EPISODE 14

101 34 105
                                    

Happy Reading pren

•••

Pagi-pagi sekali Aska sudah keluar dari kamar lengkap dengan seragam putih abu-abu yang melekat di tubuhnya. Ia berjalan menghampiri sang mama di dapur, sembari membawa dasi di tangan. Terlihat di depan sana wanita kesayangannya itu tengah berkutat dengan alat dapur. Wajahnya serius sekali. Aska terkekeh pelan melihatnya, kemudian menghampiri sang Mama.

"Ma."

Hera yang tengah memasukkan potongan ayam ke dalam wajan yang berisi minyak panas itu pun menoleh sebentar, lalu kembali sibuk dengan kegiatannya.

"Ada apa sayang?"

"Pasangin dasinya."

Hera mengecilkan api kompornya. Baru memusatkan seluruh atensinya pada sang putra. Anaknya itu sudah rapi dengan seragam sekolah, tetapi belum memakai dasi. Hal itu selalu membuat Hera menggelengkan kepala. Baik suami maupun anaknya tidak ada yang bisa memasang dasi. Hera meraih dasi berwarna abu-abu itu dari tangan Aska. Lalu mulai memasangnya.

"Belajar masangnya. Nanti kalau Mama gak di rumah, kamu mau minta tolong sama siapa?" ujar Hera setelah selesai dengan kegiatannya. Lalu kembali fokus pada acara memasaknya yang sempat tertunda tadi. "Masa udah gede gak bisa masang dasi."

"Minta tolong sama Letta, kan, bisa."

"Ma!"

Itu Adhitama. Juga melakukan hal sama dengan Aska. Pria yang merupakan kepala keluarga itu juga telah rapi dengan setelan kerjanya.

"Pasangin dasinya." Pria paruh baya itu memberikan darinya pada sang istri.

"Ini juga, udah tua masih aja gak bisa."

Adhitama tertawa pelan mendengarnya. "Gapapa, Ma. Itung-itung nambah pahala Mama juga. Iya kan, jagoan Papa?"

"Aku udah besar Pa. Jangan manggil jagoan lagi."

Aska berlalu pergi ke kamarnya. Lebih baik pergi dari sana daripada melihat keromantisan yang diciptakan oleh kedua orangtuanya. Ia menatap tajam tangan sang papa yang berada di pinggang mamanya.

"Ka, suruh Aletta kebawah ya, sarapan."

Aska mengangguk mengiyakan ucapan Hera. Lalu menatap Adhitama tajam sebelum benar-benar pergi dari sana.

"Ma, anak kamu kenapa, sih? Natapnya gitu amat."

"Anak kamu anak kamu! Dia anak kita!"

Sontak Adhitama tertawa terpingkal-pingkal mendengar penuturan sang istri.

•••

Di kasur king size yang empuk itu seorang gadis masih bergelung di bawah selimutnya. Udara yang dingin membuatnya semakin mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya juga pelukan pada guling bergambar boneka Chucky itu. Jam yang sudah menunjukkan angka 06:25, tetapi ia masih saja enggan untuk membuka matanya. Kasur empuk itu benar-benar mempunyai magnet yang kuat untuk menarik orang pemalas seperti Aletta.

Aska yang baru saja memasuki kamar gadis itu di menggelengkan kepala. Cowok itu melangkah mendekati sang sepupu. Lalu menarik selimut itu kuat hingga jatuh ke lantai.

ALVANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang