sini." RM terbang dan menarik tubuh Suga ke bawah dengan hati-hati agar Suga tak terbangun. Lalu ia menyelimuti dan menahan tubuh Suga dengan menaruh bantal di atas perutnya agar tak melayang lagi.

Sementara V tetap fokus pada film kartun di TV. RM duduk di sampingnya dan ikut menonton.

"Tae..." panggil RM saat filmnya tamat.

V menatapnya, "Tadi aku bermimpi tentang Hoseok. Aku merindukannya," lanjut RM.

"Kalau begitu ayo temui dia," jawab V dengan mantap.

"Temui? Dimana?" tanya RM lagi. V mematikan TV dan tersenyum.

"Di Rumah Sakit, Hyung. Sekaligus melihat kondisi tubuh kita," jawab V.

"Aku ikut," kata Suga tiba-tiba. Ia sebenarnya sudah terbangun sejak RM menariknya ke bawah. RM dan V tak menyadarinya dan terkejut lalu mereka saling tatap.

"Tunggu apa lagi? Ayo." Lanjut Suga dan pergi. RM dan V buru-buru mengikutinya saat Suga sudah keluar dari Dorm.

Sekitar satu jam kemudian mereka sampai di Rumah Sakit.

Sebelumnya Suga dan V berdebat soal 'dengan cara apa' mereka akan pergi ke sana. V menyarankan dengan cara terbang agar lebih cepat sampai tapi Suga tak mau capek-capek dan ia belum pernah terbang sebelumnya. Mereka berdebat selama setengah jam lebih di halte Bus. Syukur saja ada RM yang menengahi dan meminta V untuk mengikuti saran Suga agar masalahnya selesai. Setelah itu V menurut walau merasa tak adil.

"Wah apa ini? Kenapa ramai sekali??" tanya V. Ia kaget melihat lobi Rumah Sakit yang dipenuhi wartawan serta beberapa remaja yang sepertinya adalah ARMY.

"Tentu saja karena kita. Mereka sudah seperti ini sejak lima hari yang lalu," jawab RM. Mereka masuk dan langsung menuju ruangan dimana mereka di rawat. Syukur saja RM masih mengingat letak ruangannya.

Tubuh mereka di rawat dalam satu ruangan yang sama. Hanya di batasi gorden berwarna cream di tiap tepi masing-masing kasur.

Yang pertama kali mereka lihat adalah Jungkook. Kepalanya di perban, lehernya di pasang alat penyangga, pipi dan lengan kirinya juga ada beberapa luka goresan.

"Jungkook-ah..." V mengusap pelan rambut Jungkook. Air matanya mengalir begitu saja. Ia belum pernah melihat Jungkook terluka sampai seperti ini.

RM dan Suga hanya menatapnya iba, "Taehyung-ah ayo lihat yang lain," ajak RM.

Lalu mereka lanjut melihat tubuh Jin, RM, Taehyung, Jimin, J-Hope dan terakhir Suga.

Di samping Suga terlihat J-Hope yang sedang tidur sambil menggenggam erat tangan Suga.

"Hoseok-ah?!" panggil mereka serentak tapi tak digubris J-Hope. Ia masih tidur pulas.

"Euh... kenapa dia menggenggam tanganku begitu? Seperti pasangan saja," protes Suga. RM dan V hanya menahan tawa.

Suga menyadari sesuatu, "Sebentar... kenapa kau memanggilnya Hoseok-ah juga?" tanyanya pada V. V hanya cengengesan dengan wajah tak merasa bersalah.

Suga menatapnya malas dan menepuk bahu J-Hope. "Ya. Jung Hoseok bangun!"

J-Hope terbangun dan terkejut melihat Suga di hadapannya. Ia sampai terjungkal ke belakang.

Bukannya membantu, mereka malah tertawa terpingkal-pingkal.

"Hahahah Ya! Kenapa kau kaget begitu? Kau pikir aku hantu?" seru Suga. J-Hope masih menatapnya tak percaya. Ia mengerjap-erjapkan manik matanya berulang kali karena sekarang ia melihat ada dua Suga di hadapannya.

"Tapi kita memang hantu kan?" tanya V bingung. RM setuju dan mengangguk.

"Tolong jangan merusak suasana," jawab Suga dan menatap mereka dengan tampang datarnya.

J-Hope terlonjak kaget. "Ha-hantu?!"

"Ah nee Hoseok-ah. Ayo duduklah lagi di sini. Kami akan menjelaskannya untukmu," ucap RM dan membantu J-Hope duduk kembali di kursi samping kasur Suga.

J-Hope menatap mereka bertiga lekat. Ia masih tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Hobi Hyung kau masih ingat insiden di konser?" tanya V. J-Hope menggeleng lemah, "Baiklah akan kuceritakan dengan singkat. Jadi beberapa hari yang lalu kita konser dan terjadi teror pengeboman. Nah karena insiden itu kita koma dan sekarang terbangun lagi dengan menjadi hantu."

"APA--?!"

"Jamkkanman! Dengar dulu. Aku belum selesai. Jangan panik... akan kuberitahu bagian terbaiknya. Sejak menjadi hantu, kita bisa terbang seperti ini!" V melayang di udara. Sementara J-Hope langsung melotot ketakutan.

"AAAAAA!!!!" teriak J-Hope histeris.

"Ya Kim Taehyung kau tak membantu sama sekali," ucap Suga dan lagi-lagi menatap malas pada V.

"AAAAAAAAAGGHH!!!!" J-Hope masih histeris.

"Hoseok-ah tenanglah...  tarik napas... dan buang," suruh RM beberapa kali dan J-Hope mengikutinya.

Setelah lumayan tenang barulah RM menjelaskan semuanya dengan benar. J-Hope paham tapi ia masih merasa takut bercampur sedih.

"Aku tak tahan melihat tubuh kalian yang terbaring lemah seperti itu..." adunya pada RM.

"Hyung kami sudah di sini. Lihat! kami baik-baik saja kan? Kau tak perlu takut lagi," hibur V dan memeluk J-Hope.

Tiba-tiba saja matanya terasa panas dan menangis di bahu V. Lalu RM dan Suga ikut memeluk J-Hope.

RM tersenyum haru dan menepuk pelan punggung J-Hope. "Mianhae kami datang terlambat. Hoseok-ah."

***




Note :
- panggilan 'ah'. Contoh Hoseok-ah : digunakan untuk teman sebaya atau orang yang lebih muda. Jadi jika memanggil orang yang lebih tua dengan embel-embel 'ah' itu tidak sopan.

Ghost7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang