Bagas memberi tahu Naura buah apel mana yang siap panen, dan bagaimana cara memetik buah apel yang baik supaya tidak merusak pohonnnya. Awalnya Naura kesulitan, tapi saat melihat keranjangnya penuh oleh buah apel yang merah dan menggoda, Naura merasakan kepuasan sendiri. Hatinya merasa ringan sekarang, bebannya seolah terangkat. Perkebunan ini layaknya surga yang menyuguhkan pemandangan yang indah dan udara yang sejuk. Tak terasa matahari semakin terik dan panas, Naura mengelap keringatnya dengan ujung bajunya.
" Sebaiknya kita kembali ke hotel, cuaca mulai tidak bersahabat,,". Bagas mengambil keranjang Naura yang sudah terisi penuh.
" Apa kalian memproduksi sendiri hasil panennya?". Tanya Naura.
" Yup... kami punya pabrik pembuatan keripik dari aneka buah, nanti aku ajak mbak kesana...Kami juga sejauh ini sudah bekerja sama dengan supermarket seluruh indonesia, buah dengan kualitas tinggi sebagian kami ekspor ,, kami juga bekerja sama dengan pedagang lokal .. dan poin pentingnya, kami menyediakan pasokan apel terbaik.. dan kamu tentu tahu apel dari malang sekarang bisa dijumoai dimana saja..". Naura mengangguk, takjub dengan pencapaian yang mereka tempuh.
Mereka kembali berjalan menyusuri jalan setapak , kadang Bagas membantu Naura berjalan dengan memegang tangan Naura saat melewati jalan yang terjal dan berbatu. Naura menghentikan langkahnya saat sosok yang dia kenali berdiri di atas perbukitan. Matanya menatap tajam Naura sehingga Naura melepaskan pegangan tangannya pada Bagas.
" Mas Tama... udah nyampe!". Naura menatap Bagas dan Kaisar bergantian... sementara Kaisar tidak mengalihkan pandangannya dari Naura. Kaisar terlihat lelah dan kacau, tapi tetap tidak mengurangi kadar ketampanannya. Melihat Kaisar yang menatap Naura, Bagas menarik tangan Naura dan mendekatkan Naura pada Kaisar.
" Ini mbak yang mau aku kenalin... ". Kaisar menatap tangan Bagas yang menggenggam tangan Naura erat, merasa takut dengan tatapan Kaisar, Bagas segera melepaskan tangannya.
" Kita harus bicara..". Kaisar menatap Naura marah.
" Sekarang Mas?"
Ucap Bagas polos. Kaisar menyingkirkan Bagas yang berdiri berdekatan dengan Naura." Bukan kamu... Mas ada urusan sama mbak cantik ini..". Bagas mengusap tengkuknya masih tidak mengerti..
" Ya udah..aku tinggal dulu...". Naura mengikuti Bagas karena Naura tidak ingin bertemu dengan Kaisar untuk saat ini, hatinya belum siap. Kaisar menghalangi Naura, menatap Naura lelah. Sepeninggal Bagas, Kaisar menarik Naura ke pelukannya. Memeluknya dengan erat.
" Aku cemas banget Ra... seminggu ini aku udah nyari kamu kemana- mana,, aku gak nyangka bisa ketemu disini". Naura mencoba menjauhkan Kaisar darinya, tapi Kaisar semakin mempererat pelukannya.
" Kita pulang Ra.. Nayla cemas banget sama kamu... ". Naura menangis dipelukan Kaisar.
" Kamu jahat ... kamu jahat tau gak sih, tujuan kamu apa sih sebenernya.. deketin saya sama Nayla, sekarang kamu udah puas hah... puas kamu sekarang? Nayla pasti benci banget sama saya sekarang... saya udah nyakitin dia.. Nayla adik saya... saya sayang sama dia melebihi apapun. Tapi sekarang, ketemu dia aja saya gak berani.. saya tuh jahat .. saya jahat udah cinta sama kamu ". Kaisar memeluk Naura dan mengusap kepalanya dengan lembut, dia mencoba menenangkan Naura. Kaisar tersenyum saat mendengar pengakuan dari Naura. Naura mencintainya, perasaan bahagia Kaisar sekarang rasanya tidak bisa ditukar dengan apapun.
" Maaf ya Ra..aku udah bikin kamu salah faham..aku..". Naura terkejut dengan pernyataan Kaisar, otaknya berputar mencerna omongan Kaisar, dan setelah dia memahaminya dia mendorong Kaisar kuat.
" Sebaiknya kamu jauh- jauh dari saya... ". Kaisar tersenyum lembut dan menarik kembali Naura ke pelukannya.
" Bisa gak sih kamu jangan potong omongan aku.. ". Naura menatap kaisar heran, bisa- bisanya Kaisar tertawa diatas penderitaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Neighbour
RomantizmSatu hal yang dibenci oleh Naura Kamila Hasim di dunia ini adalah laki- laki. Bukan nya Naura tidak normal, tapi sejak dia ditinggalkan oleh makhluk yang bernama laki- laki hatinya mulai tertutup dan memilki pandangan yang sama bahwa laki- laki di d...