Warning typo bertebaran 👀👀👀
Mansion Park Family
Si bungsu Park Woo Jin sedang bermalas-malasan di ruang keluarga, ia belum diperbolehkan ke sekolah menunggu keadaan tubuhnya pulih sepenuhnya. Di dalam rumah hanya ia saja di temani oleh seorang maid, ibunya (Shin Hye) mengantarkan pesanan catering ke berbagai tempat, pamannya (Yi Kyung) berangkat sejak pagi membawa dagangannya, harabeoji gendut sudah kembali pulang ke desa kemarin sore guna mengurus proses administrasi serah terima jual tanah.
Sambil mengemil makanan ringan yang berantakan di sekitar sofa, ia menyibukkan diri menonton kartun kesayangannya Pororo.
Bunyi bel berdenting, Woo Jin berjalan ke arah ruang depan. Sebelum membuka pintu ia mengintip sedikit dari balik tirai horden untuk melihat tamu yang datang, ajaran dari kedua orangtuanya agar tidak langsung membuka pintu untuk orang asing.
"Kurir? Mungkin pesanan online shop punya eomma" lirih Woo Jin, ia melihat sosok pengantar barang (kurir paket) di luar sana
Ia membuka pintu dan menyapa si kurir dengan santun.
"Atas nama Park Woo Jin?"
"Nee? Saya sendiri, paman" Woo Kim sedikit terkejut, barang pesanan untuknya?
Bapak kurir menurunkan lima kardus ukuran besar dan meminta cap jempol Woo Jin sebagai tanda terima. Selepasnya Woo Jin membawa masuk satu per satu kardus ke dalam rumah, ia penasaran siapa gerangan si pengirim.
Tidak ada nama yang tertera di selembar kertas yang biasa ditempel di bagian atas kardus, Woo Jin membukanya dengan hati hati. Membuka bagian buble warp di atasnya, sontak bibirnya melongo begitu juga dengan bola matanya yang ikut melebar. Merasa takjub dengan benda yang ia lihat.
"Dae- bakkk!!" Ia lalu mengeluarkan benda yang ada di dalamnya dengan sorot mata berbinar.
Benda tersebut adalah berupa mainan mobil branded ternama yaitu hotwheels, mobil dengan berbagai ukuran dari yang besar sampai mini itu dibanderol dengan harga jutaan won atau setara dengan puluhan mungkin ratusan juta jika ditukar nilai rupiah.
Woo Jin membuka kardus kedua, ia melihat mainan mewah lainnya yang tak kalah besar nilainya, begitu juga dengan kardus lainnya.
"Apa aku sedang bermimpi?? Kalau pun bermimpi aku tidak ingin terbangun, hehehe" ucapnya bahagia.
Sebuah nota di antara tumpukan mainan menarik netranya, ada deretan kalimat tertulis disana berisi : Semoga Woo Jin-ie senang dengan hadiah sederhana dari paman, semoga lekas sembuh - kth❤️
"Kth, siapa yaa?"
Suara sahutan lainnya terdengar dari balik daun pintu, Shin Hye dan Soo Bin baru saja pulang setelah kerja keras mengantarkan pesanan catering.
"Eomma pulang,...ohh Woo Jin? Kau disini ternyata" Shin Hye sedikit terperanjat melihat putra bungsunya yang berada di balik pintu.
Netranya lalu tertuju pada kardus berisi mainan, yang membuat fokus Woo Jin terbagi
"Eomma, aku mendapat hadiah yang banyak dan ini limited edition, hehehee"
"Dari siapa? Halmeoni kah?" Tebak Shin Hye, dugaannya sesaat pada ibunya yang sejak dulu memang suka membeli mainan untuk kedua anaknya.
"Aniyoo, dia seorang lelaki dan menyebut dirinya sebagai paman" Woo Jin menyerahkan nota yang ia temukan sebelumnya pada Shin Hye
Chae Soo Bin yang berada di sampingnya turut penasaran siapa gerangan si pengirim mainan mahal tersebut, ia juga membaca kalimat yang tertera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Family (The End)
General FictionPark Jimin dan Park Shin Hye, pasangan suami istri yang sudah menikah selama 10 tahun dan dikaruniai dua anak lelaki yang tampan dan imut. Park Jimin yang merupakan seorang pengusaha di bidang jasa kontraktor, terancam gulung tikar karena suatu hal...