11

317 62 58
                                    


Jeongwoo menilik jam tangannya malas, dia melangkah keluar dari Apartmen bersedia untuk pergi bekerja ke cafe Han Seungwoo seperti biasa.

"Awasss, ada orang terjun bangunan!"

Jerit seorang perempuan dari belakang membuatkan Jeongwoo mendongak ke atas di mana seorang lelaki baru saja terjun dari bangunan apartmen tepat sekali di mana Jeongwoo berdiri.

BUGH

Badan lelaki itu jatuh, mujur saja Jeongwoo sempat mengelak...dia hampir saja mati ditimpa orang bunuh diri.

"Arghhhhh...ada orang bunuh diri!!!"

"CEPAT! Panggil ambulansss!!"

"Apa yang terjadi?!"

"Hei, ada orang bunuh diriii!"

Dan saat itu telinga Jeongwoo berdering mendengar suara orang sekeliling yang turut melihat kejadian itu.

Deg.

Badan Jeongwoo melemas saat anak matanya tidak sengaja bertemu dengan wajah pemuda yang dipenuhi darah kerana kepalanya dihentak dinding lantai bawah yang keras.

"Y-Yoshi...?"

Gumannya lirih.

Jeongwoo menatap mayat rakan sekerjanya yang dikhabarkan hilang semalam dengan tatapan tidak percaya.

.....

Asahi dan Haruto melangkah masuk ke dalam bilik mayat hospital untuk melihat mayat Yoshi untuk kali terakhir sebelum dihantar ke negara asalnya.

Asahi shock, masih segar di ingatannya di mana Jeongwoo mengetuk pintu bilik apartmen Keita pada pagi buta dan memberitahunya tentang kematian Yoshi.

Haruto yang berada di sebelahanya menepuk bahu Asahi tanpa berhenti mengalirkan air matanya yang kian jatuh tanpa henti.

Dia benar benar tidak percaya dengan kenyataan ini.

Haruto tahu mengenai fakta yang setiap pertemuan pasti ada perpisahan namun kenapa hatinya terasa sesak sangat saat ini...

Ianya terasa begitu cepat.

Rasanya seperti semalam dia dan Yoshi dipertemukan.

Mereka berdua mendekati mayat Yoshi yang terbaring lemah di atas katil besi dengan tatapan kosong.

Haruto tersenyum, dia mengusap pipi Yoshi yang semakin pucat tanpa rasa jijik.

Asahi-dia lebih mendiamkan diri saat netra matanya jatuh pada salah satu anggota badan Yoshi.

"Ini-"

Asahi terdiam, menyedari sesuatu.

Tak lama itu Asahi tertawa sendirian membuatkan Haruto mendelik bingung ke arahnya.

"Hahahahahaha."

Asahi tertawa sendirian sambil meratapi kebodohannya.

'Sekarang aku sudah faham.' Batin Asahi.

.....

[✓] Close your eyesWhere stories live. Discover now