Happy Reading pren
•••
Minggu, hari yang paling di nantikan oleh semua orang. Hari dimana semuanya tidak perlu berpikir untuk bangun pagi, bekerja, dan sebagainya. Begitupun dengan para anak muda zaman sekarang. Salah satunya Aletta, cewek itu masih goleran di atas kasur dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya, ditemani boneka Chucky dan Annabelle di samping kiri dan kanan.
Sedari tadi Aletta sibuk memainkan handphone di tangannya, lebih tepatnya merecoki Alvanza dengan mengirim pesan-pesan yang tak masuk akal juga menelponnya berkali-kali.
"Ini pangeran gue kemana, sih. Masa gak di angkat." Bibirnya mengerucut tanda kesal, lalu melempar benda pipih tak bersalah itu asal. Jam menunjukkan pukul setengah tujuh pagi ketika ia melihat ke arah dinding. Aletta bangkit dari zona nyamannya menuju kamar mandi dengan langkah gontai. Sebelumya ia menyempatkan kembali mengirimi Alvanza pesan.
Hanya butuh waktu dua puluh menit ia sudah selesai membersihkan tubuhnya. Cewek itu keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar. Handuk berwarna putih menggantung di lehernya. Menyambar handphone yang tadi ia lempar. Berharap Alvanza membalas pesannya. Ya, semoga.
Senyumnya merekah ketika menemukan notifikasi dari ketua Alveroz itu. "Vanza gak mungkin bisa cuekin gue," Ia terkikik geli mendengar ucapannya sendiri.
Anda:
Pangeran
Za
Alvanzaaaaaaa pangeran mePangeran letta 🏇🤴🌹:
Apa cess?Anda:
Jalan-jalan pake sepeda yokPangeran letta 🏇🤴🌹:
Kesambet apaan lo?
Tumben hari Minggu gini mau
pisah dari kasurAnda:
Kesambet Chucky
Yok Za gue otw kerumah lo nihPangeran Letta 🏇🤴🌹:
Gue sibukAnda:
Sok sibuk lo
Emangnya lagi ngapain? Beranak?Pangeran Letta 🏇🤴🌹:
(Sent a video)Kening Aletta mengerut melihat video yang Alvanza kirimkan. Tidak ingin penasaran ia langsung memutarnya. Hanya video cowok itu yang tengah mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer. Aletta tertawa kecil melihatnya.
"Pangeran gue emang ganteng."
Namun bukan Aletta namanya kalau tidak gengsian. Perkataannya itu tak sejalan dengan apa balasan yang ia berikan kepada Alvanza. Hanya tiga kata yang ia ketik membuat harga diri seorang laki-laki terluka.
Anda:
Dih sok ganteng🤮•••
Ketukan dari pintu kamarnya membuat Aletta bergegas menyambar jaket kulit yang terletak di meja belajar. "Tumben gak langsung masuk." Pernyataan itu ia lontarkan pada pelaku ketika telah keluar dari kamar.
"Lo mau pintu ini gue dobrak?"
"Hah?"
Alvanza memutar bola matanya malas, lemot sahabatnya sedang kumat. Dengan gemas ia menoyor kening cewek itu dengan jari telunjuknya pelan. "Pinternya bisa datang dulu, gak? Bentar aja. Pintunya lo kunci, Al... Gimana cara gue langsung masuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANTA
Teen FictionJatuh cinta dengan sahabat sendiri itu tidak enak, ya? Tapi mau bagaimana lagi. Ia tidak bisa menyangkal ketika rasa itu tumbuh secara perlahan. Aletta Regina Agustin namanya. gadis yang mencintai sahabatnya sendiri. Akankah cintanya terbalas? Atau...