Episode 21

72 30 9
                                    

Warn typo ❗❗❗














Mobil pribadi yang dikendarai oleh Yi Kyung tiba di depan gedung sekolah si bungsu Park Woo Jin, namun bocah tampan tersebut terlihat sedang tidak baik, ia murung sedari tadi.

"Woo Jin, sudah sampai." Ujar Yi Kyung

"......" Tiada jawaban dan si bungsu hanya menunduk terus, lalu tak sengaja Yi Kyung melihat tetesan air mata yang jatuh membasahi seragam Woo Jin saat hendak melepaskan seat belt pada tubuh Woo Jin.

"Hei jagoan, apa kau sedang menangis? Lihat ke arah Paman..." Yi Kyung menangkup wajah ponakannya dan melihat kedua mata telah sembab dengan genangan air mata.

"Kau memikirkan keadaan hyungmu? Dia pasti akan sembuh, percaya pada paman. Ji Hoon tidak akan mudah menyerah, kau pasti sangat mengenal hyungmu melebihi siapapun, jadi kau harus percaya padanya" hibur Yi Kyung.

"Paman, ada apa dengan abeoji dan eomma? Apa paman mengetahui sesuatu?" Tanya Woo Jin tampak sedih.

Yi Kyung jadi bingung.

"Ayah dan ibumu tidak ada masalah, mereka baik baik saja."

"Tidak, aku tidak melihat seperti itu" Woo Jin menjauhkan wajahnya dari tangan Yi Kyung, ia melihat ke sisi jendela.

"Apa maksudmu? Jadi kau sedih karena orang tuamu, bukan karena Ji Hoon?" Yi Kyung semakin tidak mengerti.

"Abeoji dan eomma seperti orang asing dalam satu rumah, bahkan tadi eomma menangis di dapur karena sikap abeoji tidak seperti biasanya. Ji Hoon Hyung sedang sakit tetapi mengapa abeoji dan eomma seperti itu?"

"Hmmm...." Akhirnya Yi Kyung paham mengapa si bungsu Woo Jin murung sedari tadi. Ia juga mengetahui tentang sikap Park Jimin dan Shin Hye yang sedang menyembunyikan sesuatu (tidak ada kemesraan seperti biasanya)

"Woo Jin-ah, ayah dan ibumu tidak ada masalah apapun, semua orang sedang sedih memikirkan keadaan Ji Hoon yang belum siuman dari koma, paman yakin orang tuamu bersikap tidak seperti biasanya karena banyak pikiran untuk memikirkan bagaimana cara agar Ji Hoon cepat sembuh. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, mengerti? Orang dewasa memang seperti itu" Ucap Yi Kyung memberi alasan yang tepat untuk menenangkan Woo Jin.

"Tapi, aku tidak melihat seperti itu. Pasti ada sesuatu antara abeoji dan eomma" sanggah Woo Jin

"Woo Jin..."

Woo Jin membuka pintu mobil dan pergi begitu saja, ia merasa yakin jika ada sesuatu yang serius.

Yi Kyung menghela nafas, ia jadi geram karena menyayangkan sikap Park Jimin dan Shin Hye, tidak seharusnya menunjukkan pertengkaran di depan anak.

"Aigoo..."

Drrrt.... teleponnya berdering, panggilan dari ayahnya (Tuan In Hwan)

"Nee Abeoji? Sudah sampai di stasiun? Ohh oke, aku segera kesana" Yi Kyung mematikan panggilan telepon dan bergegas membawa kendaraannya meninggalkan area sekolah. Ayahnya tiba di Seoul pagi ini setelah mendapatkan kabar tentang cucunya (Park Ji Hoon).





Skip----

Area taman sekolah.

Woo Jin duduk termenung di kursi kayu dibawah pohon yang rindang pada jam istirahat pertama, ia tidak bersemangat untuk bermain bersama temannya.

"Hei....kau disini?" Tegur Jan Geum, dia duduk disebelah Woo Jin.

"Mmhh..." Balas Woo Jin tak semangat

"Ji Hoon oppa pasti akan sembuh"

"Kau tahu dari mana?" Tanya Woo Jin

"Dari bibi Hana, dan bibi tahu dari paman Yi Kyung."

Park Family (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang