31 - agreement

79 7 4
                                    

Kini Bigbos dan Nabila berhadapan dengan keduanya saling menyodorkan pistol yang siap kapan saja diantara mereka menarik pelatuk itu. Tidak ada tatapan takut diantara keduanya, hanya tersirat rasa dendam yang mendalam.

"Happy wedding," ucapnya membuat Nabila menarik ujung bibirnya membentuk seringai.

"Your trap almost worked." lanjut bigbos yang merasa dia menang sekarang.

Nabila tertawa mendengar itu sambil melirik ke orang-orang yang dibawa oleh bigbos sudah tergeletak dilantai. "Oh no, it really works. The proof is that you are here now."

"And it's also proven that you have paid someone to destroy my marriage tonight, right?"

Bigbos dengan tatapan sangat marah memajukan langkahnya mendekatkan pistol tersebut ke dahi Nabila hingga menyentuh kulitnya. Tapi pergerakannya itu terhenti ketika ia merasakan benda yang sama dibelakangnya.

"Put the gun away from her head," ucap Raka yang kini sudah menodong bigbos dengan pistol yang Nabila tidak tau jika lelaki itu memilikinya.

Uhukkkkk uhukkk

Meka terbatuk membuat fokus Bigbos itu teralihkan, lelaki berbadan besar itu memiringkan kepalanya untuk melihat siapa yang berada di belakang Nabila.

"Sorry sorry, I almost swallowed my gum."

"White? Are you here?"

Meka tersenyum sangat manis sambil melambaikan tanganya. "Yes Bos, i'm here."

"Do you know Angle?" Meka hanya menjawab pertanyaan itu dengan mengangkat alisnya berkali-kali.

"Did you betray me?" lagi-lagi Meka mengangkat alisnya dengan permen karet yang sedang ia kunyah. Sangat tengil.

"Now it's my turn" ucap Meka yang kini sedang berjalan ke arah bigbos dan memberinya sebuah foto ketika sudah berada tepat di samping Nabila kepada Bigbos.

Bigbos mengambil foto itu dengan tangan yang terbebas dari pistolnya, lalu ia mengerutkan keningnya melihat lelaki yang berada di dalam foto itu. "Mr. Jordan?"

"Yes, that's right, you know him?"

"Of course,"

"It's my father,"

Bigbos tampak terkejut dengan fakta bahwa Meka ini anak dari ketua mafia yang sangat ia segani. Tapi diwajahnya itu sepertinya masih membingungkan satu hal.

"And Angle it's my best friend." lanjut Meka yang membuat penasaran di wajah bigbos itu hilang.

Sepertinya lelaki itu tau jika keberadaannya Meka disini adalah untuk membantu Nabila, dan kini dia sudah dikhianati oleh banyak pihak. Sebenernya Nabila ada rasa iba dengan nasib mantan ketuanya ini, dan jujur Nabila hanya ingin berdamai tanpa harus melakukan hal semacam ini, tapi bigbos itu sendiri yang memulai bendera perangnya tanpa melihat tujuan baik dari Nabila.

"Can we talk calmly?" tawar Nabila mulai menurunkan todongan pistolnya.

"NO! BEFORE YOU TELL ME WHERE MY FAMILY IS." seru bigbos dengan mendekatkan kembali pistol tersebut kearah Nabila dan tentunya dari belakang Raka menyodorkan pistolnya seperti yang dilakukan bigbos untuk menjaga Nabila.

"Relax, I will bring them here if you can cooperate," ucap Nabila sambil melepas isi peluru dari pistolnya itu dan menarunya di lantai.

"No weapons, no emotions, just talk is that possible?"

Bigbos mulai menurunkan pistolnya itu dan ikut duduk di sofa bersebrangan dengan Nabila. Raka menaru pistolnya didalam jasnya, ia berjalan ke arah Meka yang sedang berdiri di belakang Nabila.

She's AGATHA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang