09

331 60 68
                                    


Sejak kejadian Haruto bertemu dengan Yoshi di hadapan apartmen penghuni 24 itu...hubungan mereka berdua agak regang.

Sudah masuk seminggu sejak kejadian hari jumaat lepas.

Keita yang sedang menyiapkan makan malam hanya melirik sekilas ke arah Haruto yang sedang membasuh pinggan.

Sorot matanya bergerak memandang Yoshi yang sedang memotong lobak merah bersebelahan singki dapur.

"Pelik, selalunya mereka berdua akan berbual..." Guman Keita pelan sambil memasukkan garam me dalam sup ayam yang di masaknya.

Mashiho muncul plastik berisi barang barangan dapur. "Sup ayam lagi? Tak muak ke kau makan sup ayam hari hari."

Soal Mashiho saat kakinya menjejak menjejak kawasan dapur. Hairan dengan sifat sepupu angkatnya.

Keita tidak menjawab pertanyaan Mashiho yang menurutnya konyol, dia lebih memilih mendiamkan diri. Mashiho yang rasa kesal di abaikan hanya mendekati Yoshi.

"Yoshi—"

"Jangan bercakap dengan aku." Potong Yoshi datar sebelum membasuh potongan lobak merah bersebelahan singki yang diguna Haruto.

Dia meraih pisau yang digunakannya tadi untuk membasuh dan menyimpannya ke tempat asal.

Keita dan Mashiho hanya diam saat merasakan ada sesuatu yang tak kena dengan Yoshi.

"Yosh-"

SKREK.

"Auch!"

Yoshi mengerang sakit saat tangannya tidak sengaja terkena pisau yang dibasuhnya tadi atas saking kesal terhadap Mashiho.

Haruto menatap khawatir tapak tangan Yoshi yang sedang berdarah teruk kerana tusukan yang agak dalam. Yoshi mendengus geram, dia mengerling Mashiho tajam.

"Boleh diam tak, bising!"

Ucap Yoshi datar sebelum berlalu pergi meninggalkan kawasan dapur yang mula tegang.

Mashiho hanya diam menunduk, tidak boleh dinafikan yang dadanya terasa sesak mengingatkan tatapan tajam Yoshi terhadap dirinya tadi.

Ada yang tidak kena dengan Yoshi sejak kebelakangan ni.

Yoshi muncul kembali setelah beberapa minit dengan tapak tangan yang dibalut perban.

"Keita, malam ni aku tak makan malam dekat rumah." Ujar Yoshi sambil membetulkan jaket yang dipakainya.

Dahi Keita berkerut. "Kau nak pergi mana?"

"Jumpa kawan."

Kata Yoshi sebelum melangkah keluar dari apartmen Keita, meninggalkan kesan bunyi pintu tertutup yang semakin sepi.

Haruto hanya mampu diam sebelum melanjutkan kerjanya, dia tahu Yoshi hendak ke mana. Namun dia hanya mendiamkan diri seolah olah dia tidak pernah nampak apa apa.

'Kau berubah banyak, Yosh.' Batin Haruto.

.....

BRAK!
BRAK!

Nafas Yoshi berderu deru sambil menghayungkan tukul besi ke udara lalu menghetak kuat hamster kecil yang berada di atas meja ruang tamu Doyoung.

Doyoung dan Yedam yang duduk di atas sofa hanya bertepuk tangan heboh sambil menonton Yoshi melepaskan kemarahan pada hamster kecil yang tidak bersalah itu.

"Sial!" Umpatnya pelan saat darah hamster kecil itu memercik pada wajah tampannya.

Yoshi belum puas melihat hamster kecil yang sudah hancur kepalanya.

[✓] Close your eyesWhere stories live. Discover now