Episode 1

162 39 15
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀
















Seoul City

Pagi yang cerah.....

Langit tampak biru

Awan berarak indah menari di langit biru

Burung burung kecil bersahutan menggelantung di dahan pohon

Sinar mentari menebarkan cahayanya ke penjuru sudut kota

Sungguh indah ciptaan Tuhan.

"Anyeonghaseyo yorobun....welkam bek to may vlog.... seperti biasa pagi ini cerah sekali, secerah wajah tampan Woo Jin, cieeee..uhuyyy"

Park Woo Jin, si bungsu keluarga Park itu seperti biasa melakukan kebiasaan rutinnya merekam semua aktifitas paginya untuk dijadikan konten di salah satu akun yutub milik dirinya. Ia memakai biodata ayahnya, agar bisa mempunyai akun yutub. Maklumlah persyaratan minimal 17 tahun di yutub membuatnya harus memakai id card ayahnya.

Park Woo Jin terinspirasi dari seorang yutuber cilik yang sudah mendunia yaitu Diana and Roma. Jadi intinya, ntuh bocah pengen jadi yutuber juga gitu.

"Kalian semua pasti ingin melihat keadaan mansion orang tuaku, baiklah aku akan berkeliling rumah. Kami ini termasuk keluarga yang tenang dan tentram, lebih tepatnya cinta damai..peace..." Woo Jin membentuk dua jari tanda damai ke arah camera yang ia bawa.

Woo Jin keluar dari kamar pribadinya, menuju ke kamar sebelah. Ruangan pribadi kakak tertuanya, Park Ji Hoon.

"Ji Hoon Hyung... anyeong? " Sapa Woo Jin membuka daun pintu ruangan dan menemukan kakak tertuanya sedang tidur pulas dengan posisi terlentang sambil mengorok keras.

Woo Jin mengarahkan kameranya ke wajah sang kakak, menyorot tepat bagian yang menurutnya lucu. Ada iler yang mengalir di sudut bibir bocah remaja tampan itu

"Kekekekeke.....lucu sekali" Woo Jin menahan tawanya.

Untuk sesaat, suara tawa Woo Jin membuat Park Ji Hoon terbangun. Dengan mata sayu, ia menyadari jika dirinya disorot oleh kamera laknat milik adiknya.

"Woo jin-ah...." Ji Hoon berteriak marah sambil melempar sebuah bantal guling ke arah Woo Jin.

"Kyaaa.... hahahaha ampun Hyungg..." Woo Jin berlari menghindari serangan bantal sang kakak.

"Keluar sana, dasar!! Hapus video itu, apa kau dengar!! Awas saja kalau kau upload!!" Teriak Park Ji Hoon kesal

Woo Jin melesat menjauh dari ruangan sang kakak. Sambil bergumam pelan " maaf Hyung, ini acara live... kekekekeke"

Woo Jin menuruni anak tangga, menuju ke lantai bawah, tak lupa menyapa semua pelayan yang ia temui.

Kamera Woo Jin bergerak menuju ke ruangan pribadi milik kedua orang tuanya.

Membuka pelan daun pintu, terlihat begitu sunyi senyap, hanya ada sosok ayahnya yang masih tidur pulas di kasur. Ibunya, tidak terlihat sama sekali.

Woo Jin mengarahkan kameranya ke arah wajah ayahnya

"Abeoji masih tidur gaesss, maklumlah keseringan lembur di kantor."

"Baaaa....." Woo Jin tidak sadar gerakan tangan ayahnya yang menangkap tubuhnya secara mendadak.

Park Jimin hanya berpura-pura tidur sebelumnya, ia mengetahui kebiasaan putra bungsunya yang suka nge vlog di pagi hari.

"Abeoji, geli...ihh..." Woo Jin menggeliat saat tubuhnya digelitikin oleh jemari tangan ayahnya.

Park Family (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang