Episode 5

78 32 4
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀











Rumah Sakit.

Derap kaki dua orang berjalan masuk menyelusuri lorong rumah sakit lantai atas, yaitu Park Jimin dan Park Shin Hye. Keduanya bergerak cepat menuju ke rumah sakit begitu mendengar kabar jika anak bungsunya mendapatkan perawatan di salah satu ruang inap.

Ceklekk....

"Ohh eomma?" Ucap Shin Hye menemukan ibunya (Sun Cheon) tengah duduk menemani cucunya yang masih tertidur lemas di brankar.

"Woo Jin sedang demam tinggi...." Ucap sang ibu cemas.

Pasangan suami istri marga Park itu mendekati brankar anak bungsunya, Shin Hye mengecup kening Woo Jin dan membelai wajah putranya, ia sangat cemas tentu saja.

"Eomeo-nim, Bagaimana dengan keterangan dokter, apa keadaan Woo Jin tidak parah?" Tanya Park Jimin pada ibu mertuanya.

Sun Cheon menatap benci pada menantunya, ia berpura pura tidak mendengar pertanyaan Park Jimin, memalingkan wajahnya ke arah lain begitu saja.

"Eomma" Shin Hye menyadari reaksi ibunya pada suaminya sebelumnya.

"Hhh, dokter bilang cuma demam biasa saja, tiga hari juga bisa reda." Ujar Sun Cheon pada akhirnya menjawab pertanyaan Park Jimin karena teguran Shin Hye.

"Syukurlah kalau begitu, eomeo-nim terima kasih sudah cepat memberi pertolongan pada anak kami."Park Jimin membungkukkan setengah badannya ke arah sang mertua sebagai bentuk rasa hormat terima kasih.

"........" Sekali lagi Sun Cheon membuang wajahnya, begitu malas melihat ke arah menantunya.

"Harabeoji" lirih Woo Jin dalam igaunya.

"Woo jin-ah, ini eomma dan appa." Ujar Shin Hye mencoba membangunkan putranya.

Kelopak mata Woo Jin perlahan membuka, mendapati sosok ayah dan ibunya yang ada di sisi kanannya.

"Eomma...hiks...." Woo Jin mendadak menangis sesenggukan.

Shin Hye langsung memeluk anaknya dengan sayang, mengelus punggung Woo Jin dengan perlahan.

"Iya sayang, ada apa? Mengapa kau malah menangis, apa kau merasa badanmu sakit sekali atau kepalamu terasa pusing? Apa perlu eomma panggilkan dokter kesini?" Ujar Shin Hye berusaha menenangkan anaknya.

"Tidak, aku tidak mau dokter...eomma tolong panggilkan harabeoji gendut kesini, itu saja... hiks...kasian Harabeoji...hiks .... Woo Jin merasa bersalah...." Ucap sang anak menangis sesenggukan, air matanya membasahi bahu ibunya.

"Harabeoji gendut?" Shin Hye jadi bingung mengapa anaknya justru merasa bersalah dengan ayah mertuanya (ayah kandung Park Jimin)

"Eomma, ada apa ini?" Shin Hye menoleh ke arah sang ibu, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan di benaknya.

"Ckkk, Woo jin-ah, mengapa kau malah meminta harabeoji miskin itu kesini!! Apa kau tidak senang ditemani oleh halmeoni?" Ucap Sun Cheon menjadi emosional

"Eomma...!" Shin Hye tanpa sadar meninggikan suaranya, sudah cukup sabar menghadapi sifat sombong ibunya sendiri.

"Mwo...kau sudah berani membentak ibumu sendiri karena keluarga mertua mu yang miskin itu!! Berani sekali!!" Ujar Sun Cheon

"Sudah, tolong jangan berdebat disini. Kasian Woo Jin jika ia mendengar keributan disaat sedang sakit, eomeo-nim aku mohon dengan sangat" ucap Park Jimin merendah diri melerai pergaduhan antara Shin Hye dan ibunya.

"Ckkk tidak tahu diri!!" Umpat Sun Cheon pada Park Jimin lalu berjalan bergegas meninggalkan ruang inap Woo Jin.

"Chagiya, aku minta maaf atas perkataan eomma tentang..." Shin Hye merasa bersalah pada suaminya.

Park Family (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang