Bab 3

35 2 0
                                    

" Kak Kaisar...". Naura melotot sempurna saat melihat Nayla tersenyum riang  pada Kaisar, bukannya sedih dan marah seperti yang Naura bayangkan. Dan sialnya, mereka sekarang duduk bersamaan di meja makan. Naura bisa merasakan Kaisar menatapnya dengan penuh kemenangan.

Naura berjalan menuju mobilnya dibuntuti oleh Kaisar yang tentu saja mengantar Nayla. Setelah Nayla masuk ke dalam mobil, Kaisar berjalan mendekat pada Naura yang akan membuka pintu mobilnya.

" Sebaiknya kamu berhenti sekarang".

" Maksud kamu??".

" Ini rencana kamu kan? ...".

" Kamu kira saya pengangguran apa? Kurang kerjaan banget ngikutin kamu..".

" Yakin? Lama- lama kamu cinta lo sama aku...".

" Ke dokter gih sana.. ". Ucap Naura sebal, dia membanting pintu mobilnya, sedangkan Nayla tersenyum lebar pada Kaisar sambil melambaikan tangan.

****

" Kamu gak apa- apa Nay?". Naura heran sama kelakuan nih anak, kok bisa- bisanya santai saat ngeliat pacarnya jalan ma cewek lain.

" I'm ok kak.. nyantai aja..".

" Cowok itu sama cewek lho.. gandengan tangan pelukan depan kamu.. kamu gak marah?".

" Ya gak lah kak... itu kan patner bisnisnya Kak Kaisar.. Nayla ngerti kok, Nayla juga yakin dan percaya sama Kak Kaisar..pacar Nayla itu gak bakalan macem- macem ". Ya Allah Nay.. kamu polos apa bodoh ya.. apa ini gaya pacaran jaman sekarang ya..  Naura harus menggunakan cara lain  untuk menjauhkan Nayla dan Kaisar. Tapi apa?

Mamah sama papah?? Ya.. Naura harus menghubungi mereka.

Sesampainya dirumah, Naura segera menghubungi orang tuanya di Bandung untuk meminta bantuan. Naura sudah tidak bisa berbuat apa- apa, Kali ini orangtuanya harus turun langsung . Naura menceritakan tentang Kaisar tanpa ada yang terlewati, tidak dikurangi satu kalimatpun.

" Iya mah.. mamah pokoknya harus datang besok. Naura gak tahu harus ngapain? Nayla gak bisa dikasih tahu.. cowok itu gak baik buat Nayla.. kehidupannya terlalu bebas mah... Naura takut Nayla kenapa- napa..". Naura tersenyum dan menutup telponnya. Setelah mendengar cerita Naura, Lidya terdengar khawatir dan tidak sabar untuk datang ke Jakarta.

" Good bye bastard..". Gumam Naura.

****
Naura mengerjapkan matanya, hari libur ini dia bermaksud untuk malas- malasan. Tapi terbangun karena suara gaduh di bawah.

" Ini di coba masakan tante...". Samar..  Naura mendengar suara mamahnya dibawah.

" Kak... masakan mamah enak lho... Nayla jamin kak Kaisar ketagihan deh...". Suara Nayla.. dan apa? Kaisar.. dia lagi..

Merasa dikhianati oleh kedua orang tuanya, secepat kilat Naura bangun dari tempat tidur , dan berlari menuju lantai bawah. Matanya membulat sempurna saat melihat pemandangan pagi ini di meja makan. Mereka tertawa bahagia seperti keluarga sesungguhnya. Papahnya meminum kopi sambil mengobrol dengan Kaisar, mamahnya sesekali tertawa mendengar ocehan Kaisar dan Nayla semakin terbuai oleh pesona Kaisar. 

" Kamu lagi?? Kamu tuh gak tau malu banget sih... kerjaannya numpang makan di rumah orang setiap hari... ". Naura menatap Kaisar dengan penuh kebencian, sedangkan Kaisar menatap takjub pada Naura.

" Naura... kamu tuh yang gak tau malu..". Ucap mamahnya, Naura mengernyit tak mengerti. Pelet apa yang diberikan Kaisar pada keluarganya. Heran deh..kok semuanya bisa nempel sama Kaisar.

" Maksud mamah apa? Udah jelas- jelas Naura nelpon mamah sama papah buat nyadarin Nayla dari cowok gak bener kaya dia...". Kaisar mengangkat sebelah alisnya, bukannya tersinggung mendengar ucapan Naura.. Kaisar malah tersenyum geli. Melihat Naura marah menjadi kesenangannya sekarang.

My Sexy NeighbourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang