"10 menit lagi kita boarding Angle,"
Nabila mengangguk. Ia menatap Joko, Rendi, Rere, dan Yuki satu persatu lalu mengeluarkan empat smartphone baru dan memberinya pada mereka.
"Lupain pekerjaan kalian, lo semua kerja sama gue sekarang ini handphone baru. Gue minta handphone lama lo yang terhubung dengan big boss."
"Angle--"
"Nama gue Agatha, lo bisa panggil gue dengan itu sekarang. Kalian bebas pakai handphone ini, kalian juga bisa balik ke asal kalian setelah kerjaan lo selesai sama gue," Sela Nabila memperkenalkan nama aslinya.
Rere, Yuki, Rendi, dan Joko menatap Nabila dengan haru. Mereka tidak pernah menyangka kalau Nabila bisa membantu mereka keluar dari pekerjaannya segampang ini, mereka semua hutang budi pada Nabila.
"Nama gue Yuze, tapi gue akan pakai nama Rendi selamanya."
"Nama aku Eric, tapi aku suka nama Joko jadi aku akan pakai nama Joko."
"Nama aku Hina, aku mau dipanggil nama asli aku, Hina."
"Nama aku Natasha, aku juga mau dipanggil Rere aja."
Nabila mengangguk lalu memberikan satu persatu smartphone baru pada mereka dan mereka memberikan handphone lamanya pada Nabila.
"Gunain kesempatan ini sebaik mungkin, nanti kalian tetap dapet bayaran dari gue tapi sorry gue ga bisa ngasih sebanyak yang big boss kasih ke kalian--"
"Kita rela kerja tanpa dibayar angle eh Gatha," sahut Rere dengan wajah penuh kesungguhan.
"Benar kata Rere, bayarannya udah cukup dengan kita keluar dari pekerjaan kita." sambung Joko.
Nabila menggelengkan kepala. "Lo semua pasti gue bayar, jangan nolak."
"Eum Aghata? aku minta maaf karena sudah mencari tau latar belakang kamu waktu itu, ga seharusnya aku nurutin kemauan big boss, aku minta maaf." Nabila menatap Rere datar lalu menghela napas panjang.
"It's oke lupain. Sekarang kalian bawa Wanda masuk, gue ke toiled sebentar."
Mereka semua mengangguk dan langsung berjalan menuju parkiran dimana Wanda meminta menunggu di dalam mobil sebelum boarding. Nabila sendiri langsung berjalan menuju toiled untuk membasuh wajah yang terlihat kusut. Wanita itu kepikiran dengan Raka, ia kira akan lebih gampang pergi tanpa pamit ternyata Nabila tidak bisa dan perasaanya sedikit tidak enak semoga tidak terjadi apa-apa.
Baru saja masuk ke dalam toiled, handphone Nabila berdering menunjukan panggilan masuk dari Sinoy tidak seperti biasa Nabila langsung mengangkatnya dan keluar dari toiled.
"Hal--"
"Raka kecelakaan."
"Ko bisa?"
"Ko bisa lo tanya? gue cuman mau nyampein itu doang, terserah lo bisa atau ngga balik kesini."
Telfon dimatikan sepihak oleh Sinoy. Nabila mematung dengan handphone masih berada di kupingnya. Apa ini arti dari perasaannya yang tidak enak? yatuhan Nabila hanya tidak nyaman tinggal di negara ini lama-lama, apakah itu salah?
Nabila masukan handphonenya ke tas dan berlari mencari Rere dan lainnya, sepertinya kali ini Nabila harus menyampingkan egonya. Ia khawatir tentu saja.
Tepat sekali, Rere dan lain baru saja masuk dengan Wanda berada di tengah Rendi dan Joko, Nabila langsung menghampiri mereka.
"Gatha? kenapa?" tanya Joko ketika melihat wajah Nabila penuh keringat.
"Gue sepertinya ngga ikut ke Amrik sekarang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
She's AGATHA.
Romance[Book 2# of The Twins Troublemaker series.] "Kita punya jalan masing-masing untuk bahagia." *** [Sequel The Twins Troublemaker] Carita ini mengandung sedikit unsur 17+ jika kalian tidak ingin ternodai silahkan tinggalkan lapak ini. Harus baca T3 du...