Episode 24 (The End)

94 27 13
                                    

Warn Typo Bertebaran ❗❗❗











"Kau sudah bangun?" Nyonya Sun Cheon sangat terharu menyaksikan bagaimana Shin Hye terbangun dari komanya yang panjang, setelah menjalani serangkaian pengobatan ia dinyatakan pulih meski belum seratus persen. Penyakit yang menyerang kantung rahimnya telah berhasil ditangani akan tetapi ada konsekuensi yang harus ia terima.

Team dokter yang menanganinya menyatakan jika ia tidak bisa lagi untuk mengandung. Tanpa sepengetahuan Shin Hye, ibunya mengambil keputusan terbesar dan hal inilah yang membuat Shin Hye merasa sedih sangat teramat.

"Aku memilih anakku, angkat saja rahimnya"

"Apa itu artinya, nyonya memilih untuk menggugurkan janin di dalam kandungan anak anda?" Tanya dokter

"Iya" ucap Nyonya Sun Cheon

"Tetapi, sebelumnya nona Shin Hye telah menandatangani pernyataan jika ia memilih mempertahankan calon bayinya. Bagaimana jika ia__"

"Dokter, saya adalah seorang ibu. Sama halnya seperti anak saya, saya juga memilih mempertahankannya, Shin Hye adalah anak saya, saya tidak bisa untuk kehilangannya." Ucap nyonya Sun Cheon dengan tegas.

"Aaaakhhhh!!!!" Shin Hye berteriak histeris sambil menangis terisak tidak menduga jika ibunya mengambil keputusan tersebut.

"Sama halnya seperti dirimu, eomma juga memilih mempertahankan anak eomma, apa itu salah?" Ucap Nyonya Sun Cheon dengan mata yang berkaca-kaca.

"Eomma, wae? Hiks...aku berjanji pada calon bayinya agar ia bisa tetap hidup, sudah cukup eomma mencampuri urusan rumah tanggaku, sudah cukup!! Aku muak!! Hiks...." Bantah Shin Hye

"Rumah tangga? Rumah tangga yang bagaimana, semua telah hancur tanpa kau ketahui. Selama sebulan kau koma, banyak hal telah terjadi. Park Ji Hoon....." Nyonya Sun Cheon menghentikan ucapannya, ia kembali sedih jika mengingat mendiang cucunya tersebut.

"Apa maksud, eomma? Park Ji Hoon bagaimana? Apakah ia sudah sembuh? Aku bahkan lupa jika ia sedang sakit, aku harus menemuinya..." Shin Hye memaksa tubuhnya untuk turun dari brankar.

"Kau hendak kemana?" Cegah Nyonya Sun Cheon menahan Shin Hye

"Eomma, aku telah kehilangan calon bayiku, aku tidak ingin kehilangan anakku lagi. Mengapa eomma menghalangiku untuk menemui Park Ji Hoon!!" Sekejap Shin Hye membenci ibunya.

"Park Ji Hoon....sudah tidak ada" ucap Nyonya Sun Cheon pada akhirnya. Meski ia tidak tega untuk memberitahu kebenaran tersebut saat Shin Hye baru saja siuman.

Shin Hye seolah tidak mendengar apapun, ia mematung sejenak mencerna ucapan ibunya. Dunianya terhenti seketika.

"Ji Hoon telah meninggal, hiks. Saat kau mengalami kecelakaan, saat itu juga Ji Hoon telah tiada." Nyonya Sun Cheon menangis terisak betapa menyakitkan jika mengenang cucunya tersebut.

"Ti---dak. Itu tidak benar" Shin Hye tetap berjalan dan keluar dari ruangannya, hendak menuju ke ruang inap anaknya. Semua ucapan ibunya berputar di benaknya tetapi ia menganggap itu suatu kebohongan. Kebohongan yang tidak ingin ia yakini meski detak jantungnya telah berdenyut nyeri, seolah menyampaikan isyarat jika ia telah kehilangan separuh jiwanya.

Ia tiba di ruang inap yang seharusnya tempat berada Park Ji Hoon, tetapi ia melihat jika ruangan itu telah kosong. Shin Hye terjatuh tak berdaya, tangannya menggapai di udara dan tanpa suara, air matanya mengalir, jiwanya telah kosong.

"Ji Hoon....Ji Hoon....!! Hiks....aaaaakhhhhh!!!" Shin Hye berteriak seraya menangis.

Dua perawat menghampirinya dan mengangkat tubuhnya, meski Shin Hye terus berontak. Ia terus memanggil nama anaknya dan berharap jika Park Ji Hoon muncul tetapi pada kenyataannya ia hanya melihat ruangan yang kosong. Tiada siapapun disana.

Park Family (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang